06 : Remember

28 1 0
                                    

Senyuman itu..

Beberapa tahun sebelumnya..

Di taman sekolah, saat itu Rendy masih berseragam putih biru.

"Ren.." Panggil seorang perempuan.

"Hmm.." Rendy menoleh ke asal suara itu.

"Mau janji nggak sama aku?" Tanya perempuan itu lagi. Kini memposisikan duduk disamping Rendy.

"Apa?" Tanyanya sambil menatap perempuan itu.

"Janji ya, kamu nggak akan lupa sama aku." Ucap perempuan itu dengan senyuman khasnya, tanpa menoleh ke arah Rendy.

"Okee, lagian juga mana mungkin Bel aku bisa lupa sama kamu, kamu kan sahabat terbaikku." Jawab Rendy seraya merangkul perempuan yang ada di sebelahnya, Bella.

"Baguslah." Jawabnya dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Kenapa tiba-tiba kamu ngomong gitu? Ka-"

Tringgg!!

Bel berbunyi, bertanda jam istirahat telah habis.

"Masuk yuk Ren, udah bel." Ucap Bella seraya berdiri dan disusul oleh Rendy.

Hari itu hari terakhir Rendy melihat senyuman itu.

Keesokan harinya..

"Cik, Bella udah dateng belum?!" Tanya Rendy ke Cika, temen sebangkunya Bella.

"Belum dateng dia."

"Kok tumben ya belum dateng?" Tanya Rendy lagi.

"Gak tau, Emang gue emaknya." Jawab Cika sekenanya.

"Ya lo kan temen sebangkunya masa gak tau"

Cika hanya mengedikkan bahunya, ia benar-benar tidak tau.

Bel masuk pun berbunyi, tidak ada tanda-tanda jika Bella sudah datang.

Sampai pada akhirnya Rendy mengetahui bahwa, Bella sudah pindah sekolah, ia ikut orang tuanya ke luar negri karena urusan bisnis.

"Jadi ini, kenapa waktu itu kamu ngomong gitu bel. Kamu ninggalin aku tanpa pamit." Kata Rendy dengan senyuman kecutnya.

Apa dia sudah kembali?
Apa perempuan yang kutemui malam itu adalah Bella? Bella yang ku kenal?

•••

"Ren!" Panggilan Bella seketika memecahkan lamunan Rendy yang sedang menyetir.

"E-ehh iya apa?" Tanya Rendy kaget.

"Kalo nyetir jangan ngelamun, bahaya." Ucap Bella.

"Bel.." Panggil Rendy.

"Kenapa?"

"Kamu in-"

"Eh eh Ren! Kita belok kiri, rumah gue yang pager item itu." Ucap Bella, tenyata mereka sudah sampai di komplek perumahan Bella.

Tidak sulit untuk menemukan rumah Bella hanya ada satu pagar hitam yang menjulang tinggi, tapi gak sampai ke langit, dengan pelataran halaman yang luas, itu rumah Bella.

"Ini rumah kamu bel?" Tanya Rendy ketika berhenti di sebuah rumah.

"Iyaa, oiya tadi lo mau ngomong apa?" Tanya Bella seketika mengingat ucapan Rendy yang tadi sempet kepotong olehnya.

"Ah? Apa? Ehh, n-nggak kok nggak jadi." Sepertinya Rendy harus mengurungkan niatnya untuk bertanya, mana mungkin juga Bella yang dulu ia kenal, jadi seperti ini.

"Oh, oke Thanks ya Ren, gue masuk dulu ya, mau mampir gak?" Bella menawarkan Rendy untuk masuk kerumahnya.

"Gausah bel, aku juga mau narik, buat setoran."

"Oh oke, semangat yaa." Ucapnya dengan senyuman itu, 'senyuman' yang pasti jika orang sudah melihatnya tidak akan pernah melupakannya.

•••

Melamun dipinggir jalan itu yang Rendy lakukan saat ini. Masih terbayang masa-masa itu, dimana ia meninggalkannya.

"Udahlah jangan dipikirin, lagian mana mungkin itu Bella yang gue kenal, dia nggak mungkin balik. Lagian sifatnya juga beda banget." Ucap Rendy meyakinkan dirinya.

"Daripada mikirin Bella mending kejar setoran. Nasib nasib." Rendy pun menyalakan mesin mobilnya, dan cusss ia berangkat ntah kemana, intinya mencari penumpang.

Finally, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang