setelah menghubungi yerin dan mendapat saran untuk mendatangi keamanan agar menanyakan bagaimana untuk membuka kamar hanbin, mino pun bergegas mencari staff keamanan gedung ini. pun semuanya dimudahkan, ia diberi akses masuk lalu pihak keamanan meninggalkan kamar.
mino melangkahkan kakinya semakin masuk. tak ada tanda-tanda orang di sana, namun suara shower dari kamar mandi terdengar keras. jadi langkah kaki mino mendekat ke arah pintu kamar mandi.
ia tidak mau mengulur waktu dan langsung mendorong pintu kamar mandi. hatinya sakit melihat hanbin duduk menekuk lutut sambil memeluknya dan menangis.
bergegas mino mematikan aliran air dari shower dan menyambar handuk, mengerudungkannya di kepala hanbin. bibir anak itu bergetar dengan warna yang membiru. mino memeluk tubuh yang bergetar itu erat, adiknya sedang dalam posisi terberatnya.
"hyung... maaf..." lirih hanbin. dua kata itu bahkan membuat mino makin sedih, tak sadar air matanya pun menurun di pipinya.
_
"aku mana mungkin bisa!" lelaki dengan mata kecil itu mengusap kasar rambutnya. lalu mendudukkan diri di sofa.
enam orang itu berkumpul setelah kembali dari kantor agensi. mereka terkejut, bingung, dan ngblank. tidak ada sama sekali bayangan kalau grupnya akan menjadi seperti ini. tidak, sama sekali mereka tidak menyalahkan ketua grup ini. dia tidak salah, mereka tahu itu. ada sesuatu di balik ini semua yang keenam kepala itu pikirkan sejak keluar ruangan. ketidak adilan yang diterima hanbin dan memberantakkan grup mereka begini.
"bagaimana kalau bubar sekalian." ucap lelaki yang paling mungil di antara mereka.
yunhyeong bingung. dia juga kalang kabut di dalam hati dan pikirannya. bukan tentang grup, tapi tentang keadaan hanbin dan dimana anak itu kini berada.
"aku keluar sebentar." ucap lelaki itu kemudian bangkit dari duduknya.
"june, aku serius." timpal jinhwan.
"hyung..." lirih donghyuk, lelaki itu mencoba setenang mungkin menerima ini semua meski dalam pikiran dan hatinya kacau. semuanya seperti itu, mereka mengenal hanbin dengan baik dan tahu bagaimana anak itu.
"bagaimana?" jiwon bertanya pada nada rendahnya, dia lemas.
"semua akan baik-baik saja, hyungdeul." ucap chanwoo disetujui oleh junhoe yang menepuk-nepuk pahanya.
_
"aku sudah membuatkanmu teh, minum dulu!" mino juga sudah mengganti pakaiannya dengan kaos milik hanbin karena miliknya pun basah karena memeluk lelaki itu tadi.
hanbin menuruti mino untuk meminum teh yang mino buatkan. ia pun duduk berhadapan dengan mino di sofa.
"pasti beratkan?"
mug di tangannya ia elus pelan. "begitulah."
"kau anak yang kuat. aku percaya padamu!" ucap mino memberinya senyum.
"terima kasih hyung!"
_
![](https://img.wattpad.com/cover/190760521-288-k963807.jpg)