BVS-4. Bersalah

72 14 4
                                    

[Warning: Sekedar informasi, buat yang sempat baca Candy'S di akun LarasR_, sekarang udah ada versi E-booknya loh. Kelanjutan ceritanya udah di E-book. Di beli ya di Play Store, harganya 17k dengan 86 halaman. Mahal? Ehm]

***

Sudah seminggu Rana dan Gana duduk bersama, tapi tak ada tanda-tanda mereka untuk berbaikan malah tambah buruk.

Kalau Rara dan Gara, mereka hanya diam dan sesekali berbicara jika ada yang penting. Es bertemu dengan es kan jadi gimana ya.

Rava dan Gava? Jangan ditanya. Rava sangat kesal karena ia duduk dengan Gava yang terus saja menggodanya dengan gombalan mautnya. Membuat Rava kadang kali jengah pada Gava.

Sementara Miko malah makin gencar untuk mendapatkan Ivey walaupun tidak ada restu dari kakaknya.

Dan sekarang kita akan membahas Rana dan Gana.

Mereka tengah duduk berdua dikelas. Apalagi ini jam kosong, kalo pikiran normal akan mereka habiskan untuk membolos saja. Tapi tidak dengan Rana dan Gana, mereka memilih berdebat. Karena debat itu...menyenangkan.

"Gana! Ambilin pulpen gue yang ada di Marchel!"

"Hah? Lo nyuruh gue Ran? Ambil aja sendiri!"

"Lo kan temennya, ambilin dong elah. Mana pulpen itu pulpen terakhir lagi. Temen lo kelewatan deh"

Gana tetap duduk anteng sambil menatap Rana yang masih kebingungan ingin mengambil pulpennya.

Rana bangkit dari duduknya dan mengejar Marchel.

"MARCHEL!!! BALIKIN PULPEN GUEEE!!!"

Sedangkan Machel hanya memeletkan lidah dan menggoyang-goyangkan bokongnya.

"Ambil nih, wlee"

Tentu saja Rana kesal bukan main. Lalu ia melinting lengan bajunya dan bersiap mengejar Marcel lagi.

"MARCHELLL, GUE BISA BUNUH LO YA!!!"

Suara teriakan Rana membuat seisi kelas menatap Rana dan Marchel bergantian.

Serius nih cuma diliatin??? BANTUIN DONGGG ELAHHH...PADA JAHAT BANGET SIH!!!

Marchel berhenti di sebelah jendela. Kemudian ia mengeluarkan pulpennya di jendela dan memainkannya. Kelas Rana ditingkat atas, dan seandainya pulpen itu sampai jatuh maka tak akan bisa diambil lagi.

"Chell, balikin pulpen gue dong. Pulpen satu-satunya gue tuu!!!"

"Adeee Marchel kesahhh"

"BANGSAT! Ih balikin nggak!"

Tiba-tiba ada yang menyenggol tubuh Marchel, alhasil pulpen yang dipegangnya jatuh. Marchel sempat terkejut tadi. "Sorry Chel, gue gak sengaja" sesal cowok yang menabrak Marchel.

Rana menunduk sambil mengepalkan tangan. Habis sudah riwayatnya. Padahal di jam ketiga ada ulangan. Jadi, ia pake apa dong?

Rana kembali ketempat duduknya dengan santai tapi membuat Marchel merasa bersalah.

"Lo nggak papa Ran?" Tanya Gana.

"Yeah. Its okay" jawab Rana lemah.

ITS OKEY APAAN. GILAA....GUE PAKE APA ULANGANNYA??? MANA GURUNYA KILLER LAGI!!!

Marchel mendekati meja Rana. Sungguh ia tak berniat sama sekali untuk membuat Rana kesal. Tapi ia tak menyangka akan sampai ada yang mendorongnya.

"Ran...gue minta maaf ya" sesalnya.

"Ya...gak papa. Lagipula lo nggak sengaja kan?" Sahut Rana pelan.

Marchel tau Rana marah padanya. Tapi ia pendam sendiri.

(2) Brother Vs SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang