(WARNING )
--Typo anywhere !♡Happy Reading♡
_____________________________
Felora Moneill-- Perempuan berusia dua puluh tahun yang baru saja tiba di Indonesia bersama bibi dan adik sepupunya.Ia menarik napas dalam untuk menghirup udara yang cukup menenangkan baginya. Sambil tersenyum, ia menatap bibinya yang berjalan menenteng beberapa tas dan sebuah koper. Di sisi lain ada adik sepupunya, perempuan kecil yang sedang memeluk boneka kelinci kesayangannya.
"Ini yang terakhir !" Ucap Roseli, bibi Felora.
"Maaf merepotkanmu bibi" ujar Felora "Jika saja aku bisa membantumu" lanjutnya dengan ada sedih
"Tidak apa-apa Lora, bibi tidak merasa di repotkan" balas Roseli sambil tersenyum
"Terima kasih bibi" ucap Felora dengan senyum yang mengambang.
"Apa kita akan tinggal di sini ?" Tanya Aina, sepupu Felora
"Iya sayang !, kita akan memulai hidup baru di sini" jawab Roseli pada anaknya
Aina tersenyum "Lalu bagaimana dengan teman-teman ku ?" Tanya-nya lagi
"Kau akan mendapatkan teman baru di sini. Coba kau lihat ! Di sana banyak anak-anak yang sedang bermain bukan ?" Ujar Roseli seraya menunjuk anak-anak yang sedang bermain layang-layang sambil berlarian di pesisir pantai. Aina mengangguk.
"Bagaimana kalau kau ke sana dan ikut bermain" ucap Roseli lagi
"Tapi, bagaimana jika mereka tidak menerima diriku dan mengajakku bermain bersama ?" Balas Aina. Felora mengacak gemas puncuk kepala adik sepupunya.
"Berikan mereka ini !" Felora memberikan bungkusan kecil berisi berbagai macam permen.
"Apa kau yakin kak ?" Tanya Aina
"Iya, katakan permen ini adalah hadiah kecil dari seorang gadis yang ingin berteman" balas Felora dengan senyumnya
"Kau memang yang terbaik kakak ! Aku menyayangimu." ucap Aina seraya memeluk Felora
"Aku juga" ucap Felora
Aina kemudian pergi menghampiri anak-anak yang sedang bermain itu.
"Tetaplah berhati-hati !" Seru Roseli.
"Bagaimana ? Apa kau suka rumah ini ?" Tanya Roseli. Felora menatap sekilas rumah bercat putih didepannya.
"Ya aku menyukainya" Jawabnya seadanya
"Kau terlihat murung kembali ! Tenang saja, kita masih bisa kembali ke Spanyol kapan pun kita mau". Ujar Roseli
"Aku masih merasa sedih harus meninggalkan tempat kelahiranku. Menurut mu, apakah mereka bisa menjaga rumahku yang di sana ?. Rumah itu adalah satu-satunya peninggalan yang berisi kenangan penuh ayah dan ibu ku" Ucap Felora sedih.
"Ya itu sudah pasti. Percayakan saja rumah mu pada sepupu-sepupumu yang berada di sana. Mereka sangat menyayangi mu. Mereka akan selalu bersedia membantumu. Tapi jika kau tetap bersedih seperti ini, maka kita akan kembali ke Spanyol dua hari lagi!" Ujar Roseli
"Tidak bibi ! kembali ke sana hanya akan membuatku semakin bersedih karena merindukan orang tua ku. Maaf kan aku, aku hanya belum terbiasa pergi jauh seperti ini"
"Baiklah tidak apa-apa. Sekarang yang harus kau lakukan adalah memulai kembali dari sini di tempat ini. Kau tidak perlu melupakan semua hal yang pernah terjadi padamu selama ini karena itu adalah warna hidup. Bagaimana ?"
"Warna hitam atau warna gelap ?" Ucap Felora sambil tersenyum
"Yah keduanya sama saja" balas Roseli. Mereka berdua kemudian tertawa bersama.
"Terima kasih bibi" ucap Felora sambil tersenyum senang. Meskipun kebanyakan orang yang dia temui selalu saja meninggalkannya dalam waktu singkat karena keterbatasan fisiknya. Namun Felora sangat bersyukur memiliki bibi dan adik sepupu yang selalu setia mendampinginya.
"Saat kau tersenyum kau sangat mirip dengan Rosela kakak ku, kecuali mata mu yang mirip dengan ayah mu. Tetaplah tersenyum ! Dengan begitu kehadiran mereka akan tetap nyata lewat dirimu" ujar Roseli
"Yah mereka adalah orang tuaku dan aku akan mencoba memulai hidupku di sini dengan penuh kebahagiaan karena kau dan Aina selalu bersamaku." Balas Felora
Roseli terkekeh "Baiklah, kau selalu membuatku terharu"
"Ayo kita masuk kedalam, kerumah baru kita !" lanjut Roseli yang terlebih dulu masuk
"Mmm bibi ! Bisakah kau kembali membantuku. Aku sedikit kesulitan !" Seru Felora memanggil bibinya.
"Oh maafkan bibimu ini Lora, bibi terlalu gembira melihat rumah yang sangat cantik ini" balas Roseli yang telah kembali
"Yah terlalu cantik sampai kau melupakan bahwa kaki ku sekarang adalah kursi roda ini" ucap Felora berpura-pura kesal
"Baiklah-baiklah, bibi akan membuatkan sup kesukaanmu saat makan malan nanti" ujar Roseli.
"Kau yang terbaik bibi. Ayo kita masuk !" Balas Felora kemudian bergaya ala Superman yang sedang terbang.
"Ayo !" Seru Roseli seraya mendorong kursi roda Felora masuk kedalam rumah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
FELORA
RomanceKisah tentang perempuan dengan keterbatasan fisik dalam memperjuangkan cintanya. "Seorang pria yang tidak memiliki alasan untuk mencintaiku dan bersedia menjadi kaki bagiku dan membimbingku berjalan bersamanya, di sisinya, selamanya."-Felora Moneill...