Jika kau tidak ingin disebut biadab, mengapa perlakuanmu seperti biadab nona?
-Darza freza xitero
HRDEWA COMPANY
Hrdewa company, ah siapa yang tak mengenal perusahaan ini, bahkan sulit untuk dijelaskan, perusahaan ini tentu masih dibawah Nata company, Zorin company , Portland company, perusahaan besar yang menduduki kekuasaan terbesar di bagian Eropa dan Amerika, untuk Asia jelas Nata company lah yang memiliki kekuatan terbesar.
Lalu lalang para pekerja yang sibuk, menyiapkan acara untuk menyambut menangnya tender hrdewa company melawan nata company, sungguh kebahagiaan tiada Tara bagi para pekerja, selama ini mereka selalu kalah tender melawan nata company.
Acara ini akan diadakan besok malam dengan mengundang seluruh kolega dan rekan kerja hrdewa company, rival nya pun diundang, semata mata ingin menyombongkan menang nya tender ini.Termasuka Nata Company, entahlah apakah pemilik Nata Company sendiri yang hadir atau CEO nya saja.
Lain hal, suasana di kantor Zorin company, sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tuan nya pemilik perusahaan akan tiba sore nanti di zorin company, bagaimana tidak berita perusahaan hrdewa mampu memenangkan tender sudah menyebar di perusahaan bagian Eropa.
Z'familys
Diruangan yang besar ini telah tersusun rapi kursi kursi dengan jumlah yang sangat banyak. Bukan untuk mengadakan pesta atau apa. Tapi ada hal yang lebih penting dari itu.
Pukul 15:55
Orang orang mulai berkumpul dan duduk dikursi masing masing yang sudah diberi tanda. Semakin dekat pada jamnya semakin banyak pula orang yang datang. Mereka semua sama mulai dari baju yang serba hitam baik laki laki maupun perempuan dan sepatu berwarna hitam. Bagi perempuan diharuskan mengkucir rambutnya dan bagi laki laki wajib merapikan rambutnya sebelum masuk. Hanya ada satu macam ekspresi pada wajah mereka,Takut. Ekspresi takutlah yang sedari tadi ditunjukkan oleh orang orang itu.
Jelas mereka tau apa alasan mereka berkumpul diruangan ini. Mereka jelas tau apa yang terjadi. Mereka tidak akan dikumpulkan sampai sebanyak ini atau hampir seluruh orang-Nya dikumpulkan pada hari ini jika bukan karna satu kata. Kegagalan.
Orang orang itu harap harap cemas menunggu kedatangan sang pemimpin. Siapa yang akan meregang nyawa pada hari ini. Aku kah? Atau dia? Atau semuanya? Pertanyaan pertanyaan timbul dibenak mereka masing masing.
Suatu suara menambah ketakutan mereka saat pengawal memberi tahu bahwa pemimpin mereka akan memasuki ruangan.
"Pemimpin beserta orang kepercayaannya memasuki ruangan" Begitu lah teriakan dari luar terdengar. Membuat semua yang ada didalam ruangan berdiri tegap. Setelah kalimat itu berlalu terbukalah pintu besar berwarna hitam pekat itu. Muncullah sosok yang ditunggu tunggu. Seorang gadis dengan tanktop berwarna hitam dengan tulisan Die dibalut dengan jaket kulit berwarna sama dengan kancing jaket dibiarkan terbuka sepenuhnya. Rok hitam ketat 10 Cm diatas lutut dengan kancing panjang didepan. Suara Sepatu High hells bermerk terkenal berwarna hitam dengan tinggi 8 Cm terdengar jelas saat dia berjalan. Wajah cantiknya tertutupi oleh masker berwarna hitam. Rambutnya yang dikucir tinggi menampilkan leher jenjangnya yang mulus. Tubuhnya yang indah berlenggok diatas karpet hitam berjalan menuju Singgasana kebesarannya. Dibelakang sebelah kirinya terdapat orang kepercayaanya dengan pakaian yang tidak jauh beda dari sang pemimpin. Pakaian serba hitam bedanya tidak ada masker yang melekat pada wajahnya.
Aura mencekam menyelimuti ruangan saat sang pemimpin memasuki ruangan. Aura kepemimpinannya begitu terasa. Sehingga tidak ada yang berani membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl Is a Psycopath
Teen Fiction"kamu cantik, tapi sayang tangan cantikmu sangat berbahaya nona" "Mataku menusuk, Otakku buas, tanganku melukai, dan kakiku liar, lalu untuk apa lidahmu berkata tuan?" Saat ini hanya satu yang perlu kau ingat lidahmu tidak lebih berbahaya dari tang...