BVS-1. Peraturan

156 10 7
                                    

"Ivey, kamu kan bentar lagi mau SMA, kakak ada sedikit peraturan buat kamu"

Ivey mengangkat kepalanya dan menatap salah satu kakak kembarnya yang bernama Gana Wirayudha. Revallina Iveyla kadang kali merasa jengah pada kakak kembarnya itu. Karena mereka, ia merasa sedang dipenjara. Terlalu banyak peraturan yang digunakan. Salahkan mereka jika Ivey tumbuh menjadi gadis yang super duper polos.

Ivey dan ketiga kakak kembarnya itu sedang berada dibalkon kamar Ivey. Menikmati hembusan angin dan cemilan yang tersedia.

"Peraturan apa Kak Gana?" Tanya Ivey dengan wajah lugu.

Gana, Gara, dan Gava tersenyum. Mereka tau bahwa adiknya itu tidak akan melanggar peraturan yang dibuat. Terlalu polos.

"Pertama, jangan senyum ke cowok kecuali kakak kamu!"

Iveyla mengangguk.

"Kedua, jangan mau diajak jalan sama cowok kecuali kakak kamu!" Gara menambahi.

Iveyla mengangguk.

"Ketiga, jangan natap mata cowok lebih dari satu detik kecuali kakak kamu!" Kali ini Gava.

Iveyla mengangguk.

"Keempat, jangan mau dikasih barang ataupun sesuatu sama cowok kecuali kakak kamu!"

Iveyla mengangguk yang kesekian kalinya.

"Kelima, jangan mau dipegang sama cowok kecuali kakak kamu!"

Iveyla mengangguk lagi.

"Oy oy Va, peraturan kelima lo bikin kita ambigu tau" komentar Gana pada Gava yang tak tau dari pernyataannya menimbulkan sesuatu yang ambigu. Gana menatapnya sinis.

Gava nyengir seraya mengusap kepalanya dengan lembut. Sedangkan Gara hanya menyimak sambil ngemil snack ringan. Memasukkan makanan itu kedalam mulutnya, mengunyah dengan pelan, melihat saudara dan adiknya berinteraksi.

"Ahaha, iya gue tau kok, hehe. Nih, pokoknya ya Revallina Iveyla Wirayudha, kamu jangan sampe pacaran sama cowok kalo perlu jauhi cowok ya!" Ujar Gava panjang lebar sembari memegang pundak Ivey.

Ivey mengangguk dua kali seperti anak kecil.

Memang, Ivey itu anaknya penurut sekali. Ivey dirawat oleh ketiga kakak kembarnya karena orang tuanya ada urusan pekerjaan. Dididik sampai Ivey tumbuh menjadi gadis yang pintar, namun sayang, terlalu polos.

"Kak, Ivey mau eskrim!" Pinta Ivey dengan memainkan jari mungilnya.

Tentang peraturan yang di buat oleh Gana, Gara, dan Gava, mereka hanya ingin adik perempuan satu-satunya menjadi anak yang baik, penurut, dan pintar. Jangan sampai adiknya itu berpacaran, bukannya apa, Ivey terlalu cantik, tentu akan banyak yang suka dengan Ivey dengan alasan paras. Mereka tak ingin Ivey diperbudak untuk hal yang tidak penting.

Sangat baik bukan?

"Ivey mau eskrim? Yuk sama kakak" sahut Gana.

Gana adalah orang yang paling peduli dengan Revallina. Selalu memanjakannya tetapi dalam batas yang wajar. Ia lebih menyayangi Ivey daripada saudara kembarnya bahkan orang tuanya. Ia juga dijadikan penasehat oleh saudara kembarnya karena Gana memang orang paling bijak diantara ketiganya.

Gara, Gara merupakan orang yang bomat tapi jika menyangkut Ivey dan keluarganya, ia benar-benar peduli. Memang, tak sepeduli Gana. Tapi tetap saja, ia sangat menyayangi keluarganya.

Kalau Gava, ia adalah orang yang hiperaktif, ceria, dan banyak bicara namun pendendam. Jika ada yang menganggunya atau saudara dan adiknya, pasti ia balas secara gentle. Sudah banyak korban berjatuhan karenanya. Entahlah dengan cara apa yang pasti, korban tersebut sering keluar masuk rumah sakit.

(2) Brother Vs SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang