(WARNING )
--Typo anywhere !♡Happy Reading♡
_____________________________Author's POV
"Fel !" Teriak seorang pria yang tengah berlari kecil dari arah pantai."Kau seperti anak kecil saja Ed !" Sambil tersenyum, Felora mengambil bungkusan merah yang di pegang Edwil.
Malam ini mereka membuat barbeku sederhana yang tidak jauh dari pantai dekat rumah Felora. Tidak hanya Felora dan Edwil, tapi Roseli, Aina, Nicholas, dan Marcel pun ikut bergabung. Malam yang penuh kehangatan.
"Kau mendapatkannya ?" Tanya Felora
"Ya dengan perjalanan yang cukup jauh!" Keluh Edwil setelah hampir tiga puluh menit mencari tempat yang menjual kecap.
"Kau yang terbaik Ed!" Puji Felora
"Hanya untukmu!" Balas Edwil dan mereka tersenyum bersamaan.
"Hei apakah kalian sudah selesai ? Sepertinya aku akan segera membeku disini" Tanya Marcel yang sedang menghangatkan tangannya di sekitar api unggun.
"Tunggu sebentar !" Balas Felora
"Kau bergabunglah bersama mereka !" Ucap Felora yang sedang mengangkat satu persatu daging dari panggangan
"Aku akan membantumu di sini"
"Tidak usah Ed !"
Edwil berusaha meraih piring yang di pegang Felora. Namun karena Felora menghindar, jadilah tangannya mengecap ujung permukaan panggangan yang jelas saja masih panas.
Hampir saja piring terjatuh, namun dengan cepat di tangkap oleh Edwil.
Sedikit keributan, karena keterkejutan yang lain ketika melihat hal tersebut.
Ceroboh ! Felora mengumpati dirinya sendiri.
"Berikan tanganmu !" Ucap Edwil dengan tatapan cemas meraih tangan Felora.
"Tidak apa-apa Ed !" Balas Felora
"Ini memerah ! Harus di obati"
"Biar bibi yang mengurus sisanya ! Ed, pergilah ke kamar bibi ! Ada salep di atas meja !" Ucap Roseli
"Tidak bibi ! Biar aku saja yang pergi mengambilnya !" Sergah Felora
"Tidak ! Kau tetap di sini !" Ucap Edwil kemudian pergi ke rumah Felora.
Di dalam rumah, Edwil berhasil menemukan salep yang di maksud Roseli. Namun ketika ingin kembali, langkah Edwil terhenti di sebuah kamar yang di lewatinya. Kamar itu tidak tertutup sepenuhnya. Edwil tau bahwa itu adalah kamar Felora.
Dengan rasa penasaran dan senyum jahil, Edwil mencoba masuk.
Edwil melihat deretan foto-foto dalam bingkai berukuran sedang di atas meja. Edwil tersenyum gemas mendapati foto Felora kecil yang sedang meniup balon dan ada juga foto-foto Felora bersama orang tuanya. Namun ada satu yang sangat menarik perhatiannya. Itu foto Felora bersama seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
FELORA
RomanceKisah tentang perempuan dengan keterbatasan fisik dalam memperjuangkan cintanya. "Seorang pria yang tidak memiliki alasan untuk mencintaiku dan bersedia menjadi kaki bagiku dan membimbingku berjalan bersamanya, di sisinya, selamanya."-Felora Moneill...