"Berhenti, Kolor Ijo! Lepaskan gadis tak bersalah itu!"
Rifqi terkejut melihat seorang polisi muncul dari balik lemari pakaian mbak Min. Polisi itu mengarahkan pistol pada Rifqi. Sang wanita penyelidik juga muncul dari bawah kasur. Rifqi sungguh kaget. Mereka berdua dapat melihatnya padahal seharusnya dirinya tidak kasat mata.
"Sudah kuduga! Benar kau adalah si 'Kolor Ijo', cowok mistis tak kasat mata yang suka memperkosa dan membunuh wanita!" Ucap dna.
"Angkat tanganmu! Menyerahlah, kolor ijo! Kau sudah tertangkap!" Ancam polisi itu.
Rifqi langsung mengangkat kedua tangannya. Keringat mengucur deras dari badannya. Kini, Rifqi sangat ketakutan dan terdesak karena dia sudah ketahuan.
"Ba-bagaimana mungkin kalian dapat melihatku? Aku kan tak kasat mata!" Tanya Rifqi menatap kedua orang itu tak percaya.
"Aku telah membaca mantra suci penangkal manusia tak kasat mata... Dia hanya manusia biasa, tapi dia menggunakan ilmu hitam pemberian roh setan jahat... Syaiton Watsin... Dia sudah jatuh ke tangan iblis..." Jawab sang tabib.
"Ta-tabib? Tidak mungkin! Dia bisa menangkal ilmu tak kasat mata milikku!" Sahut Rifqi semakin terkejut melihat tabib yang juga bersembunyi di lemari pakaian mbak Min.
"Menyerahlah, Kolor Ijo! Serahkan dirimu pada polisi dan bertobatlah!" Seru polisi itu.
"Mas Rifqi... Kenapa mas melakukan itu? Kenapa Mas Rifqi ternyata adalah Kolor Ijo? Mas tega sekali..." Tanya mbak Min sedih.
"Ahhh!!! Tidak!! Aku tidak peduli!! Aku adalah kolor ijo!! Kolor ijo tidak akan menyerahkan diri pada polisi!" Geram Rifqi.
"Cepat borgol dia, pak polisi! Kalian harus membawanya dengan paksa ke kantor polisi!" Perintah Edna.
"Tidak!!! Kolor Ijo tidak mau ditangkap!! Kolor Ijo tidak akan menyerah!!!" Teriak Rifqi.
Rifqi pun hendak melompat keluar dari jendela kamar yang berada di lantai 2 itu namun...
DOOORR!!! DOOORR!!!
Dua tembakan langsung dilepaskan oleh polisi itu. Tembakan pertama mengenai perut kanan Rifqi dan tembakan kedua mengenai perut kiri Rifqi. Segeralah Rifqi memuntahkan darah dan terkapar kesakitan di lantai. Cairan kental dan pekat berwarna merah mengucur keluar dan perut Rifqi yang tertembak. Polisi itu berjalan menghampiri Rifqi sambil tetap mengarahkan pistol padanya.
"Menyerahlah, kolor ijo! Kami masih dapat menyembuhkanmu jika kau mau bertobat!" Seru polisi itu.
"Uggghh! Argghhh! Tidak mau!! Kolor Ijo punya harga diri!! Dan itu sangat tinggi! Kolor Ijo takkan pernah menyerahkan diri! Meski Kolor Ijo harus mati seperti ini... Itu lebih baik... Benar begitu kan, Watsin?! Hahaha!" Ucap Rifqi dengan tawa iblisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Si 'Kolor Ijo'
Misterio / SuspensoCerita ini dibuat dengan mengambil ide dari kisah legenda 'Kolor Ijo' dengan alur cerita yang dimodifikasi. 'Kolor Ijo' merupakan sebuah kisah legenda yang cukup terkenal di Indonesia. Dalam cerita ini, 'Kolor Ijo' bukanlah setan maupun tuyul tapi h...