Ch. 06 (Bonus)

10 7 3
                                    

16 September 2024

"Gimana tadi sekolahnya?" tanyaku pada Bebi

"Seru pah." jawabnya tersenyum
"Tadi pelajaran matematika. Aku suka bangett"

"Seriuss??"

"Duarius malahh"

"Iyadeh Papa percaya" aku mengelus kepala Bebi dengan lembut.

Aku membelokkan setir mobil kekanan, mendapati seorang wanita sedang berdiri menungguku dan Bebi didepan pintu gerbang besar berwarna coklat.

Aku menghentikan mobil tepat dihadapannya, iapun tersenyum melihat kehadiran kami.

"Mamahhhh" teriak Bebi berlari kemudian memeluk wanita tersebut.

Naya kemudian membalas pelukan Bebi.

Dua bidadariku.

Aku menghampiri keduanya lalu bergabung kedalam pelukan.
Perlahan kami saling melepaskan pelukan yang terasa sangat hangat itu.

Aku mencium kening Naya, kemudian beralih ke perutnya.
Setelah 3 bulan pernikahan, akhirnya Naya mengandung anak pertama kami.
Kandungannya akan memasuki bulan ke lima.
Empat bulan lagi aku memiliki anak.

"Pah, hari ini kan ultah mama, gimana kalo nanti malem kita ke taman bermain" usul Bebi.

Naya membungkuk, "boleh juga tuh" katanya tersenyum mengelus pipi halus Bebi.

Mereka berdua lalu menatap ke arahku dengan tatapan memelas.

"Aku bisa apa" jawabku tersenyum membuat mereka tertawa kecil.

...

Ditaman ini, Naya menemukanku.
Dan itu semua berkat Bebi, tepatnya karena hilangnya Bebi.

Hari itu aku memutuskan untuk mengejar Naya kemudian menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi.

Hari itu juga aku hampir dipukuli oleh Radit karena telah membuat Naya menangis. Namun Naya menghentikan Radit, dan memilih untuk mendengar penjelasanku.

Setelah semua penjelasan, aku meminta maaf pada Naya, aku berlutut dihadapannya.
Perlahan air mataku menetes dan aku terus mengucapkan kata 'maaf'.

Naya membungkuk memelukku.

'Aku, berhasil menemukanmu' katanya sesenggukan.

...

Setelah kejadian itu, aku memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan dengan Naya, dan berjanji tak akan meninggalkannya lagi.

Walau aku tau itu susah, karna Naya harus kembali ke Bali untuk melanjutkan kuliahnya kemudian mencari pekerjaan.
Sedangkan aku harus mengurus semua karyaku di Surabaya.

Saat itu, jarak tak berarti lagi bagi kami. Karna kami wajib mengabari satu sama lain.
Naya tak pernah sekalipun tak mengabariku, begitupun aku.

Setelah empat tahun menjalin hubungan LDR,
Pada tanggal 1 Januari 2023 aku terbang ke Bali untuk melamar Naya.
Semua anggota keluarga, mau itu dari pihak Naya atau pihakku menyaksikan acara lamaran tersebut.
itu membuatku sedikit gugup.

...

Pada tanggal 15 Januari 2023,
mataku tak berkedip memandangi perempuan cantik bak bidadari berjalan menghampiriku ditemani oleh sang ayah.
Aku tak bisa menahan senyumku.
Suara tepuk tangan yang meriah dan senyuman terpampang jelas di wajah para tamu undangan.

Sekarang dia dihadapanku. Kami mengucapkan janji suci dan saling bertukar cincin.

Ini saatnya! Aku akan mencium Naya! Untuk pertamakalinya.

Perlahan kudekatkan bibirku pada bibir merah Naya. Saat itu aku sedikit gugup karna ini pertama kalinya bagiku.
Aku melihat Naya tersenyum, perlahan menutup matanya.
Itu mengurangi kegugupanku.

Cup!
Aku mengecupnya! Sangat hangat.
Aku merasa jantungku akan keluar saat itu. Bahkan jika mengingatnya lagi jantungku mulai berdegup.

...

Malam ini, aku dan Naya kembali ketempat dimana kami bertemu untuk pertama kalinya.

Ia tak henti tersenyum sambil menggenggam lenganku dan melihat Bebi yang mulai sedikit dewasa bermain kesana kemari dengan ceria.

"Mah, pah. Bebi mau beli permen kapas dulu ya" ucap Bebi lalu meninggalkan kami sebelum kami menjawab pertanyaannya.

Kami tersenyum melihat tingkah Bebi.
Aku mengajak Naya duduk disalah satu  bangku.

Iya menyenderkan kepalanya ke pundakku. Aku menggenggam pundak kecilnya dengan halus.

"Aku mencintaimu," gumamnya pelan

Aku membenarkan posisi dudukku hingga kami berhadapan.
Aku menyentuh pipinya perlahan dan berkata,
"Sekarang kita sudah cukup umur bukan?, berarti sekarang aku boleh dong menemanimu tidur dan mencium bibirmu?" tanyaku menggodanya.

Ia menoleh ke perutnya,
"Lalu ini? Apa yang kau lakukan padaku?" jawabnya menggodaku kembali.

Aku tertunduk sambil tertawa kecil.

Cup!
Sebuah kecupan mendarat dibibirku.
Aku melihat wajah Naya tersenyum puas melihat reaksiku.

"Aku mencintaimu, Diki Satria" ucapnya sambil tertawa

Tanpa basa basi, aku mengecup keningnya,  hidungnya, kemudian bibirnya. Aku menatapnya tajam.
"Aku juga mencintaimu. Selamat ulang tahun Istriku" ucapku

Naya tersenyum kemudian memelukku.

"Ihhh mamah papah!! Pelukannya gak ngajak ngajak!!" wajah imut itu terlihat kesal.

"Sini Bebi gabung" kata Naya

"Uhh anak papa" ucapku

"Mama papa. Besok besok kalo pelukan, jangan lupa ajak Bebi" ketusnya

Mendengar ucapan Bebi membuat kami tertawa.

Empat bulan lagi ulang tahun pernikahan kami, sekaligus kelahiran anak pertama kami.

-END-

.
.
.
.
.
Hehe udah selese deh critanya:v
Maav nih bagi readers yang maunya sad ending tapi malah jadi happy ending.

Maav juga karna alur ceritanya yang gak nyambungg nih. Soalnya ini tuh cerita pertama yang aku buat terus bisa aku selesein walaupun masih banyak kekurangan di cerita ini.

Jadi untuk para readers, tolong kritikannya atas kesalahan atau kekurangan aku dalam menyusun cerita ini hehe

TERIMAKASIH KARNA UDAH BACA CERITA INI🙆❤

Jangan lupa Vote dan Share ke temen temen kalian ya!





2 Minutes We MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang