Chapter 22

1.6K 205 54
                                    

Before you read, I just want to remind you to pay attention to the warnings in the summary. Done it? Enjoy the story :)

.
.

"I will continue to watch you rot."

.
.

"A-Apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-Apa.. maksudmu?" ucap gadis itu dengan tubuh gemetar. Matanya membelalak lebar, mulutnya menganga hingga rahangnya terasa sakit. Tenggorokannya kering, suara yang ia keluarkan begitu parau. Ketakutannya semakin merajalela, bergelayut di setiap sendi-sendi tubuhnya.

Apa yang baru saja didengarnya tadi? Kesintingan macam apa lagi yang baru saja di paparkan oleh Seokjin kepadanya? Apakah telinganya itu sudah tak mampu berfungsi dengan baik sebagaimana semestinya? Ia tercenggang, di pandangnya lelaki psikopat itu dengan raut wajah tak percaya.

Seokjin mendengus kasar. Ia menatap balik sang gadis bosan. Ia sudah tak sabar lagi, ia sudah tak bisa menunggu lebih lama lagi. Sudah cukup semua basa-basi serta omong kosongnya saat ini.

Seokjin sedang jenuh sekali. Ia membutuhkan hiburan dan ia akan mendapatkannya sekarang juga. Ya, hiburan tengah malam yang menyenangkan, berasal dari kedua gadis malang yang sedang berada di hadapannya itu.

"Apa kau mulai tuli, huh?" tanya Seokjin balik. Di tatapnya Lisa dengan sorot mata tajam dan dingin, "Kau benar-benar tak mengerti apa yang sudah ku ucapkan kepadamu?" tambahnya lagi.

Atmosfir di sekeliling pria itu semakin berat. Nafas Lisa mulai tercekat, ia bahkan merasa kesulitan untuk mengambil udara. Gadis itu memegangi lehernya sendiri. Jemarinya bergetar, jiwanya begitu terguncang saat ini. Seokjin sedang menatapnya lekat dan hal itu membuatnya semakin gelisah tak terkira.

Lisa menelan ludahnya dengan sulit, berusaha membasahi kerongkongannya yang kering. "A-Aku sungguh tidak mengerti apa maksudmu. Aku tidak mengerti." jawabnya gugup, ia menundukkan kepalanya, tak ingin menatap wajah Seokjin lebih lama lagi.

Seokjin menghembuskan nafas lelah. Ia bawa sebelah tangannya itu untuk menyisiri rambutnya yang mulai memanjang. "Aku tahu kau bukanlah sejenis gadis bodoh dengan kemampuan berpikir yang rendah, Lisa." ucap Seokjin lagi, nada bicaranya terdengar tenang sekali, membuat sekujur tubuh gadis itu bergidik ngeri.

Seokjin mengulurkan tangannya dan menepuk-nepuk pelan pipi Lisa yang sudah di penuhi oleh jejak-jejak air matanya sendiri.

"Tolong jangan berpura-pura tidak mengerti ucapanku. Kau tahu, aku sedikit menyukaimu. Sebaiknya, jangan membuat rasa ketertarikanku padamu menghilang dengan cepat. Karena sungguh, hasilnya tidak akan pernah berakhir dengan baik." ucapnya sembari tersenyum kecil.

Ripped Out - NamJinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang