01 : Kecilannya ((pt.1))

697 89 3
                                    

"Kamu yang namanya Jimin, ya?"

Yang dipanggil menoleh, lalu mengangguk cepat dan tersenyum pada bocah perempuan yang memanggilnya.

"Iya. Kamu.. siapa?"

Bocah perempuan itu mengulurkan tangannya, "Aku Eunha, tetanggamu yang tinggal di lumah yang hitam itu."

Jimin membalas uluran tangan bocah yang namanya Eunha itu. Ia menatap rumah yang ditunjuk oleh Eunha. Rumah besar dua tingkat, didominasi warna monokrom, tapi lebih ke hitam.

"Kamu mau ikut main ayunan?" tanya Jimin ketika Eunha hanya melihatinya saja.

Eunha menggeleng, "Nggak. Aku lagi nunggu kakakku, dia lagi beli esklim."

"Esklim?"

"Iya, esklim."

Agaknya Jimin menyadari sesuatu. Eunha masih cadel rupanya, belum fasih pada huruf r. Kalau Jimin sudah lancar sekali, karena dirinya sekarang berumur tujuh tahun.

Mengetahui hal itu, Jimin mati-matian menahan tawanya. Eunha tidak terlalu peduli, dia total cuek memang.

"Eunha? Ini eskri- Ini siapa, lho?"

Kalau dilihat-lihat, gadis yang memanggil Eunha tadi terlihat mirip. Sama-sama manis, batin Jimin.

Tanpa permisi, Eunha menarik lengan Jimin, yang tadinya duduk di ayunan, ke sampingnya, "Ini yang namanya Jimin, kak." katanya lalu mengalihkan pandangan pada Jimin, "Min, ini kakakku, namanya Yelin."

"Yerin." ralat Yerin langsung dengan senyuman singkat.

"Manggilnya Jim, Na. Jangan Min gitu kek," protes Jimin begitu dengar panggilan yang tidak nyaman.

Eunha tidak membalas, mengambil eskrim yang diberikan oleh Yerin dan memakannya dengan tenang. Yerin dan Jimin hanya menggelengkan kepala merespon tingkah Eunha.

"JUNGKOOOKKKK!!!!"

Ketiga anak kecil yang tenang-tenang saja sejak tadi menolehkan kepala, terkejut mendengar teriakan menggelegar yang entah siapa pelakunya.

"Belisik, pasti Taehyung." celetuk Eunha kemudian lanjut menghabiskan eskrimnya.

Yerin mengangguk setuju, "Katanya, sepupu dia pindah ke rumah dia tuh." timpal Yerin.

Jimin menggaruk bawah hidungnya, "Jungkook? Jeon Jungkook?"

Yerin dan Eunha kompak mengangguk, "Kok kamu tau, Min?" tanya Eunha heran.

Sebelum menjawab, Jimin terlebih dulu menjitak kepala Eunha karena lagi-lagi bocah itu memanggilnya dengan panggilan sejelek itu.

"Jungkook itu temenku di Busan, satu sekolah." katanya mengabaikan dumelan Eunha yang merasa sakit. Yerin merespon dengan membulatkan mulutnya, memahami apa maksud Jimin.

"Lho, Jim- ADOH, BANG TAE APAAN SIH SAKIT!" pekik Jungkook begitu kepalanya dijepit di ketiak Taehyung dan kepalanya diunyel-unyel.

Taehyung mendengus, "Rasain tuh!"

"Duh, belisik kalian."

Baik Taehyung dan Jungkook sama-sama menolehkan kepala ke sumber suara. Dua-duanya terpana melihat wajah bocah perempuan yang tadi menginterupsi pertengkaran mereka.

Eunha memutar bola matanya malas, membuang stik eskrimnya ke tempat sampah, melewati Taehyung dan Jungkook yang melongo.

Yerin dan Jimin menahan tawa ketika melihat wajah cengo Taehyung dan Jungkook. Sampai Yerin tidak sadar ada yang berdiri di sebelahnya.

Temen, Iya 'Kan? [ slow-up ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang