Limitless [✔]

ʟɪᴍɪᴛʟᴇss

Jaehyun liatin Misa yang udah duduk di kursi tamu undangan. Senyum gadis itu mengembang sejak tadi, entah sudah berapa kali Misa meyakini dirinya untuk kuat dan tidak menangis.

Jaehyun ngga nyangka hari ini bakal terjadi. Pernikahannya. Yang dia harapkan dengan gadis yang sangat ia cintai itu, tetapi harus berakhir dengan sahabat kecil yang terobsesi padanya.

Acara pernikahan itu dimulai, suasana disana benar-benar meriah. Semuanya tampak bersukacita. Tentu saja tidak untuk Jaehyun, Misa, Kara dan Jaemin.

Misa mati-matian menahan air matanya. Dia bahkan terus mengusap matanya dengan tissue yang sudah disiapkan oleh Kara.

Kara sejak tadi cuma megangin tangannya Misa, kembali menyalurkan kekuatannya disana. Tidak ingin melihat sahabatnya terlalu berlarut dalam kesedihan.

Jaemin menepuk bahu Misa berkali-kali. Menenangkannya. Bagaimanapun, Misalah yang membantunya untuk kembali dengan gadisnya. Misa sahabat yang berperan penting dalam kehidupannya.

Misa menarik nafasnya, menenangkan dirinya. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk hidup bahagia, dan sekarang dia harus melakukannya. Dia harus melepas Jaehyun yang merupakan kebahagiaannya.

Jaehyun tidak mencium pengantinnya.

Jaehyun benci pada wanita yang sekarang telah menjadi istrinya itu. Dalam hatinya berjanji jika anak itu lahir, Jaehyun akan membuktikan segalanya kalau Chanmi tidak hamil anaknnya.

Semua tamu undangan secara satu persatu memberikan ucapan selamat pada pasangan pengantin baru itu.

Kara udah megangin Misa, meminta agar gadis itu tidak melakukannya karena itu pasti akan sangat menyakitinya.

Tapi ini yang terakhir, setelah ini, Misa akan melupakan Jaehyun dan menata kembali kehidupannya. Kembali tanpa cinta lelaki itu.

"Kak. ."

Keduanya bertatapan, Misa udah berdiri di depannya Jaehyun. Lelaki itu juga menahan tangisnya, apalagi setelah mendengar suara parau gadisnya, Jaehyun merasa sangat hancur.

"Misa. ."

Tangan Misa bergerak, dia ulurkan tangannya kehadapan lelaki itu, "selamat atas pernikahan kakak, aku harap kakak selalu bahagia"

Tanpa Jaehyun sadari, air matanya menetes. Seharusnya yang disampingnya itu Misa, bukan gadis gila itu. Seharusnya mereka tengah berbahagia, tetapi semua itu cuma angan-angan sekarang.

Jaehyun ngga nerima uluran tangan itu, dia tarik Misa masuk kepelukannya. Ngga peduliin Chanmi yang udah natep gasuka keduanya.

"Kak, jangan peluk" Misa berusaha dorong bahunya Jaehyun, dia ngga enak sama tamu undangan disana. Takut di omongin.

"Shh, sebentar aja. Aku butuh banget disini. Aku janji, ini yang terakhir." Misa diem untuk beberapa saat sampai akhirnya tangannya menepuk punggung Jaehyun sayang.

Kali ini, dia akan menyalurkan kekuatannya pada lelaki itu. Misa tau betul Jaehyun sangat membutuhkannya sekarang.

Pelukan itu di lepas oleh Jaehyun, dia tangkup pipi Misa yang mulai menirus, dirinya yakin, dialah penyebab pipi gembil itu hilang.

Jempol Jaehyun mengusap pipi Misa yang udah basah, iya, Misa juga ngga bisa nahan air matanya. Gimanapun, Jaehyun muncul di hidupnya dan memberi warna baru disana.

Misa nunduk, dia ngga kuat kalo harus natap mata Jaehyun terlalu lama. Sangat menyakitkan.

"Dek," bisik Jaehyun.

Misa mendongak, mata mereka bertemu, ini untuk yang terakhir kalinya, Misa yakini itu.

"Cintaku padamu limitless."

Misa senyum, ya ini yang terakhir tentu saja. Setelah ini, Misa akan melupakan seluruh perasaannya pada Jaehyun. Gadis itu mengangguk,

"Cintaku padamu limitless, kak."

🌻🌻🌻

Tangan Misa bermain dengan ponselnya dalam kamar. Jemarinya bergerak masuk ke galerinya. Hal pertama yang harus dia lakukan untuk melupakan Jaehyun adalah menghapus seluruh foto dan video yang related to him.

Bahkan seluruh pesan Jaehyun Misa hapus juga.

Hal terakhir yang dia lakukan adalah masuk ke aplikasi instagramnya. Sesekali dia tersenyum melihat postingannya yang benar-benar penuh dengan Jaehyun.

Misa menghela nafasnya, sekali lagi.

Tangannya menyentuh tanda menu di setiap postingan instagramnya.

Hapus.

END

Jadi aku mau nanya sama kalian, cerita ini ngebosenin atau ngga? Karena kalo emang iya ngebosenin, aku bakal stop disini dengan akhir tragis. Tapi kalo emang engga hmm ya begitu( ͡° ͜ʖ ͡°)