03 : Kecilannya (pt.3)

322 68 4
                                    

MAAF BARU UPDATE, SODARA-SODARAKU YANG TERKASIH!

÷÷÷÷÷÷

Satu setengah bulan kemudian, akhirnya yang ditunggu terjadi juga. Eunha membuka matanya, artinya ia sudah sadar. Hanya saja, ia masih butuh perawatan inap untuk menunjang proses pemulihan.

Dokter bilang, karena Eunha koma dan seluruh sendi geraknya tidak bisa difungsikan, Eunha harus melewati masa penyesuaian terlebih dahulu. Contohnya Eunha dituntun berjalan. Baru diijinkan pulang.

Eunha juga belum bisa berkomunikasi secara lisan, karena memang sistem saraf tubuh Eunha hampir semua tidak berfungsi selama satu bulan setengah.

Masa terapi baru jalan sekitar seminggu, tapi Eunha sudah banyak sekali perkembangan baik. Eunha jadi kembali ceria, judes, dan lain-lain. Pokoknya, sudah responsif dan ekspresif kembali.

"Taehyung ambil buku aja lama banget, sih? Emang sejauh apa mobilmu diparkir, Kook?"

"Deket pintu masuk, tau. Itusih Taehyung aja yang lelet,"

"Berisik. Bukannya bantuin, malah ngoceh aja kalian." tutur Taehyung yang baru saja masuk, diikuti Yuju di belakangnya membantu.

Karena sudah satu bulan lebih Eunha tidak masuk sekolah, Eunha lupa-lupa ingat dengan pelajaran. Untungnya, ada teman-teman plus Yerin yang senantiasa membantu Eunha ketika anak perempuan itu kebingungan.

Dalam beberapa hari saja, Eunha sudah mengerti pelajaran yang tidak ia dapat karena perawatan. Kalau sudah terlahir dengan otak pintar dan terlatih, apa-apa saja mudah.

Seminggu setelah menjalani rawat inap, Eunha diijinkan pulang. Namun, tetap harus mendapat pengawasan dari orangtua. Mengenai boleh atau tidaknya Eunha masuk sekolah, itu terserah orang tua Eunha.

"Ma, besok Una sekolah?" tanya Eunha waktu tiba di rumah. Wangi rumah, interior rumah, semua yang ada di rumah membuatnya rindu. Bayangin, satu bulan lebih jauh dari rumah, Eunha suntuk setengah hidup!

Sang mama mengangguk sembari melukis senyum hangat di bibirnya, "Tapi inget, ya? Jangan lari-lari, jangan kecapekan, oke?"

"Siap, ma!"

÷÷÷÷÷÷÷÷÷

"Lho, bocah ingusan itu masuk lagi."

"Kukira dia sudah nggak sekolah disini lagi."

"Duh, males banget aku duduk sebangku sama cewek cengeng kayak dia."

Brak!

Suara meja dihentak keras membuat seisi kelas diam dan memusatkan perhatian pada bocah laki-laki yang berada di tengah kelas. Jeon Jungkook.

Matanya menatap bocah perempuan yang menjadi teman sebangku Eunha, "Kalau kamu nggak mau jadi teman sebangku Eunha, Eunha biar sama aku aja." ketusnya.

"Dih, sok jago banget kamu." celetuk bocah perempuan itu, tapi Jungkook tidak membalas, dia hanya mengangkat tasnya, lalu berjalan menuju tempat bocah perempuan itu berada.

Mereka bertukar tempat. Biar nanti Jungkook cari alasan bagus supaya Eunha tidak sedih.

Pukul 7 kurang sepuluh menit, Eunha datang bersama Yuju. Mungkin mereka bertemu di gerbang sekolah, jadi sekalian ke kelasnya bersama.

"Lho, kok kamu disini? Bukannya aku duduk sama Yena, kamu duduk sama Yein?" tanya Eunha bingung.

Jungkook tersenyum lebar lalu menyuruh Eunha mendekat, "Yena bilang dia mau sama Yein, biar mereka terkenal karena nama mereka yang hampir kembar." bisik Jungkook.

Temen, Iya 'Kan? [ slow-up ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang