Boleh aku bercerita?
Masih tentang senja namun, kini senjaku hilang. Tidak ia tidak hanya pergi. Ia benar-benar hilang dirampas sang malam.
Aku sang penikmat setiap lekukannya indahnya yg biasa menari dibawah pendarnya seakan terhipnotis hingga lupa bahwa aku mungkin saja kehilangannya. Dan kini? Kini hal itu benar-benar terjadi. Sang malam datang bersama rintikkan hujan dan petir yg menggelegar. Seakan malam merampas senja ku dengan kasar nan brutal. Dan yg lebih aku tak mengerti, senja pasrah dibawanya pergi dan tak perduli perihal si kecil yg biasa menari dibawahnya. Aku bertanya bagaimana bisa sang malam dengan kejamnya datang merampas senjaku? Dan bagaimana mungkin senja pergi membelakangi aku yg asyik menari disetiap hadirnya? Hahahaha aku lupa. Aku kan hanya anak kecil yg terlalu bodoh untuk tau alasan-alasan itu. Tapi percayalah, aku tersenyum beriringan dengan air mata yg mengalir deras melihat kepergiannya. Kemudian aku kembali tersenyum. Karna senjaku datang kembali. Mengizinkan aku untuk menari! Akan ku pastikan tarianku akan lebih baik. Tapi.. tapi ternyata ia bukanlah senja yg seperti biasanya. Ia kembali dengan semua indahnya, namun tidak dengan hangatnya. Aku membeku dan membatu.
'Apa yg salah dengan senjaku? Atau memang diriku yg keliru? Aku tak menyerah! Takkan ku biarkan malam merampasnya untuk kesekian kalinya. Senjaku harus tetap bersama ku!'
—kataku
Aku lanjutkan tarian ku dengan senyum sumringah yg terukir indah. Mencoba untuk menghangatkan suasana seperti sebelumnya. Tapi ternyata aku kalah oleh rasa lelahku. Dan senjaku tak lagi mau tau. Kehangatan senjaku hilang bersama malam. Dan kini aku hanya mampu menyaksikan ia kembali hilang. Bukan, bukan lagi dirampas malam. Kali ini hujan datang lebih dulu bersama awan gelap yg bertengger tepat diatasku. Seakan hujan menertawaiku dengan semua kenaif-an dan kebodohanku. Apa aku harus pergi mencari tempat berteduh dan kemudian pulang? Tapi aku telah mencandu senja karna indahnya yg selalu menggoda! Kenapa seperti ini? Apa senja tak lagi ingin aku menikmati pendarnya?! Aku terlalu takut untuk menghadapi gelap. Aku hanya ingin teduh dibawah pendarnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
SelfHealing
PoetryThis is not a story! Bukan cerita, hanya rasa yg ditumpahkan lewat susunan kata untuk mereka yg juga memiliki rasa.