"Kamu kenapa Alya? Aneh gitu." Bisik Amel
"Nggak ada kok, biasa aja." Jawab Alya
"Sambil senyum senyum gitu jawabnya." Goda Amel
"Alya, Amel, kalau mau ngobrol diluar. Disini tempatnya belajar." Bentak buk Endang
Alya dan Amel pun langsung terdiam
"Teng... Teng... " Bel istirahat berbunyi
Setelah buk Endang keluar, Alya dan Amel langsung pergi menuju kantin
"Amel gimana sih rasanya pacaran? Kamu kan udah sering pacaran." Tanya Alya
"Enak loh, ada yang ngingetin makan, ada yang ngajak nonton, ada yang nyemangatin. Pokoknya asik deh." Jawab Amel
"Oh gitu ya."
"Tumben kamu nanya ginian, lagi jatuh cinta ya?" Goda Amel sambil tertawa.
"Siapa yang lagi jatuh cinta?" Potong Raihan
Alya dan Amel pun terdiam
"Sebentar-sebentar nggak perlu kaku terus pergi, biar aku aja yang pergi." Raihan pergi dengan meninggalkan selembar kertas
"Besok aku jemput ya, ada film bagus. TTD Raihan" Baca Alya
"Cie... Cie... kamu itu banyak banget yang naksir. Ini lagi cowok populer di sekolah. Ganteng, keren, anak motor, orang kaya lagi." Goda Amel
"Apaan sih, masuk kelas aja yok" jawab Alya
"Teng...Teng...Teng..." Bel tanda pulang sekolah berbunyi
Alya bergegas pulang karena mama Alya sudah menunggu di depan sekolah
Tapi tiba tiba langkah Alya terhenti
"Seperti ada yang memperhatikan. Mungkin perasaan ku aja" Gumam Alya
Seseorang telah berlalu pergi sebelum Alya sadar sedang diperhatikan
***
Gelap telah memeluk senja, menandakan pergantian waktu dari sore yang melelahkan menuju malam yang meresahkan. Setidaknya begitu bagi Alya.
Alya, gadis cantik yang setahun di SMA berusaha mati matian menutup hatinya. Tapi hari ini seseorang telah memenuhi pikirannya. Raihan, cowok keren, kaya dan agak nyeleneh.
Suara ponsel memecah keheningan, ternyata pesan dari Raihan masuk ke ponsel Alya
"Jangan lupa besok aku jemput jam 3 sore ya. Nggak usah dandan, kamu udha cantik dari lahir :)"
Alya masih termenung, namun Alya tak bisa menyembunyikan bahwa Alya sebenarnya senang dengan cara cara Raihan mendekatinya
Setelah beberapa menit berlalu, Alya menjawab pesan Raihan
"Oke, jangan telat" jawab Alya singkat
"Nggak ada salahnya temenan aja, mama kan nggak ngelarang buat temenan." Pikir Alya
***
Terimakasih telah membaca tulisan pertama saya, Insya Allah kisahnya akan terus berlanjut. So, jangan lupa untuk follow dan tinggalkan jejak komentar. Oh iya kalau dirasa tulisan ini bermanfaat silahkan di share pada sahabat tersayang mu
Lebih dekat dengan saya di
Instagram : @alfialghaziBarakallahufiikum,
Salam hangat :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kita
Novela JuvenilBerharap pada manusia adalah patah hati yang direncanakan -Setelah Kita