"Hi Laura!" ujar seorang cowok tampan dari pintu kelas XI ips 1.
"Hhhmmm." tanpa melihat kearah si cowok itu .
"Ngapain si tu cowok kesini mulu tiap hari!!apa kurang cuek dan jutek sikap gue ke dia?" tanyanya dalam hati.
"Ni coklat buat lo." sambil menyodorkan coklat yang dipegangnya kedepan muka laura yang masih sibuk menulis.
"Gak usah, gue udah makan coklat." ujar laura tanpa menoleh ke arah rendi yang padahal berada disebelahnya.
"Coklat? Dari siapa?" ujarnya heran.
"Semua cowok sekarang gak ada lagi yang berani godain laura kan gua udah ngasih perhitungan buat yang deketin laura, siapa lagi yang berani deketin laura?" batinnya.
"Rio!emng kenapa lu mau ngehajar dia? mau mukulin dia? Awas aja lu klo ngelakuin hal bodoh itu ke Rio gue gak bakalan mau ketemu sama lo lagi!!" ujar laura geram.
"Laura! Gua gak bakalan begitu!'' ujarnya dengan muka melas.
"Lu pikir gua bodoh? Lu pikir gua ga tau? Selama ini yang deketin gua lu pukulin kan!sampe-sampe ada yang masuk RS!" ujarnya semakin kesal.
"Iya tapi gua janji gak bakal gitu lagi! gua cuman gak mau lu deket sama cowok selain gue!" ujarnya dengan muka serius.
"Plis Ren! lu gak usah ikut campur urusan gue! Kita tu udah putus ren! Jadi lu gak berhak ngelarang gue deket sama cowok mana pun" ujar laura dengan mata yg telah basah.
"Tapi gue gak bisa jauhin lu, apa lagi gak ikut campur urusan lu ra!"
"Udah gue gak mau berdebat sama lu lagi, gue cape Ren!!"
"Mending lu pergi deh Ren!" sambungnya.
"Okay gue pergi, tapi gue gak bakal nyerah dapatin lo lagi." ujar Rendi sambil berjalan meninggalkan laura.
"Lu gak apa-apa ra?" ujar sintia sahabat laura dengan nada khawatir.
"Gak apa-apa kok sin." ujarnya sambil mengelap kasar matanya yang basah.
"Rendi ngapain kesini! dia marahin lo lagi?" laura pun mengangguk
"Ihh tu orang udh jdi mantan msi aja nyakitin lo.'' sambung sintia kesal.
"Udah sin gak penting ngebahas dia!" kemudian sintia pun berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Tadi lu dikasih coklat ya sama rio?" ucapnya lalu dibalas anggukan oleh laura.
"Anjay gila, lu beneran dikasih coklat sama tu cogan." ujarnya sekali lagi tak percaya."Iyeee sintia arum widya!!" ujar laura kesal.
"Hehehe gak nyangka temen gue ditaksir sama kana hits ituuu." ledek sintia.
"Apaan sih sin dia cuman ngasih coklat doang bukan berarti suka tai!"
"Iya tapi bisa jadi kan dia suka sama lu pada pandangan pertama kayak lagu dangdut itu."
"Apa sih lu pantat ayam!"
"Anjay sejak kapan lu manggil gua pantat ayam!"
"Hhmmm tadi Rio manggil gue monyet, pantat ayam,usus ayam." sambil melihat keatas mengingat kejadian tadi pagi.
"Serius kok lucu ye panggilan dayang dia ke lu.''
"Enk aja lu blng gue dayang!''
"Eh maksudnya sayang!"
"Ewww najongg anjay. "
"Gue juga masih normal kali nyet!"
"Ssstttttttt Bu Ais udah masuk tu!"
"Gua kira jamkos soalnya kelas sebelah kmren jamkos pas pelajaran Bu Ais."
"Itu kan kemarin lol, ihhh pengen gua tabok tapi takut viral. " ujar Laura.
"SINTIA! lAURA!Kalian ngapain?berisik banget!!!!" Teriak bu Ais.
"Anjay sorry deh badan gua mahal lebih mahal dari va**** yang cuman 80 juta." ujar sintia tak mendengar suara Bu Ais.
"Anjay vanesa lu bawak-bawak." ujar laura sambil tertawa dan tak menghiraukan suara Bu Ais.
"uy nyet udah gua sensor jugak tau aja lu!" ujarnya kesal.
"Ye sorry neng!" ujar laura sambil menyolek dagu sintia.
"Eww dedek bukan murahan bang main colak colek sambal lado aja." dengan suara dilembut-lembutkan membuat siapapun yang mendengar bakalan jijik dan pngen muntah.
"Hahhahahha." suara tawa yang semakin keras dari mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA HITS
Teen FictionDigemari banyak orang dan menjadi terkenal adalah impian hampir semua orang Bagaiman jika yang digemari banyak orang, malah tidak mau berada diposisi tersebut? Dan malah menginginkan hidup tanpa adanya Kata terkenal (hits)? Akankah dia menyesal?