03 : Masa Lalu Randy

36 5 0
                                    

3 Tahun yang lalu..

Randy masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, masa itu ia masih kelas 2. Ya kelas 8.

Jam istirahat kedua, matahari sedang terik-teriknya.

Bukk!

Satu tonjokan tepat mengenai wajah mulus Randy. Pipi kanannya.

Randy yang sedang duduk dilapangan bersama temannya kaget dengan perlakuan Alex, lelaki yang tiba-tiba menonjok Randy

"Maksud lo apasih! Dateng-dateng main mukul Randy! Bukannya ngucap salam dulu." Kata Bagas teman yang bersama Randy, saat itu.

"Diem lo! Gue gak punya urusan sama lo!" Tunjuk Alex, seraya memberikan kode kepada dua teman dibelakangnya untuk menangi Bagas.

"Kenapa?" Tanya Randy seraya memegangi pipi kanannya yang habis kena tonjok.

"Kenapa! Lo masih nanya kenapa?!" Decak Alex.

"Lo apain Kinan?! Kenapa semenjak kenal lo Kinan ngejauh dari gue!" Bentak Alex.

"Mana gue tau, itu bukan urusan gue." Jawab Randy enteng, jelas-jelas jawabannya membuat kemarahan Alex meluap-luap.

Buukk!

Satu tonjokkan kini tepat mengenai Pipi kiri Randy.

"Kurang ajar lo! Mau lo apasih! Kinan ngejauh dari lo! Itu bukan urusan gue! Itu hak dia!" Kata Randy seraya memegang kedua pipinya. Yang nyeri.

"Hak?! Lo bilang hak?! Halah paling lo yang ngehasut dia kan supaya ngejauh dari gue!" Kata Alex.

"Ngapain juga gue ngehasut Kinan, cepet atau lambat Kinan juga tetep kok ninggalin lo!"

"Maksud lo apa?!" Tanya Alex dengan kepalan tangan yang siap memukul kapan saja.

"Lo lupa, sikap lo ke Kinan yang buat dia pergi dengan sendirinya! Kinan manusia lex! Dia bukan robot yang harus nurutin setiap mau lo!" Ucap Randy dengan tegas, tentu menarik amarah Alex semakin menjadi-jadi.

Buukk!

Satu pukulan lagi mengenai hidung Randy. Seketika darah segar keluar dari hidungnya. Kini mereka benar-benar menjadi tontonan para siswa dilapangan.

"Lex! Lo apa-apaansih! Liat noh hidung Randy sampe berdarah!" Bela Bagas.

"Lo bisa diem gak!" Bentak Alex ke Bagas.

Ketika bagas ingin menolong Randy, bagas ditahan oleh kedua temen Alex.

"Awas gue mau nolongin temen gue!"

Buukkk!

Kini satu pukulan mengenai wajah Bagas.

"Kok lo mukul gue sih! Salah gue Apaa!" Kata Bagas seraya mencoba untuk berdiri.

"Lo gak bisa diem sih! Gausah sok jadi pahlawan!" Kata Reno salah satu teman Alex.

"Gue emang bukan pahlawan, gue cuman mau nolongin temen gue doang! Minggir ahh!" Kini suara Bagas meninggi.

"Diem disitu atau sekarang gue yang mukul lo!" Ancam Tyo temen Alex.

Mau tidak mau Bagas akhirnya mengalah. Ia tidak tega melihat Randy yang sudah tersungkur dibawah. Sementara Bagas hanya bisa melihatnya.

"Woyyy! Lo semua kenapa malah pada nontonin! Bukannya misahin!" Teriak Bagas. Tidak ada yang berani ikut campur dalam urusan Alex, sampai akhirnya, seorang perempuan datang menebus kerumunan para siswa.

"Cukup lex! Belum puas lo mukulin Randy sampe dia jatoh begini?!" Kata perempuan itu seraya membantu Randy berdiri.

Kata-kata dari perempuan itu membuat Alex diam seribu bahasa, rupanya perempuan itu membela Randy.

"Ayo Ran ke UKS, luka lo harus di obatin." Kata perempuan itu menuntun Randy menjauh dari kerumunan.

"Sialan! Bisa-bisanya Kinan belain Randy!" Batin Alex.

Hanya Kinan yang dapat menghentikan Alex, ya Hanya Kinan. Dan perempuan itu yang menolong Randy tadi.

Semenjak kejadian itu Randy belajar bela diri dengan Rendy, kakaknya. Ya walaupun nggak jago-jago banget tapi boleh lahh.

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang