BVS-3. Kafe

79 9 2
                                    

[Warning: Sekedar informasi, buat yang sempat baca Candy'S di akun LarasR_, sekarang udah ada versi E-booknya loh. Kelanjutan ceritanya udah di E-book. Di beli ya di Play Store, harganya 17k dengan 86 halaman. Mahal? Ehm]

***

Rana, Rara, Rava, dan Miko baru saja pulang dari sekolah. Mereka tengah mengistirahatkan tubuh disofa, merebahkan badan seraya menatap keatas, melihat langit-langit ruangan.

Rana memanggil asisten rumah tangga dan memerintahkan untuk membuat minuman. Mereka benar-benar kelelahan. Entah dalam fisik atau psikis.

"Eh masa gue ketemu sih sama Gara? Sebel banget gue, mana dia duduk sama gue lagi!" Curhat Rara.

Rana, Rava, dan Miko menoleh pada Rara yang sedang mengipas dirinya memakai tangannya sendiri.

Ia terlihat sangat kesal sekaligus murka. Sepertinya apa yang dialami Rara sama seperti Rana dan Rava.

"Iya, gue juga sebel! Gue juga duduk sama Gava, dia terus ngegoda gue!" Rava mengacak rambutnya sendiri.

"Hooh, gue juga iya! Wali kelas gue suruh gue duduk sama Gana! Secara kan gue sama dia musuhan dari kelas sepuluh"

Miko yang mendengar keluh kesah kakaknya malah bersantai-santai dengan kaki diletakkan diatas meja sambil menggoyangkan kakinya.

Menyalakan televisi dan menonton dengan nyaman.

Rana kesal sehingga ia mendekati Miko dan melemparkan bantal pada Miko tepat diwajahnya.

"WOYSEMELEKETE! Kampret, gue kaget! Apaan sih lo!"

Rana tersenyum smirk.

"Eh apa kabar sama lo Mi? Ada yang hot?"

"Eits ya ada dong! Dikelas gue ada bidadari tau"

"Namanya siapa?" Tanya Rava penasaran.

Miko melakukan pose berpikir. Ia mengingat-ingat kembali nama bidadari itu. Yah, namanya dia!

"Namanya dia...Revallina Iveyla Wirayudha"

Seketika, ketiga RE itu syok mendengar nama terakhir cewek yang dibilang bidadari oleh Miko. Marga itu kan...

"HAH? WIRAYUDHA?" Teriak triple RE.

"KAMPRET!, jangan berani-beraninya lo deket sama dia ya Mi!"

Miko tak memperdulikan ancaman yang akan diberikan oleh kakaknya itu. Walau nyawa akan menjadi ancamannya, Miko tak akan mundur. Ia akan mendapatkan cewek itu!

Rana tau kalau adiknya itu akan nekat, karena Miko punya ambisius yang besar. Jika ia punya keinginan mendapatkan sesuatu, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Seperti uang, Miko akan berusaha mendapatkan uang walaupun kadang hampir mati kalau seandainya dia ketahuan oleh kakak-kakaknya.

"Miko...lo gak berniat nglawan kita kan?" Ujar Rara dengan mata yang super duper besar.

Miko menelas ludahnya lalu berpura-pura tidak takut.

"Emang kenapa kalau gue nglawan kalian?"

"Lo mau tau apa akibatnya?"

"Liat nih" sahut Rana membuat Miko menoleh padanya.

Rana mengisyaratkan dengan jempolnya yang ia gerakkan dilehernya, membentuk satu garis lurus. Lalu berbisik "is-det!"

"Adaw, ngeri amat Kak"

"Inget itu ya!"

Miko menghela nafas pelan, merasa jengah sekali pada kakaknya. Yang bisa dilakukan Miko hanyalah menganggukkan kepala seperti boneka.

(2) Brother Vs SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang