Jika kau menyebut diriku monster. Maka baiklah. Julukan itu tidak buruk. -Z
"Apa kau ingin pergi kesekolah besok nona z?" tanya salah satu pelayan Z
Z tidak suka karena berani sekali ada yang mengganggunya pada jam istirahatnya, bahkan mengetuk pintu pun tidak, Sungguh berani sekali dia.
Z menoleh kearah datangnya suara yang sudah mengganggunya "Oh paman, kupikir siapa" ucap Z meletakan cangkir yang dipeganggnya.
Pelayan itu sedikit membungkukan tubuhnya "Maafkan saya nona, saya tidak bermaksud tidak sopan dan mengagetkan nona" ucap pelayan itu
"Jika orang lain yang menggangguku, sudah kupastikan saat ini juga jasadnya sudah berada di pembuangan sampah" Kekeh Z pelan
Pelayan itu hanya tersenyum kikuk. Z mendekatinya.
"Ah lupakan saja paman, aku tidak akan membunuhmu paman tenang saja,jadi kenapa kau kemari paman?" tanya z
"Apakah besok anda akan bersekolah nona?"tanya kena pada z
Z tampak berfikir, seringai licik muncul dari wajahnya.
"Eum akan kufikirkan paman, akan kukabari nanti malam, sekarang keluarlah paman, jika tidak ada yang akan paman katakan lagi" ucap Z
Kena sedikit membungkuk memberi hormat "Baiklah nona, selamat sore" Pamit kena dan berlalu meninggalkan ruangan z
Semilir angin menerpa wajah z, sepeninggal paman kena, z meninggalkan ruangannya, dan berjalan menuju balkon ruangan kerjanya yang sudah tertata rapi.
Tak terasa pagi sudah berganti siang, siang sudah ingin beranjak menjadi sore hari, ah inilah kenikmatan yang ditunggu z, sore hari bukan menunggu senja, tapi menunggu kabar berita dari sang anak buah.
Tok.tok.tok.tok
"Eh sudah jam berapa ini?" gumam Z melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
17.15 wib.
"Oh sudah waktunya" BantinyaCeklek
Z memperhatikan 2 pengawalnya dari bawah hingga atas yang tampak terlihat baik-baik saja.
"Silahkan masuk" ujar z dingin
"Apa yang kalian bawa" ucap Z to the point
"Kami membawa sepatu nona" jawab salah satu pengawal nya
Z mengerutkan keningnya "Untuk apa?" tanya Z menatap heran pengawalnya.
'kenapa harus sepatu, tidak biasanya' batinnya bertanya
"Tadi pagi sudah terjadi..."belum sempat sang pengawal menjelaskan ponsel z berdering
Drt drt drt drt
"Kalian keluarlah kita selesaikan nanti, seperti biasa datanglah keruang bawah tanah." tukas z
Kedua pengawalnya membungkuk lalu pergi meninggalkan ruang kerja Z.
"Halo"
"Lama sekali kau mengangkat nya nona zea" kekeh seseorang di sebrang sana
Zea diam. "Suara ini? Berani sekali dia menghubungiku?" batin Z
"Halo zea, apa kau tidak mengenali ku" tanya nya lagi
"Diamlah, aku tidak perduli."ujar z dingin, kemudian mematikan telpon nya.
"Kau benar-benar menbangunkan monster Hrdewa" seringai licik z
Tok tok tok
Z menatap pintu yang diketuk, menatap nya datar seolah ingin menerkam seseorang dibalik pintu tersebut.
Z berjalan untuk membuka pintu.
"Akan kubunuh jika ini tidak penting."Ceklek
Jleb kaget z
"A...ap.a in..i"ucap sedikit kaget.
Z kembali menetralkan wajahnya menatap dingin dan tajam.Hello Natvia
Gimana nihhhhh
Part 1 nya
Masih penasaran gakk
Votement terus yaaa
Biar semangat terusss
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl Is a Psycopath
Teen Fiction"kamu cantik, tapi sayang tangan cantikmu sangat berbahaya nona" "Mataku menusuk, Otakku buas, tanganku melukai, dan kakiku liar, lalu untuk apa lidahmu berkata tuan?" Saat ini hanya satu yang perlu kau ingat lidahmu tidak lebih berbahaya dari tang...