Jaera terus menangis ketika Se Na terus mengobati kakinya yang lupa dan keseleo.
"Hiks hiks akkk!! Jangan ditekan sakit hiks hiks." Isak Jaera ketika Se Na menekan kaki Jaera yang keseleo.
Jungkook hanya menatap Jaera dengan tatapan sedikit merasa bersalah, mungkin ini tidak apa-apanya dengan kejahilan yang sering dilakukan Jaera.
"Yak~~ berhentilah meringis, ini tidak apa-apa kau hanya luka kecil." Kata Jungkook pada Jaera yang menatapnya dengan sangat kesal.
"Ini gara-gara kau anak kecil!! Kualat kau!!" Bentak Jaera pada Jungkook terlihat lucu sekali.
"Apa salahku? Bagaimana kau menilai pembully-an yang sering kau lakukan padaku, Noona?!" Jungkook juga tidak mau kalah, ia ikut meninggikan suaranya pada Jaera yang masih terisak.
"TAPI AKU INI YEOJA, KAU KALAU MAU BALAS DENDAM DI KIRA-KIRA DULU BISA TIDAK?!!!!" Teriak Jaera kelewat kesal pada Jungkook, Se Na hanya menutup telinganya karena suara teriakan Jaera itu terdengar memekik ditelinganya.
"Dasar yeoja gila, Noona. Tidak usah obati dia suruh saja dia pulang aku tidak suka dengan yeoja banyak tingkah sepertinya!" Kata Jungkook marah-marah
"Yak!! Sadar tidak kau melukai kakiku!!" Teriak Jaera lagi pada Jungkook.
"Noona gila! Pergi kau!" Usir Jungkook pada Jaera.
Jaera menutup mulutnya dan menatap Jungkook masih dengan tatapan kesalnya.
"Jungkook, minta maaflah pada Jaera." Suruh Se Na pada adiknya itu
"Tidak mau!" Ego Jungkook bersikeras
"Jungkook! Aku tidak mengajarkan sifat tidak sopan seperti itu ya?!" Ujar Se Na dengan marah pada Jungkook.
"Argh!! Noona sama berisiknya dengan yeoja gila ini! Aku mau tidur saja!!" Jungkook lagi-lagi merajuk dan pergi menuju kamarnya.
"Yak! Yak! Anak ini!" Ketus Se Na sambil memandangi Jungkook dengan marah.
"Jungkook! Minta maaf pada Jaera!"
"Aku tidak dengar!!"
BLAM!!
Jungkook membanting pintu kamarnya dan menguncinya.
Se Na menghela napas pelan dan menatap Jaera yang masih sedikit terisak.
"Biarkan saja nanti dia akan minta maaf sendiri." Kata Se Na pada Jaera yang mungkin tidak peduli lagi pada 'minta maafnya' Jungkook.
*******
Keesokan harinya ..Jungkook nampak sudah mulai memunculkan kembali batang hidungnya.
Ia duduk santai di balkon kamarnya yang langsung menghadap ke jendela kamar Jaera, ia duduk sambil menikmati secangkir teh chamomile.
Sesekali Jungkook melirik jendela kamar Jaera yang masih belum terbuka tirainya karena ini sudah cukup siang.
Apakah Jaera sadar bahwa Jungkook nampak memperhatikannya?
**
Jaera POVAku benci bocah itu, dia sama sekali tidak merasa bersalah pada Noona-nya ini.
Aku tidak berharap Jungkook minta maaf sih, tapi paling tidak ia menyesali perbuatannya itu saja sudah cukup bagiku.
Saat ini aku sedang merapikan kamarku tapi ada sesuatu yang mengganjal di mata lantaran seperti ada seseorang yang memperhatikanku di luar jendela lantaran jendela kamarku yang langsung berhadapan dengan balkon kamar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy noona • jeon jungkook
FanfictionJaera bisa saja disebut penggoda iman anak kecil seperti Jungkook, pasalnya wanita itu terus mengganggu Jungkook yang lima tahun lebih muda dari dirinya .. Jungkook itu memiliki hati seperti es batu dihadapkan dengan Jaera yang gila terhadap Jungkoo...