Kita sedang bermain, anggap saja seperti rubik, yang berulang kali kau putar, tapi tidak kau temukan titik lemah nya
-k
nguhhhh, helaaan nafas gadis cantik didalam kamar bernuansa abu -abu ini, saat tidur wajahnya sangat damai, tidak seperti biasanya
"Sebaiknya aku mandi karena aku harus berbicara dengan Mr.Rey" gumamnya bangkit mengambil ponselnya.
"20 menit lagi, bawa Mr Rey keruang bawah tanah mengerti"perintah z pada Kena.
"Baiklah nona,akan saya lakukan" ucap Kena
Z sudah berada di walk in closet kamarnya, baju pilihan nya kali ini, jeans hitam polos beserta baju hitam panjang yang bertuliskan "hi psyco", rambut yang digerai sudah di ikat, dengan memoles wajahnya dengan sedikit bedak dan memakai liptint sudah membuat z terkesan semakin manis. .
Z keluar dari kamar nya, ia menuju ruang bawah tanah menemui Mr. Rey, Mr Rey harus membantu nya, kalaupun tidak, z pastikan wajahnya tak berbentuk lagi.
Tibalah z diruangan bawah tanah menuju pintu no 9 itu adalah ruangan pelacak..
Ceklek
Z membuka pintu ruangan itu dilihat nya Mr Rey sudah bermain dengan komputer nya, tanpa menyadari keberadaan Z.
Mr Rey, seperti mendengar ada yang masuk keruang nya kemudian ia menoleh dan mendapati z sudah di belakangnya dengan tatapan dingin nya.
"Oh nona kau sudah datang" ucao Mr Rey sambil membungkuk kan sedikit tubuhnya
"Mr Rey, Carikan aku siapa pencuri file portland" perintah z to the point
"Aku sudah mencari nya nona, tuan Riko pun mengabari ku kemarin, dan aku langsung mencarinya, tapi hasil nya nihil nona" benar Rey
"Kau sedang bermain main tuan?" Z berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat kearah Mr. Rey.
"Tidak nona itu benar" Pembelaan diri Rey
Tanpa Rey sadari z sudah hampir didepan nya
Tap
Tap
Tap
Di Ruangan sepi itu kini hanya terdengar bunyi sepatu Z yang saling beradu dengan lantai marmer. Tepat satu langkah didepan Mr. Rey, Z berhenti. Dengan cepat tangan kananya cantiknya dengan jari-jari lentik milik Z sudah mendarat dileher Mr. Rey. Z mencekiknya sampai Mr. Rey kesulitan bernafas.
"Katakan jika kau bercanda Mr Rey yang terhormat!" Sentak Z
"Ti-ti-dak Nona. Saya sungguh Ti-tidak se-se-dang ber-can-da" Mr. Rey sibuk mengatur nafasnya sambil menjawab pertanyaan Nona nya ini.
"Hukuman mu akan sangat berat Mr. Rey. Andai saja kau menjawab bahwa kau bercanda maka waktu penderitaan mu akan singkat" Z memperkuat cengkramannya dan tidak lupa menyunggingkan senyuman paling manis yang mampu membuat siapa saja rela bunuh diri daripada harus mendapat hukuman dari Z.
"Ma-ma-ma-af Nona. Biarkan sah-yah hhh-hi-dhup" Pasokan oksigen semakin tipis dirasakan oleh Mr. Rey. Dia merasa bahwa dalam menit kedepan dia sudah tidak bernyawa lagi.
Tapi tidak untuk Z. Dia melepaskan cengkramannya dan semakin melebarkan senyumannya.
"Ouhh. Sepertinya tawaran yang menyenangkan Mr.Rey. Baik lah kau akan hidup dalam waktu satu minggu kedepan. Aku akan menunjukkan neraka dunia padamu sebelum kau pergi keneraka sebenarnya" Z berjalan menuju sofa. Dan dengan anggun dia menyilakan kakinya. Mr. Rey dengan susah payah menelan salivanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl Is a Psycopath
Teen Fiction"kamu cantik, tapi sayang tangan cantikmu sangat berbahaya nona" "Mataku menusuk, Otakku buas, tanganku melukai, dan kakiku liar, lalu untuk apa lidahmu berkata tuan?" Saat ini hanya satu yang perlu kau ingat lidahmu tidak lebih berbahaya dari tang...