4-MGIAP

20 4 1
                                    

Kadang semua hanyalah kebohongan, yang kita buat untuk menyelesaikan dendam

-r






Masih diruangan yang sama ditempat dimana Z menyiksa Mr. Rey Z berdiri menumpukan badannya pada meja dengan kedua tangannya.

Z sedang berfikir keras. Dia tidak mau salah langkah hanya karena emosi yang menurutnya kekanak kanakan. Z menarik nafas lalu membuangnya. Dia melakukan itu berkali kali. Guna menenangkan pikiran dan batinnya yang sedari tadi menjerit.

Sedangkan dia ruangannya Mr. Rey berdiri didepan cermin memandang wajahnya yang dilukis oleh Nonanya.

"Lukisan yang indah Nona Z. Kau berbakat" ucap Mr. Rey sinis sambil membersihkan darah yang ada disekitar wajahnya.

Kalau saja bukan karena orang itu. Dia tidak akan mau menjadi budak Z yang terkenal kejam dan tidak punya perasaan. Dia jadi teringat kejadian dimana dia pertama kali bertemu Z dan dihari itu pula dia memutuskan untuk menjadi salah satu budak Z.

Flashback on.

Disebuah Mall terkenal didaerah jakarta duduklah dua orang pemuda berbincang-bincang seputar kehidupan mereka atau tentang hari hari mereka.

"Sat kau tambah tampan saja" ucap salah satu dari mereka membuka suara setelah lama diam

"Sudah berapa kaliku bilang jangan panggil aku dengan sebutan itu Rey" Balas satunya lagi dengan kesal. Sedangkan yang dipanggil Rey itu hanya terkekeh

"Ohh ayo lah. Kita sudah lama tidak jumpa,aku sudah lupa,Teman" Balas Rey dengan kekehan

"Hem. Dan apa kau bilang tadi? Aku bertambah tampan? Tentu bahkan sedari dulu pun aku tampan Rey" Yang dipanggil Sat oleh Rey menyombongkan diri sambil mengatur jambulnya.

"Aku menyesal mengatakan itu" Rey memutar kedua bola matanya dan tidak sengaja matanya menangkap sosok yang selama ini ia cari. Pandangannya menatap tajam tangannya mengepal melihat orang itu tengah berbicara sambil tersenyum pada seorang gadis.

"Heii kau kenapa Rey" tanya memukul pundak Rey.

"Saat ini aku ingin membunuh orang" Ucap Rey dingin.

"Uuuu seram sekali" Satria melepaskan tangannya dari pundak Rey dan berniat mengejek Rey tapi tidak jadi saat dilihatnya tatapan mata Rey yang begitu tajam memperhatikan sesuatu. Satria mengikuti arah pandang Rey dan maniknya menemukan dua orang yang sedang berbicara serius disalah satu meja dipojok sana.

"Aku ingin mencari tau perempuan itu" batin Rey
"Apa kau membawa Laptop,Sat?" tanya Rey
"Kau memanggilku-"

"Ada atau tidak!?" Sentak Rey yang membuat Satria terburu buru mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Dia sangat tau betul bila sudah seperti maka bukan waktunya bercanda dengan seorang Rey Cotrla Xaga.

Rey merebut Laptop itu dari tangan Satria membuat Satria mendengus. Rey tidak perduli dia memasukkan beberapa kode pada Laptop itu. Cukup sulit menemukan identitas gadis itu tapi Rey tidak akan menyerah. Dalam 15 menit dia menemukan identitas gadis itu.

Dilayar Laptop paling atas tertera.

Identitas

Z.Z.N


Dibacanya dengan teliti berkas tersebut. Lima menit dia membaca isi berkas tersebut tapi dia merasa ada yang aneh. Dia memasukkan beberaba angka membentuk suatu kode dan didalam angka angka tersebut disematkan Nama lengkap Z. Muncullah suatu dokumen rahasia yang harus dibuka dengan menggunakan sandi. Lagi lagi Rey mengetikkan kombinasi angka dan huruf. Bib. Dokumen tadi terbuka dan nampak lah semua hal mengenai Z.

Rey tersenyum miring mebaca kata kata per kata yang tertera disana.

