"Pulangan nanti, mampir beli jagung bakar sama susu, ya? Kepengen banget masa."
Usulan Yuju itu diangguki Yerin, "Aku juga kepengen. Sehati kita, beb." ucapnya.
"Nanti aku nggak pulang bareng kalian, ada urusan." pinta Jungkook yang dihadiahi tatapan bingung oleh Jimin dan Yuju, namun tidak oleh Yerin.
"Mau keman-"
"Yaudah, nggak apa, Kook. Hati-hati, ya." sela Yerin memotong perkataan Jimin, sampai-sampai Yuju dan Jimin bingung dengan keduanya. Kalau Yuju sih agak ngerti sedikit tentang juteknya Yerin ke Jungkook. Lha, Jimin? Nggak ngerti apa-apa.
Jungkook mengangguk tanpa menyadari apapun, karena terlanjur senang membayangkan bagaimana nanti jalan berdua dengan Reina.
"Oh ya, Taehyung dimana, ya?" tanya Yerin yang baru menyadari ketidakhadiran Taehyung sejak tadi.
"Dia dihukum bersihin gudang karena parkir sembarangan tadi." bohong Jimin dengan mulus, karena Yuju dan Yerin percaya.
Tiba-tiba pikirannya melayang pada Taehyung dan Eunha yang berada di rumah, mungkinkah mereka sedang tidur atau melakukan hal lainnya? Entah kenapa Jimin memikirkan itu.
Yang sedang dipikirkan salah satunya terbangun. Taehyung terbangun dan menyadari bahwa sudah pukul satu siang.
Eunha masih setia berada dalam dekapannya, gadis itu semakin terlihat seperti bayi daripada seorang gadis dewasa.
"Eunha," panggil Taehyung untuk membangunkan Eunha, "Udah siang, lho."
Eunha mengerang, "Mau eskrim," ucapnya tapi matanya masib tertutup. Taehyung menahan tawanya mati-matian, Eunha waktu tidur lucu juga ternyata.
"Bangun, Na." Taehyung menggoyangkan tubuh Eunha dan akhirnya Eunha perlahan membuka matanya.
"Jam berapa ini?" tanya Eunha dengan suara serak khas orang bangun tidur. Ia menjauhkan diri dari Taehyung, melihat baju Taehyung yang basah, ia bertanya, "Itu bukan liur, kan?"
Taehyung dengan santainya mencium bajunya yang basah dan menggeleng, "Keringetmu, bentar lagi sembuh tuh." katanya membuat Eunha menghembuskan nafas lega.
Untuk beberapa saat, Eunha dan Taehyung berdiam diri. Tapi tangan Taehyung tidak diam, ia merapikan rambut Eunha yang berantakan.
"Rambutmu udah panjangan, ternyata." ucap Taehyung sembari tersenyum kecil.
Eunha mengangguk, "Nantian aja potongnya, aku males." balasnya kemudian, "Keluar, yuk. Aku bosen di rumah."
Taehyung menggeleng cepar, "Nggak. Masih sakit mau aneh-aneh."
"Udah nggak pusing aku, tuh. Panasnya aja udah ilang."
"Mana sini," Taehyung menempelkan punggung tangannya pada dahi Eunha, "Iya sih, tapi nanti kalau kena angin sakit lagi gimana?"
"Nggak bakalan, aku pake sweater deh." Eunha berdiri dari sofa, "Ayo pergi, aku bosen di rumah." rengek Eunha.
Taehyung akhirnya mengalah, ia mengangguk. Eunha langsung melompat kegirangan dan berlarian kecil ke kamarnya untuk mengganti baju. Sekalian mandi kayaknya, karena dari pagi belum mandi.
Taehyung sendiri juga ikut ganti baju dan mandi. Keringatan juga soalnya.
Sebenarnya, bukan hanya untuk menuruti keinginan Eunha yang bosan di rumah, Taehyung juga punya maksud lain untuk menyetujui Eunha untuk keluar rumah.
Ia ingin Eunha kembali bahagia, supaya gadis itu tidak selalu terjebak dalam kesedihan. Hanya itu yang Taehyung harapkan untuk Eunha.
÷÷÷÷÷÷
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen, Iya 'Kan? [ slow-up ]
FanficYou're gonna miss everything that you do with your friends. Especially, when there's a little love.