Heaven ; 7

769 73 2
                                    

Jimin juga tak menyangka, bahwa dirinya merasa begitu dekat dengan Jungkook. Apalagi setelah mengunjungi makam adiknya beberapa kali. Seperti ada energi yang menempel pada Jimin, untuk segera merangkul Jungkook.

Membuat Jungkook kembali berwarna juga bisa dibilang sulit. Namun, setelah mampu membuat Jungkook lebih mudah tersenyum. Hidup Jimin juga terasa lebih ringan.

Usaha Jimin tak boleh dibilang sia-sia. Lambat memang. Prosesnya memang lama, semua butuh proses, lalu baru bisa menikmati hasil akhirnya. Tidak ada yang instan, mi instan saja perlu direbus, bukan?

Barangkali berlian itu retak, namun namanya masih tetap berlian, asalkan jangan ditambah bebannya, agar retaknya tak semakin membesar. Lagipula, membuat berlian retak kembali ke bentuk semula, sungguhlah tidak mungkin. Layaknya Jungkook, berlian retak yang kembali menunjukkan kerlipannya.

🍁🍁🍁

"Walau janji itu tidak seperti rencana Jihoon yang akan dia berikan untukmu."

"Apa maksudmu?"

"Aku akan memberikan 24/7 = heaven, dengan caraku. Aku akan menciptakan surga dunia untukmu, Kook. Jangan anggap aku menggantikan Jihoon, aku Jimin yang berbeda dari Jihoon. Mungkin aku tidak bisa bersikap seperti Jihoon. Kau bertemu dengan orang baru, meski wajah kita sama." Jimin mendekati ranjang Jungkook.

"Aku mohon Kook, jangan menangis lagi untuk Jihoon. Pastinya, dia ingin melihatmu tersenyum. Dia juga akan sakit saat melihatmu seperti orang lain yang tidak dia kenal."

"Aku janji, akan membuatmu menjadi orang paling istimewa." Djavu, bibir Jungkook bergetar, kemudian secara cepat menghambur, memeluk Jimin erat. Meraung disana, terisak pilu, menumpahkan segala emosi yang menyelubungi hatinya selama ini.

"Hyung!"

🍁🍁🍁

끝!

Hoiland
Wonosobo, 2019 Juni 15

24/7 = Heaven [끝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang