02 : Kecilannya ((pt.2))

389 79 4
                                    

Satu tahun bersama, mereka makin sering berkumpul dan bercanda bersama.

Like, they do everything together. Kecuali mandi dan buang air.

Kalau tidur, jangan ditanya. Orang tua Taehyung sampai rela membelikan mereka kasur lebar untuk keenam anak itu. Sampai lupa kalau punya rumah sendiri, memang susah ya.

Mereka sekolah di tempat yang sama, kebetulan atau memang takdir. Akibat kebersamaan mereka, enam bocah ini sempat jadi trending di sekolah mereka hingga siswa SMP dan siswa SMA tahu.

That's the power, my friend

Karena ketenaran mereka itu, mereka dijadikan sampul majalah sekolah dasar. Benar-benar membuat iri.

Satu hari, Yerin datang sendiri. Ia bahkan memasang wajah cemberut setiap melangkah lebih dalam ke sekolah. Yuju yang pertama kali melihat Yerin, langsung menghampiri kakak dari teman se-ekstrakurikulernya itu.

"Kak Yer, kenapa? Kok cemberut?" tanya Yuju merangkul Yerin seperti biasanya. Tapi Yerin yang beda, ia hanya melirik dan menundukkan kepalanya lagi.

Yuju mengerutkan kening, "Kak?" Gadis kecil itu melongokkan kepalanya ke segala arah, mencari sosok adik dari Yerin, "Oh ya, Eunha mana?" tanyanya lagi.

Yerin menghela nafas. Perlahan ia mengeluarkan air mata. Yuju sampai kaget, dia panik dan tidak tahu harus bagaimana.

"Jungkook! Bantu aku sini!" seru Yuju melihat Jungkook yang sedang berjalan di koridor.

Jungkook langsung menghampiri, menanyakan ada apa pada Yuju dengan isyarat mata. Yuju membalasnya dengan menyuruh Jungkook membawa Yerin ke sakah satu kursi yang ada di kantin. Kantinnya dekat, jadi mereka tidak kesusahan.

"Kak Yer? Kenapa, lho?" tanya Jungkook penasaran.

Yerin menangis tersedu-sedu, kemudian menerima tisu yang diulurkan Yuju, "E-Eunha. Dia masuk rumah sakit." isak Yerin sambil mengelap air mata dan ingusnya.

"Lho, lho, apa ini?" Taehyung datang membawa kotak makan yang cukup besar, ia letakkan di atas meja, "Ini, mamaku bikinkan roti bakar untuk kita." katanya kemudian.

Jimin yang ada di belakang langsung menanyakan apa yang terjadi sehingga Yerin menangis.

"Yerin jatoh? Kenapa nangis?"

"Eunha masuk rumah sakit katanya." jawab Yuju masih menenangkan Yerin, "Entah sakit apa, aku juga nggak tahu."

"Yer, memang sakit apa?" tanya Taehyung langsung.

"Aku nggak tahu. Papa sama mama nggak mau kasih tahu aku, HUAAAA-"

Keempat anak lainnya memandang Yerin dengan sorot mata prihatin. Mereka juga memikirkan apa yang sedang diderita Eunha sampai gadis itu tidak bisa masuk sekolah.

"Yaudah. Nanti kita jenguk aja, sekalian tanya Eunha sakit apa." usul Jimin dengan mulut yang mengunyah roti. Ia belum sarapan, makanya ia dengan senang hati mengambil roti bakar mamanya Taehyung tanpa malu.

Yuju mengangguk, "Boleh tuh. Gimana kak Yer?" tanyanya disambut anggukan oleh Yerin. Tangisan Yerin sudah reda, sisa sesegukan yang masih awet.

"Belnya bentar lagi bunyi. Mending kamu anter Yerin cuci muka dulu deh, Ju." kata Taehyung disetujui oleh Yuju.

Setelah Yuju dan Yerin pergi, barulah ketiga anak laki-laki dengan seragam rapi itu memasuki kelas.

Jam pelajaran anak SD selesai pukul satu siang. Tapi bergantian keluar kelasnya, jadi tidak macet. Mereka bertemu di gerbang sekolah, menunggu di sana hingga jemputan Yerin datang. Karena nantinya mereka akan langsung menjenguk Eunha, jadi sekalian ikut mobil Yerin saja.

Temen, Iya 'Kan? [ slow-up ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang