Jaera berkunjung ke rumah Se Na hanya untuk bertemu dengan Jungkook untuk menanyakan kenapa ia tidak datang saat pesta malam tadi.
"Temui saja dia, dia ada dikamar." Kata Se Na dengan sibuk karena sedang menyelesaikan data yang ada dilaptopnya.
Tanpa basa-basi Jaera mengetuk pintu kamar Jungkook dan membukanya.
Jaera tersenyum lucu ketika Jungkook yang masih tidur dengan keadaan toples walaupun selimut menutupi sampai pundaknya.
Dengan jahilnya Jaera membuka selimut Jungkook dan memeluk badan kekar itu.
"Jungkook-ah!!" Kejut Jaera
"Akkkk!!! Maniakkk!!!" Teriak Jungkook terkejut, Jaera masih belum melepaskan pelukannya pada perut berotot Jungkook.
"Yak!! Kenapa kau disini eoh?!" Tanya Jungkook pada Jaera yang memeluknya dengan erat.
Pipi Jungkook bersemu merah.
"Jungkook-ah, aku cinta padamu." Jawab Jaera sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Jungkook.
"Aishh! Gadis gila!! Lepaskan pelukanmu eoh?! Aku tidak mau terlihat namja mesum!!" Jungkook masih berteriak
"Kookie-yya, kenapa malam tadi tidak datang ke pestaku? Aku rindu kamu loh." Kata Jaera dengan wajah yang ingin menangis dibuat-buat.
"Cih! Pergi sana! Jangan ganggu aku." Usir Jungkook pada Jaera yang makin mengeratkan pelukannya
"Kita jalan-jalan yuk!" Ajak Jaera
"Noona! Apa kau tidak sadar kau itu sudah tua masa aku jalan-jalan dengan tante-tante? Kan tidak mungkin." Ejeknya dan dihadiahi toyoran oleh Jaera tepat dibibirnya.
"Ishh! Dasar Noona gila! Pergi sana!" Usirnya lagi
"Tidak, sebelum kau mau jalan-jalan denganku." Tolak Jaera
"Andwae! Sampai kau nenek-nenek pun aku takkan mau." Ejek Jungkook, Jaera memanyunkan bibirnya dan melepas pelukan Jungkook.
"Kalau begitu maafkan aku yang sudah membuatmu merajuk." Kata Jaera
"Ha?" Jungkook langsung tertegun mendengar perkataan Jaera, minta maaf? Sudah lama Jungkook tidak mendengar Jaera meminta maaf. Lucu sekali.
"Aku minta maaf." Ulang Jaera sekali lagi
"Noona, kau nenek sihir yang tidak memiliki perasaan pun dapat mengatakan 'maaf' ya?" Jungkook tertawa menampilkan gigi kelincinya pada Jungkook.
"Wae-yo? Tidak boleh?" Tanya Jaera menatap Jungkook dengan sedikit kesal.
"Aniyo! Tapi aneh saja mendengarnya." Jawab Jungkook masih dengan kekehannya.
"Kau mau aku terus mengatakannya?" Goda Jaera pada Jungkook yang langsung menganggukan kepalanya dengan antusias.
Jaera tersenyum kemenangan.
Ia kembali memeluk Jungkook dengan protektif dan mengatakan dengan suara rendah.
"Jadilah kekasihku."
"Mwo?!!" Sontak Jungkook melepaskan pelukan sepihak Jaera dan langsung berdiri didepan yeoja itu.
"Jangan harap, ya Noona! Itu takkan terjadi lagi pula jadian dengan gadis kasar seperti mu hiiii!! Aku merinding!" Ejek Jungkook dan dihadiahi oleh pukulan bantal dari Jaera.
"Apa kau bilang?! Ihhh dasar anak kecil!!" Teriak Jaera dengan terus memukuli Jungkook.
"Yak! Berhenti gadis gila!! Yak!!" Jungkook terus berusaha melindungi badannya oleh pukulan Jaera.
"Kau mengatakan aku orang gila!! Kau yang anak kecil dasar kacang kenari!!" Ejek Jaera menghentikan pukulannya pada Jungkook dan apa tadi? Kacang kenari? Jungkook langsung bersemu merah.
Yang Jaera maksud adalah 'miliknya' yang hanya sebesar kacang kenari.
"Mwo?! Kacang kenari? Kau mau merasakannya eoh?! Milikku ini seperti terong kau tahu?!" Kata Jungkook tak terima
"Alah! Kau kira aku tak pernah melihatmu? Dulu aku sering melihatmu mandi dan bertelanjang dengan bangganya berjalan kesana kemari padahal cuman sebesar kacang kenari." Sahut Jaera
"I-itu dulu! Sekarang tidak lagi!" Cergat Jungkook dengan malu.
"Makanya, jadilah kekasihku dulu." Goda Jaera lagi
"Tidak akan! Sampai mati pun aku takkan mencintaimu!" Tolak Jungkook.
"Oooo benarkah? Kalau begitu awas kau ya kalau jatuh hati padaku." Ancam Jaera sambil berdiri menatap Jungkook dengan menantang.
"Hiii!! Takkan pernah!"
"Kalau begitu dari hari ini kita berperang! Siapa yang akan jatuh cinta, kau atau aku!" Rupanya Jaera mengibarkan bendera perang.
"Oke!! Siapa takut!" Terima Jungkook.
Jaera memicingkan matanya begitu juga Jungkook, mata mereka sangat dekat hingga ..
CKLEK!
Sedang apa kalian?
"Eomma?"
"Ahjumma?"
Kata mereka bersamaan.
"A-ah! Ta-tadi noona datang ke-"
"Ahjumma, tadi aku masuk ke kamar Jungkook dan menjewer telinganya lantaran ia menonton film tidak senonoh!" Adu Jaera pada Ny. Jeon.
"Jinjja?! Jeon Jungkook! Sudah berapa kali eomma bilang? Jangan menonton film yang merusak moral!" Ny. Jeon memarahi Jungkook dan itu membuat Jaera tersenyum kemenangan sambil menjulurkan lidahnya pada Jungkook yang sedang sangat kesal pada Noona-nya itu.
"Mian, eomma. Aku takkan mengulanginya lagi." Sahut Jungkook meminta maaf pada eomma-nya.
"Cah! Kalau begitu berterima kasihlah pada Jaera-Noona karena sudah menegurmu." Jaera makin tersenyum kemenangan ketika Jungkook makin kalah telak.
Dengan kekesalan tiada tara, Jungkook membungkukan badannya dan berterima kasih pada Jaera.
"Gamsahamnida Noona." Kata Jungkook penuh penekanan
"Awas kau Jaera." Umpat Jungkook dalam hati sambil menatap wajah penuh kemenangan Jaera.
Saat Ny. Jeon melangkah pergi, Jaera menggumamkan sesuatu yang membuat Jungkook makon kesal.
Ia bergumam
"Aku menang satu langkah, Kookie-yya."
Sungguh! Jungkook akan membalas dendamnya!!
-TBC-
Muka Jungkook yang tersembunyi ketika marah sama Jaera
Ngakak ya? Liat Jungkook sama Jaera musuhan?
Btw siapa nihh yang duluan jatuh cinta?
Jungkook or Jaera?
Voment!!
On going to chptr 3
Luv Skillvet❤
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy noona • jeon jungkook
FanficJaera bisa saja disebut penggoda iman anak kecil seperti Jungkook, pasalnya wanita itu terus mengganggu Jungkook yang lima tahun lebih muda dari dirinya .. Jungkook itu memiliki hati seperti es batu dihadapkan dengan Jaera yang gila terhadap Jungkoo...