Aku pernah bertekad untuk mempersiapkan diri untuk menunggu. Setiap kata dan kalimat yg ia susun yg kemudian ia posting selalu ku anggap bahwa ia menulisnya untuk ku. Terkadang, aku membalasnya lewat kalimat yg ku tujukan juga untuknya, hingga suatu hari tak lama pertemuan aku dengannya terjadi, seseorang datang dan memberi tahu bahwa selama ini bukan aku yg ia maksud dalam setiap rangkaian kata itu.
Aku tertawa.
Sungguh..
Aku tertawa atas dan untuk diri ku yg berhasil dibuat bodoh untuk kesekian kalinya hingga lancang membuat secercah harapan bersemi dihati ku.
Kemudian ditengah tawa ku yg menggema, sebulir air turun diujung mata.
Patah dan tak mampu ku bantah.
Tak hentinya aku mengutuk diri ku sendiri karna mudah terbuai setiap kata yg ia rangkai.
Tak butuh waktu lama,
Ku bertekad mengakhiri nya dengan senyuman.
Ya aku tersenyum dan kemudian berbisik janji pada diri ku sendiri;aku tak akan membiarkan siapapun mematahkan ku untuk kesekian kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SelfHealing
PoetryThis is not a story! Bukan cerita, hanya rasa yg ditumpahkan lewat susunan kata untuk mereka yg juga memiliki rasa.