02 - pesan

542 127 52
                                    

selamat membaca, semoga suka!

lian dan hyunjin mendapat jadwal piket hari ini. oleh karena itu, lian berencana memberikan titipan heejin tadi kepada hyunjin.

mereka baru saja menyelesaikan piketnya dengan dua teman sekelasnya yang lain.

"hyunjin!" teriak lian memanggil.

hyunjin yang mulai berjalan menuju pintu keluar pun berbalik, menatap orang yang memanggilnya dengan bingung.

lian pun menghampiri hyunjin sambil memberikan sekotak susu yang dititipkan oleh heejin. "ini"

"dari heejin" lanjutnya.

hyunjin yang awalnya mengerutkan kening bingung berubah ekspresi menjadi datar.

"lain kali jangan mau disuruh heejin nitip nitip ginian" ucap hyunjin dingin.

"ini yang terakhir" lanjutnya, sambil mengambil kotak susu ditangan lian.

lian hanya bisa menunduk cemberut karena diomeli oleh hyunjin.

lian merasa kesal. apa salahnya ia membantu temannya, heejin menitip minuman untuk hyunjin.

tapi untunglah hyunjin mau menerimanya. kalau tidak, lian akan bingung apa yang akan ia ucapkan kepada heejin nantinya.

mengingat seberapa sukanya heejin kepada hyunjin. iya, setelah menitipkan susu tadi kepada lian, heejin terus terang. heejin bilang ia sangat menyukai hyunjin.

sebenarnya lian sempat bertanya kepada heejin. kenapa tidak ia sendiri yang memberikannya kepada hyunjin. heejin bilang, jika ia yang memberikan hyunjin tidak akan mau menerimanya.

lian bingung kenapa hyunjin bersikap seperti itu kepada heejin. mulai dari mengabaikan heejin hingga enggan menerima pemberian heejin. atau hyunjin bersikap seperti itu ke semua orang?

melihat lian menunduk terdiam membuat hyunjin merasa bersalah karena telah mengomeli gadis itu. "eum, lo pulang sama siapa?"

pihak yang ditanya pun merasa bingung. apa urusan hyunjin menanyakan itu.

"pulang sendiri kayaknya"

hyunjin pun menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal "l-lo mau pulang bareng gue gak?"

💤💤💤

"makasih hyunjin, mau mampir dulu gak?" ujar lian basa basi.

iya, gadis itu menerima ajakan hyunjin untuk pulang bersamanya.

"boleh" jawab hyunjin dengan tersenyum tipis. lian cukup terkejut hyunjin mau. mengingat sifat lelaki itu di sekolah tadi, lian pikir hyunjin tidak akan mau.

"lo anak tunggal?" tanya hyunjin saat mereka sudah duduk di ruang tamu.

"i-iya"

tentu saja lian harus berbohong. tidak mungkin kan ia terus terang mengatakan bahwa ia sebelumnya tinggal di panti asuhan dan menjadi anak angkat disini?!

gadis itu tidak mau teman-teman di sekolah barunya mengucilkannya, seperti teman-teman di sekolah lamanya.

muncul keheningan diantara mereka berdua.

"eh, gue belum ngambilin minum buat lo" ucap lian sambil menepuk dahinya.

"gausah li, ngerepot-" sebelum hyunjin sempat melanjutkan ucapannya, lian sudah beranjak pergi. "-in"

tak lama, lian datang membawa nampan berisi dua minuman, untuknya dan untuk hyunjin.

"diminum jin" ujar lian ramah.

"jin jin jin lo pikir gue jin botol!" ucap hyunjin dengan ekspresi pura pura marah.

"emang mirip jin botol sih"

"enaak aja! kalo jin bts baru mirip. sama sama ganteng"

lian hanya bisa tertawa lepas melihat hyunjin memasang ekspresi sok ganteng.

selanjutnya ruangan itu hanya dipenuhi gelak tawa mereka. mereka membicarakan banyak hal absurd mulai dari cara hyunjin menipu satpam sekolah untuk bolos hingga ikan cupang hyunjin yang diculik jeno.

TIN!
TIN!

notifikasi dari salah satu handphone mereka menghentikan tawa lian dan hyunjin.

lian pun mulai mecari-cari handphonenya. tapi ternyata notif itu dari hp hyunjin.

hyunjin yang semula berekspresi riang berubah menjadi bingung sekaligus cemas.

"kenapa jin?" tanya lian.

hyunjin pun tersadar dari keseriusannya membaca pesan itu.

"gak papa li, cuma orang iseng. haha" jawab hyunjin dengan tawa yang dibuat buat.

mereka pun kembali hening. sampai akhirnya hyunjin memecah keheningan.

"gue pulang dulu ya, titip salam buat bonyok lo"

"o-oh yaudah, hati hati hyunjin"

lian pun menyusul hyunjin menuju teras dan menatap kepergiannya sampai lelaki itu hilang dari pandangannya.

sebenarnya lian penasaran apa isi pesan itu, yang membuat ekspresi hyunjin berubah 180 derajat.

tapi ia hanya mengangkat bahu tak peduli, 'bukan urusan gue' batinnya.

tanpa gadis itu sadari, pesan itu lah yang membuat hari hari di sekolah barunya menjadi suram.

tbc
heu heu aku tau kalian tau cara menghargai penulis ^^

unexpected +00 line ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang