Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kevlar Sachdev
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jodie Michaels
🌫🌫🌫
"Jojo, Mom dan Dad ingin kau menginap di rumah sahabat kami."Kata Briana.
"Aku tidak mau, Mom! Please!"
Jojo menolak keras untuk meninggalkan rumah beberapa hari. Saat ini ia sedang malas untuk beraktifitas di luar setelah berjibaku dengan segudang materi kuliah di kampusnya.
"Ayolah, Sayang. Biar kita merasa aman untuk bepergian. Kita tak ingin meninggalkan kau sendirian di rumah ini." sambung Jansen.
"Dad, please!"
"Ada Roy, Mara, Lily, Bono, dan pekerja lainnya."
"Roy dan Mara sementara diliburkan."
Roy dan Mara adalah pelayan utama keluarga Simpson.
"Memangnya Roy dan Mara mau kemana? Mereka kan tinggal disini."
"Mereka akan pulang liburan, Sayang. Menjenguk keluarga. Kau tahu sendiri mereka jarang pulang. Ya sudah sekalian saja mereka Mom dan Dad berikan bonus jatah liburan."
Wajah Jojo semakin tak enak dilihat. Kedua orang tuanya hanya tersenyum dan tak termakan rayuan merajuk anaknya.
Jodie Michaels -Jojo- bukanlah anak satu-satunya di keluarga itu. Ia pernah memiliki kakak tapi ternyata takdir berkehendak lain. Kakaknya sudah di panggil yang Maha Kuasa saat berusia tiga hari karena lahir prematur. Suatu waktu Jojo berumur tujuh tahun pernah berkata jika ia ingin memiliki adik. Biar suasana rumah tak terlalu sunyi. Namun sayang, Briana Simpson, Ibunya Jojo tak bisa mengandung lagi. Rahimnya selalu mengalami pendarahan hebat hingga terpaksa diangkat ketika Jojo berusia tiga bulan.
Jojo melirik ke arah kamar orang tuanya dan berjalan dengan langkah gontai. Matanya melihat kedua orang tuanya yang sedang mengepak pakaian di koper. Perasaan Jojo makin nelangsa. Sungguh ia tidak siap ditinggalkan lagi untuk bekerja dan ingin melakukan rutinitas seperti biasa yang ia lakukan dengan orang tuanya. Berkemah. Kegiatan itu menjadi kesempatan untuk menjadi anak kecil lagi. Padahal ia sudah memasuki usia yang hampir dewasa, dua puluh tiga tahun.
