07

457 52 5
                                    





Lets Get it


















"Kamu kemana aja sih kemarin, aku telepon gak kamu angkat, chat dari aku gak ada satupun yang kamu baca. Kamu buat aku khawatir tau gak?"

Sohye berdecak setelah mendengar rentetan kata yang keluar dari mulut jungkook.

Halah semuanya palsu.

"Aku pengen ngomong berdua sama kamu"

"Ngomong aja disini"

Sohye melihat sekitar, mereka sedang ada dikoridor utama sekolah. Koridor dimana semua siswa tiap angkatan akan berlalu-lalang, dan jangan lupa sohye sedang bersama dengan Jeon Jungkook maka tak mungkin jika mereka tak jadi pusat perhatian.

"Ikut aku"

Sohye menarik tangan jungkook, menuju tempat yang lebih sepi.

"Kamu mau ngomong apa sih , sampe kita harus kesini"

Jungkook melihat sekitar gudang tempat peralatan olahraga disimpan.

Sohye menatap jungkook datar. Setelah semalaman dia berpikir akhirnya sohye mengambil keputusan. Dia akan mengakhiri semuanya. Mumpung sekarang baru 2 hari mereka berpacaran.

"Kenapa kamu natap aku kayak gitu? Aku buat salah ya sama kamu?"

"Udah gak usah pura-pura lagi"

Sohye menyipitkan matanya.

"Kamu ngomong apaan sih?"

Jungkook agak mundur sedikit, ketika merasa aura sohye tiba-tiba berubah.

"Aku tau semuanya jungkook. Semua rencana buruk mu yang melibatkan aku"

Mata jungkook melebar.

Sohye tau?

Soal taruhan itu?

"Kamu pikir, kamu bisa mainin aku gitu?"

"Tunggu bentar, aku bisa jelasin"

"Gak usah , aku gak butuh penjelasan aku udah tau semuanya. Jadi gak usah pura-pura lagi"

Jungkook memejamkan matanya cukup lama lalu menghembuskan nafasnya berat.

"Yaudah, karena lo udah tau semua. Gue gak bakalan pura-pura lagi"

Hanya dalam jangka waktu persekian detik wajah jungkook yang selalu terlihat manis, kini berubah dingin, kedua tangannya kini terlipat didepan dada.

"Gue ngelakuin ini semua karena dare dari temen-temen gue. Dan lo tau jika gue berhasil macarin lo selama 100 hari , gue bakalan dapet mobil sebagai bonusnya"

Hati Sohye tertohok, mendengarnya langsung dari jungkook memang lebih menyakitkan daripada hari kemarin.

"Kamu gila , temen-temen kamu juga gila"

Ternyata image yang selalu jungkook tampilkan didepan semua orang , semuanya palsu. Jungkook yang selalu tampak ramah pada siapapun ternyata menyimpan sisi buruk yang tak terduga.

"Mobil bukan barang yang bisa ditolak dengan mudah, apalagi tantangannya cuman buat macarin lo aja."

Jungkook tertawa merendahkan.

"Nah lo cupu sekarang mau lo apa? Lo kan udah tau rencana gue?"

"Aku mau kita putus"

"Putus?"

Putus dengan sicupu ini berarti mobil milik mingyu tak jadi jungkook miliki.

Hmm?

Dan jungkook tidak mau itu terjadi.

"Kalau gue gak mau gimana?"

Sohye mengepalkan tangannya.

"Apa yang ada dikepala kamu itu cuman milikin mobil itu aja?"

Jungkook mengangkat bahunya sebagai jawaban.

"Kita ambil jalan tengahnya aja kalo gitu"

Sohye mengernyitkan keningnya.

Jalan tengah?

"Kita pacaran sampai 100 hari kedepan, setelah itu kita akhiri ini secara baik-baik"

Hah?

Ini jalan tengahnya?

Bukannya ini jalan yang menguntungkan jungkook saja?

Lalu keuntungan untuk sohye apa?

"Yang benar saja?! Gak pokonya aku gak mau. Untuk apa aku masuk kepermainan bodoh yang kamu buat ini kalau pada akhirnya aku yang terluka sendiri"

"Kurasa itu masalah lo, gue gak mau mikirin. Sekarang yang penting lo tetep jadi pacar gue sampe mobil itu terparkir cantik digarasi rumah gue, okeh?"

Tangan jungkook meraih dagu sohye.

"Gue tau lo cupu, tapi gue yakin lo cukup pinter buat ngerti apa yang gue ucapin barusan"

Wajah jungkook makin mendekat kearah wajah sohye.

"Ayo kita bermain dengan baik untuk 100 hari kedepan"

Sebuah kecupan sohye dapat dipipinya.

"Ayo kekelas bentar lagi bel"

Sohye diam, masih memproses semua.

Barusan Jungkook menciumnya?

Iyakan?

Mencium sohye?

Dipipi?

Sohye mengerjap, lalu dia lihat punggung jungkook yang mulai keluar dari gudang olahraga tersebut.

What?

"APA-APAAN BARUSAN?!"









🐰🐧🐰🐧🐰









凸ಠ益ಠ)凸

t(=n=)

凸(¬‿¬)


100 Days☆ Jeon jungkook x Kim SohyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang