"Gue pernah merasakan cinta yang berbalas. Gue pernah berharap kalau lo menjadikan gue satu-satunya milik lo saat itu. Tapi ternyata semua berubah.
Gak ada lagi kata 'kita' yang terselip antara nama Haru dan Dokyeom. Gak ada lagi ketawa receh yang k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi, masih inget gak Pak Polisi ganteng-ganteng rese yang seminggu lalu nilang gue dan Dokyeom di perjalanan fotocopy?
Gue mau ngaku nih, gue jadi sering chat sama dia, hehe. Sebelumnya gue gak tau kalau dia beneran ngechat gue. Ya tau sih dia mau modus, cuma gue gak kira modusnya akan berkelanjutan gini.
Dia sempat ketemu gue waktu mau nemenin Mas Wonwoo buat nonton bioskop di Lippo Mall Kemang. Dia kebetulan lagi ada meeting sama para temen-temennya di Marugame Udon.
Gitu ye orang kaya, meeting aja di mall. Gue mah boro-boro, paling meeting di kantin RS, lagian apa yang mau dimeeting-in? Wkwk.
"Woy, bengong bae." hari ini gue lagi nemenin Yuju beli baju buat kondangan mantannya. Dia mau tampil cantik, terus mau balas dendam supaya mantannya nyesel mutusin dia dan galau seumur hidup katanya. Dasar halu.
"Si Lucas ngajak gue ketemuan nih, Juy."
"Kulkas yang polisi itu?" tanyanya sambil menyeruput Es Teler-nya. Kita lagi nongski cantik di Es Teler 77 Cibubur Junction.
"Iya, Lucas yang nilang gue sama Dokyeom."
"Dia bukannya pernah ketemu lo sama Mas Wonwoo di Kemang? Mau ketemu lagi? Lo chattan sama dia?!"
"Astaga.. Akhirnya sobat gue kepincut cowok juga setelah galau bertahun-tahun.."
"Anjir..."
Yuju tau yang terjadi di antara gue dan Dokyeom. Dia tau semuanya. Awalnya gue terpaksa banget buat kasih tau dia takut dia keceplosan di depan Dokyeom dan bikin runyam suasana, tapi dia gak sereceh itu, ada saatnya dia serius. Dan waktu gue cerita semuanya, gue nangis di pelukan Yuju.
"Yaudah sih, temuin aja. Siapa tau lo klop sama dia dan ngelupain Dokyeom."
Gue terkekeh pelan dan senyum sinis untuk diri gue sendiri. "Seandainya semudah itu, Juy, gue dari dulu udah ngelupain Dokyeom dan punya cowok. Tapi ternyata gak semudah itu.."
Yuju mengelus pundak gue pelan. "Semua ada waktunya, Har. Dan mungkin sekarang waktu yang tepat untuk lo belajar menerima orang baru, menutup luka lama dan membiarkan orang lain yang nyembuhin luka itu. Kali aja Si Kulkas."