"Umpan yang sempurna" Gumam Rey

"Sebenarnya kau sedang mencari apa sih?" tanya Satria

"Bukan urusanmu" ketus Rey

"Kalo lupa itu Laptop ku" sindir Satria

"Terserah" Rey melirik kearah meja dimana dua orang tadi berada tapi sepertinya dia terlambat.

"Kurang ajar" Rey berdiri dan berjalan mendekati pelayan yang sedang membersihkan meja dimana dua orang tadi berada.

"Maaf,Apa orang yang tadi disini sudah lama pergi?" Tanya Rey menghentikan pekerjaan pelayan tersebut

"Belum Pak. Mereka baru saja pergi" jelas sang pelayan

"Terimakasih" Rey berlari keluar dari Mall kearah parkiran dan perkiraannya benar disana kedua orang tadi hendak menaiki mobilnya.

Rey menambah laju larinya.

"Permisi" Ucap Rey ketika sampai ditempat orang itu. Kedua orang itu berbalik dengan ekspresi berbeda. Yang perempuan dengan ekspresi datar sedangkan laki laki berekspresi mengangkat sebelah alisnya.

"Permisi Nona Z" Sambung Rey dengan senyuman mengejeknya. Tampak raut wajah Z terkejut. Apa dia pengewal baru? Atau mungkin pengawal lama tapi tidak pernah bertemu denganya? Tidak. Sekalipun dia pengawal dia tidak akan berani menyapa Z dengan sebutan itu jika diluar teritorinya

"Maaf. Saya bukan orang yang anda maksud" Ucap Z tegas

"Benarkah? Nona Z dan atau inisialmu Z.Z.N itu orang yang sama bukan?" Dipertanyaan itu disematkan nada meremehkan dan senyum miring

"Saya tidak tau. Saya tidak mengenal siapa yang sedang anda bicarakan" Kata Z mengetur ekspresi wajahnya

"Ohh. Lalu siapa nama anda Nona?" Rey berusaha memancing Z

"Maaf tuan, nona muda harus segera pergi ,silahkan bicara dilain waktu"ujar pengawal z yang sedari tadi diam

"Oh, sebentar saja tunggulah "tawar Rey

Mendengar perdebatan, membuat z pusing sendiri, menyayat tubuh mereka seperti nya lebih indah, daripada berdebar-batin Z

"Saya tidak perlu menjawab itu" ketus Z masih mempertahankan intonasi kepemimpinannya. Z hendak berbalik dan memasuki mobilnya dengan pintu yang dibukakan oleh orang kepercayaannya

"Anda pasti membutuhkan saya Nona. Anda pasti bertanya tanya dari mana saya dapat mengetahui tentang anda." Rey menggantung ucapannya membuat Z membatalkan niatnya.

Rey maju,kemudian membisikkan sesuatu ketelinga z, yang membuat z tersenyum smirk

" Aku tidak suka bermain main,Sayang" Z mulai menunjukkan sisi kejamnya dan tegasnya, agar jika benar orang ini akan menjadi budaknya dia tidak akan menjerit melihat Z. Karena itu sungguh mengganggu

"Dan Aku tau itu" Ucap Rey tersenyum manis

"Baiklah aku memang sangat butuh seorang sepertimu" Z mendekat beberapa langkah dan berbisik pada Rey.
"Tapi... Jika kau tidak mampu memenuhi keinginanku maka bersiaplah memberikan nyawa mu padaku." Dari jarak sedekat ini Z dapat melihat Rey melotot, Z menyeringai dan kemudian berbalik. Masuk kedalam mobilnya dengan anggun diikuti orang kepercayaannya.

Sebelum melaju Z menurunkan kaca nya.

"5 menit lagi akan datang orang untuk menjemput. Kau tidak punya waktu untuk mengatakan selamat tinggal pada keluargamu" Titah Z

"Aku tidak akan minta izin pada siapa pun Nona" Rey setengah membungkuk tanda hormat pada Z

Setelah itu mobil Z melaju meninggalkan Rey yang tersenyum puas.

"Kau dalam bahaya sekarang, aku kembali, tanpa wujud yang sama " batin Rey

Flashback off












Hello Natvia

Gimana nih part khusus mr.rey

Penasaran gak nih??

Votement ya biar lancar nulis nya

My Girl Is a PsycopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang