Don't expect too much 🤗
Have a nice Monday 💜🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Tidak ada kata yang bisa menggambarkan perasaan yang Sehun rasakan. Entah apa yang sudah terjadi, namun Sehun bersyukur dengan perubahan sikap Somi hari ini. Meski wanita itu tidak ingin menjelaskan apa yang menjadi alasannya untuk berdamai, tapi Sehun tidak mementingkan hal itu. Saat ini, yang menjadi kepentingan Sehun adalah adanya janin dalam rahim Somi. Itu adalah darah dagingnya.
Betapa senang hati Sehun, ketika mengetahui Somi sedang mengandung, dan melihat calon anaknya lewat monitor USG tadi. Senyum terus menghias di wajah, degup jantung yang berdegup dua kali lebih kencang, dan rasa sayangnya semakin bertambah pada wanita yang sedang bersandar di kursi.
Dengan satu tangan menyetir, dan satu tangan lagi mengelus perut rata Somi, Sehun melajukan kemudi menuju ke rumah, setelah menikmati makan malam bersama.
Somi yang sedang tidak nyaman karena masa ngidam-nya, akhirnya bisa menghabiskan seporsi Tteobbokki dan segelas Bubble Tea. Sehun pun sampai membungkus seporsi Tteobbokki lagi, karena kuatir jika Somi belum cukup kenyang.
“Apa kau baik-baik saja?” tanya Sehun dengan penuh perhatian.
Somi menoleh dan mengangguk pelan. “Aku merasa lelah.”
“Setelah tiba di rumah, segera beristirahat. Tidak usah cemaskan rumah, aku akan membersihkannya,” balas Sehun lembut.
Somi tidak menyahut, hanya mengusap matanya yang terlihat berat karena mengantuk. Tidak ada obrolan selama sisa perjalanan pulang, karena Sehun ingin Somi beristirahat meski hanya sebentar.
Begitu tiba di rumah, Sehun tidak langsung membangunkan Somi yang masih terlelap. Dengan sangat hati-hati, dia menggendong Somi untuk masuk ke dalam rumah, membawanya ke kamar utama, dan membaringkan di ranjang mereka. Rasanya menyenangkan melihat Somi kembali tidur di ranjang itu.
Kemudian, Sehun kembali ke luar kamar, untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah. Dia menaruh sekotak Tteobbokki yang dibawanya, ke dalam kulkas, lalu membersihkan rumah. Sebenarnya, rumah itu tidak perlu dibersihkan karena sudah cukup rapi. Namun, dia tahu Somi selalu membersihkan rumah secara diam-diam, hanya untuk menunjukkan sikap marah dengan terlihat mengabaikan kebersihan rumah.
Dengan telaten, Sehun bekerja untuk melakukan pekerjaan rumah, yang tidak sampai memakan waktu sejam. Setelah yakin jika semuanya sudah dibersihkan, Sehun kembali ke kamar dan tersentak melihat Somi yang sedang mengeringkan rambutnya.
“Kau sudah bangun?” tanya Sehun, sambil menghampiri Somi yang sedang duduk di depan meja kaca.
Somi mendongak dan tersenyum, ketika Sehun menunduk untuk memberikam ciuman di kening. “Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Mandilah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda? #WHYNOT? (COMPLETED)
RomanceIni cuma cerita konyol dari dua orang yang bertemu secara tidak sengaja lalu jatuh cinta pada pandangan pertama. Klise banget? I know. Kenalan tanpa jadian. Apalagi pacaran. Lebih baik langsung nikah. Itu kata mereka. Jadilah sebuah kisah cinta ala...