"Gue pernah merasakan cinta yang berbalas. Gue pernah berharap kalau lo menjadikan gue satu-satunya milik lo saat itu. Tapi ternyata semua berubah.
Gak ada lagi kata 'kita' yang terselip antara nama Haru dan Dokyeom. Gak ada lagi ketawa receh yang k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JeonHaru
Gue masih terbayang betapa canggungnya suasana pas ada adegan kiss scene di film kemarin. Demi apapun gue gak berniat kode atau gimana. Gue pun gak tau kalau ada kiss scene-nya! Di trailer gak ada, bos! Iya sih, 17+ tapi kan..
Duh, intinya gue dan Dokyeom panik banget kemarin. Kami sama-sama noleh pas tau ada kiss scene. Antara kaget dan terkejut.
Eh sama aja ya.
"Woy! Bengong aja. Noh keluarga pasien kamar 05 minta sapu." tegur Jeonghan. Gue mau ngutuk dia tapi keburu jalan ke kamar 05 buat nganterin sapu. Pasien pertama, balas dendam kedua.
"Har, disuruh fotocopy lagi, sana jalan sama Dokyeom. Kalian kan nganggur."
Astaga.. Kenapa harus sama dia?
"Gak bisa lo aja, Josh?" tanya gue memelas. Begitu juga Dokyeom yang gue yakin diam-diam berharap Joshua bilang "Yaudahdeh, sama gue aja."
"Yah.. Gak bisa, Har. Gue mau izin pulang cepet, istri gue mau cek kandungan."
Gue bukan gak seneng akan istri Joshua yang hamil sebulan itu, tapi dari sekian banyak hari dan jam, kenapa harus sekarang? Gue tau betul yang lain juga lagi pada sibuk masing-masing, daritadi cuma gue dan Dokyeom yang nganggur.
"Yaudah, deh.."
"Lo berdua kenapa canggung banget sih daritadi?!"
Hhh, berkat kecanggungan dan kekonyolan sikap kami berdua, Jeonghan emosi dan ngomel. Gue gak tau kenapa, tanya aja Jeonghan. Memang dasarnya dia sensian. Ya gue juga sadar kalau canggungnya gue dan Dokyeom itu annoying banget, entah gugup, bahkan gak mau ngomong satu sama lain secara langsung.
Padahal kami cuma nonton kiss scene. Dulu pun begitu. Malah kami mencari orang yang mojok dan ikutan kiss scene real. Kenapa sekarang jadi canggung setengah mati?
