Bagian 3

17 9 5
                                    

Sesampainya di halte depan Cakrawala high school, Alisya langsung turun, ia buru-buru masuk karena sebentar lagi gerbang akan ditutup. Saat di koridor sekolahan, ia melihat cowok yang tak asing baginya. Ya cowok itu, adalah cowok songong yang ia temui tadi pagi saat di bus halte. Ia cepat-cepat membuang muka, saat si cowok mengetahui bahwa dirinya sedang menatapnya.

Ia mempercepat langkahnya saat melihat langkah cowok itu berjalan ke arah dirinya.

"Tunggu" panggil cowok itu kepada Alisya, namun ia tak menghiraukan panggilan cowok itu, dan semakin mempercepat langkahnya menuju kelas.

Sesampainya di depan kelas, ia menengok kebelakang, apakah cowok itu mengikutinya? Ia menghela nafas lega, saat melihat bahwa cowok itu tidak mengikutinya sampai di depan kelas. Bodoamat lah, ngapain juga mikirin cowok songong itu.

"Lo baru dateng, Sya?" Karin membuka suara saat Alisya baru saja sampai di tempat duduknya. Ia menjawab dengan anggukan.

"Tadi kak Bagas nyariin lo" timpal Bella

"Lo gak berangkat bareng kak Bagas? Sampai-sampai kak Bagas nyariin elo" Tambah Safira.

"Biarin" jawab Alisya dengan data,

"Anjirr,,, bisa-bisanya lo jawab santai. Lo tadi tau gak? Kak Bagas cemas pas tau kalo lo belum juga datang. Dan lo bilang biarin? Aduh Alisya harusnya lo seneng dikhawatin sama kakak lo, harusnya lo bahagia punya kakak seperti kak Bagas" gemas Safira.

"Udah ngomongnya?" ucap Alisya dengan santai membuat Safira membulatkan matanya sempurna.

"Ishhh,,, lo tuh yaa" gemas Safira, ingin sekali Safira menampol wajah datar milik Alisya.

"Apa"

"Udah, udah kalian tuu apa-apa sih? Jangan berantem napa?" Ujar Karin saat melihat perdebatan kecil antara Alisya dan juga Safira. Sedangkan Bella hanya diam menyimak setiap kejadian yang barusan ia lihat.

Tak lama kemudian bel masuk telah berbunyi, jam pertama adalah olahraga, jadi semua murid kelas XI IPA 2 diharuskan mengganti pakaian nya dengan seragam olahraga. Setelah selesai mengganti seragam olahraga, mereka semua menuju lapangan untuk melaksanakan kegiatan olahraga di hari ini.

"Materi olahraga kali ini bebas, jadi kalian boleh main sesuka kalian. Paham?" ucap Pak Bambang dan di jawab oleh semua murid kelas XI IPA 2 dengan serempak.

Semua murid kelas XI IPA 2, benar-benar memenuhi lapangan. Ada yang bermain sepak bola, ada yang bermain basket, ada yang bermain voli, bahkan ada juga yang hanya duduk di pinggir lapangan sambil omong-omongan. Begitu juga dengan Karin, Bella dan Safira. Mereka bertiga hanya duduk di pinggir lapangan sambil melihat kearah Alisya yang sedang mendribble bola dengan lihay seperti seorang yang sudah handal dalam memainkan basket.

"Gilak, tuh anak jago juga" celetuk Bella tak percaya saat melihat Alisya dengan gampangnya memasukkan bola ke dalam ring.

"Iyalah jago, dia pernah jadi kapten basket waktu SMP dulu" ucap Karin.

"Beneran?" Karin mengangguk. Karena dulu saat SMP dia adalah teman dekatnya Alisya.

"Lo udah kenal lama sama Alisya?"

"Sejak masuk SMP dulu"

"Apa dia anaknya emang kayak gitu?"

"Maksud lo kayak gitu?"

"Ya dingin, cuek, plus jutek. Apa dia saat SMP dulu juga kek gitu?"

"Engga, dulu Alisya itu anaknya ceria, periang, banyak senyum, banyak tingkah, tapi semuanya berubah waktu dia di tinggal tanpa alasan sama pacarnya. Semenjak itu, dia berubah"

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang