°
°
°
°
°
***Few weeks later...
Hubungan Gavin dan Stella sudah mengalami kemajuan, tidak hanya menyiapkan sarapan pagi saja, terkadang makan siang dan makan malam pun Stella juga menyiapkan nya .
Pada awalnya memang Stella bukanlah gadis yang lihai dalam hal memasak, tapi berkat mertuanya yang tidak pernah bosan mengajarinya, keahlian nya dalam hal memasak tidak bisa diragukan lagi.
Gavin pun sekarang tidak sekaku dulu lagi, ia sudah mulai menerima kehadiran Stella disisinya, meski terasa canggung diawalnya.
Seperti sekarang ini, mereka sedang menikmati makan malam berdua di apartemen, ayam kecap, cah kangkung, dan sambel terasi menu nya, sederhana memang, tapi perihal rasa tidak bisa diragukan.
Jika biasanya makan dalam diam, tapi tidak lagi sekarang, mereka akan membicarakan banyak hal, apa saja yang mereka lakukan diluar sana.
Rahasia pernikahan mereka masih tersimpan rapat, sepandai itu mereka menyembunyikan nya.
Memang belum terlihat seperti sepasang kekasih, tapi mereka layaknya sepasang sahabat yang saling berbagi cerita.
Bukankah semua itu butuh proses??
Dari musuh jadi teman, teman jadi sahabat, sahabat jadi kekasih.Tidak ada yang instan!!
"Masakan Lo makin hari makin enak" puji Gavin, pipi Stella tiba tiba memerah. Memang bukan pertama kalinya Gavin memuji masakannya, bahkan Gavin selalu memuji masakannya.
"Syukur deh, setidaknya Lo nggak bosan" jawab Stella sambil menutup wajah nya yang memerah.
Lalu acara makannya dilanjutkan dengan obrolan kecil, sesekali diiringi dengan gurauan. Hingga tawa tak terhelak kan.
Sesederhana itu kehidupan rumah tangga mereka.
***
Senin!!!
Apa yang terpikirkan sama kalian tentang hari Senin??
Menyenangkan? Atau menyebalkan?
Hari Senin memang sering kali dipandang berbeda dengan hari yang lainnya.Bagi anak sekolah, terkhusus anak SMA, percaya nggak percaya hari Senin adalah hari paling ribet. Setuju nggak?
Pakaian harus lengkap. Mulai dari dasi, topi, kaos kaki sampai sepatu. Dan Datang lebih awal dari biasanya.
Jangan lupakan upacara bendera. Masalah nya bukan sama upacara nya, tapi pada amanat pembina upacara yang seringkali korupsi waktu.
Syukur kalau cuaca bersahabat, bagaimana kalau matahari bersinar dengan semangatnya. Bedak yang tebal pun hilang karena keringat. Parfum yang dipakai tadi pagi pun kalah bau nya sama campuran keringat para siswa.
Hari Senin memang sebagian siswa menganggap hari sial. Karena kerap kali mendapatkan hukuman dari pihak sekolah.
Contoh nya, tak lain dan tak bukan, Auristella Allisya lesham. Setelah beberapa lama tidak melanggar peraturan sekolah dan merupak pencapaian yang luar biasa.
Ia kembali lagi melakukan Nya, jika biasanya dengan sengaja, berbeda dengan sekarang, bisa bisanya ia lupa bawa dasi, padahal dari awal ia sudah senang sekali datang cepat, tapi kesenangan tidak bertahan lama.
membelipun tidak sempat, karena ia baru sadar ketika sampai dilapangan upacara, dan OSIS sudah menyadari pelanggaran yang ia perbuat.
Dan sinilah ia berdiri, barisan yang sengaja dipisahkan, barisan istimewa.
'pagi yang hebat stell' ucap Stella kepada dirinya sendiri.
***
Dari kejauhan Gavin melihat semuanya,
Gavin hanya menampakkan senyum miring nya."Aduh bidadari lagi kesal kayak nya nih!!" Canda Zion.
Meski jarak mereka lumayan jauh, tapi wajah kesel Stella, tampak sangat jelas.
"Gue pikir udah berubah bini Lo gav,
Ternyata sama aja!!" Ucap Daniel yang seedari awal memang sudah menampakkan ketidak sukaan nya."Dia beneran lupa!!"jawab Gavin
Teman temannya terkejut dengar pembelaan gavin. Tidak percaya Gavin sudah mulai lunak terhadap Stella.
Bukan pertama kalinya Gavin membela Stella depan teman-temannya.
"Ada yang sudah mulai tumbuh rasa nih" goda Alarick sambil mengedipkan matanya.
"Gue dah siap kok dikenalin sama kakak ipar" tambah Zion.
"Oh ho!! Nggak secepat itu markunah"
Jawab Alarick.Gavin hanya diam, tidak menanggapi, ia tahu kedua temannya hanya bercanda.
"Percuma!! Ntar juga cerai" ketua Daniel.
"DANIEL!!!"
***
Tidak hanya sampai disitu, kesialan Stella masih berlanjut, bisa bisanya dia meninggal kan tugas dari mapel guru killer nya.
Kalau dulu sih santai, disuruh keluar ya keluar, kan Stella udah berubah, rasanya memang beda banget.
Stella gresak gresuk tak karuan dimejanya. Tentu saja itu menjadi pusat perhatian teman sekelas nya.
Bukan nya mengadem kan diri, dari panasnya upacara tadi, ia malah bikin panas tubuhnya.
"Dam!!" Umpat Stella
"Why??" Tanya Evelyn
"Eve... Tugas gue!!" Jawab Stella dengan raut sedihnya.
"What?? Lo nggak buat tugas?" Tanya Lala
"No!! Ketinggalan" jawab lemah Stella
"What the---"
Belum sampai umpatan Lala, guru killer itu sudah memasuki kls. Tentu saja kls jadi hening seketika.
"Good morning class !!"
Sapanya Tampa senyum sedikit pun."Morning sir"
"Tugas nya kumpul kan kedepan!!"
Perintah nya.Stella sudah tegang ditempatnya, jangan berharap guru itu lupa, ia tidak pernah lupa dengan tugas yang dia berikan.
"Satu lagi siapa?" Ranyay nya dengan panduan tajam kedepan.
"I'm sir!!" Stella angkat tangan, percuma sembunyi nanti juga akan ketahuan.
"Out of my class!!"
Guru yang satu ini memang beda, tidak ada ocehan panjang, ia langsung to the point."Sir.."
"Go Auristella!!" Jawab nya Tanpa melihat Stella sedikit pun.
Dengan lesu Stella keluar dari kls, kantin adalah tujuan nya sekarang.
Sudah lama ia tidak merasakan ini.
Tapi yasudah lah, sekali kali tak apa.Setibanya di kantin Stella memesan es teh dan nasgor, dan duduk dimeja paling sudut kantin, dengan harapan tidak ada yang melihat nya disini.
Ternyata tidak sesuai dengan harapan Stella, lihatlah Gavin dan teman temannya baru saja memasuki kantin, sepertinya mereka mau olahraga.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS MY HUSBAND (Sudah Terbit)
Romance••Alangkah lebih baik nya follow dulu sebelum membaca!!•• ~GAVIN NIKOLA SERAFINO~ Gavin dikenal sebagai seorang ketua OSIS di SERAFINO HIGT SCHOOL (SHS) , nggak cuma jabatan nya yg seorang Ketos, tapi karena kepintaran nya, ketampanan nya membuat...