2💜

346 42 110
                                    

💞💞💞
.
.
.
..
.
.

.

.
..
.
.
..
.

Happy Reading

"Hidup tidak ada yang tau kedepannya bagaimana. Dengan keadaan ku yang mampu melihat mereka, banyak orang menjauhi ku karena takut. Jika dipikirkan hal ini tidak menakutkan sama sekali, lucu rasanya."










Mata itu sepenuhnya terbuka setelah hampir 10 menit alarmnya berbunyi, menandakan bahwa dirinya harus segera bangun. Ya bangun untuk merasakan suasana baru, lingkungan baru, kehidupannya yang baru di Seoul bersama kedua orang tuanya.

Setelah keadaan nya yang tidak baik dipesawat tadi, membuat Bunda sedikit kelimpungan. Walaupun hanya sebentar tapi efeknya sangat luar biasa. Badannya mati rasa dan lemas seketika, anggap ini terlalu berlebihan tapi benar-benar sangat tidak mengenakkan bagi Syania yang merasakannya.

Keadaannya yang seperti sering terjadi bukan hanya satu dua kali. Ia pun tak tau mengapa tapi yang satu hal yang pasti. Rasa sakit ini akan muncul saat ada sesuatu yang tidak baik mengikuti nya.

Syania mengulurkan tangannya untuk mematikannya alarm di ponsel. Pukul 7 pagi badannya sungguh terasa pegal terhitung ia hanya tidur selama sekitar 4 jam atau kurang entahlah Syania terlalu lelah untuk sekedar melihat jam berapa ia datang.

Suara pintu kamarnya yang diketuk terdengar, menampilkan seorang pria paruh baya yang tersenyum menyapanya, Kang Yoo San ayah dari Syania menghampiri putrinya dan langsung memeluknya.

Syania pun membalas pelukan itu sambil tersenyum manis pada ayahnya.

" Bagaimana tidurmu nyenyak?"

" Nee Appa tidurku nyenyak."

" Jinja tapi kau baru tidur 4 jam lalu chagi, benarkah nyenyak?".

Syania malah tertawa mendengar pertanyaan ayahnya barusan dan seketika anggukan kepala sebagai respon jawabannya, Syania kembali memeluk sang ayah.

" Sudahlah Appa aku sudah cukup tidur, aku tak ingin melewatkan pagi pertamaku disini. Appa kebawah saja dulu Syania akan menyusul, biarkan Syania membersihkan diri dulu bagaimana?"

" Arrassoe itu ide yang bagus, kalau begitu Appa akan menunggu dibawah jangan lama ya Appa sudah lapar".

Ayah dan anak itu tertawa bersama karena tingkah konyol mereka di pagi hari ini. Rindu memang benar suasana yang seperti ini jarang mereka berdua lakukan. Karena selama ini jarak memisahkan mereka, Tuan Kang yang disibukan dengan pekerjaannya di Seoul dan Syania yang besar di Indonesia.

Dulu Syania pernah menanyakan mengapa tak ikut dengan ayahnya yang tinggal di Korea namun sampai sekarang ia tak tau apa alasan Bundanya tinggal terpisah seperti ini. Itu juga yang membuat Syania bingung, saat Bundanya tiba-tiba mengatakan akan menyusul ayahnya di Korea dalam artian pindah ke Seoul.

Syania lelah memikirkannya, lebih baik ia segera membersihkan diri dan menyusul kedua orang tuanya dibawah. Mungkin nanti Syania akan menanyakan alasan jelasnya pada Bunda mengapa pindah ke Seoul.

💘💘💘
.
.
.


7 orang laki-laki kini tengah meliukkan badannya menyesuaikan irama yang mereka dengar. Keringat telah bercucuran membasahi tubuh mereka tanda bahwa mereka benar-benar semangat melatih gerakan koreografi.

SHE IS KNOW (BTS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang