He never loved you.
He just loved breaking your heart and he just loved leaving you empty.
Because, he never loved you.
He never did.
...
Hyera baru saja tiba di Mansion. Diantar pulang oleh supir pribadi. Sedangkan Jungkook tidak pulang bersamanya. Katanya ada hal penting sehingga membuat tidak bisa pulang tepat waktu.
Hal penting? Yang benar saja. Apa ada yang lebih penting dari mangantarkan pulang istrinya. Tentu ada, yaitu berkencan dengan kekasihnya.
Kapan Jungkook memikirkan perasaan Hyera. Tidak pernah.
Hyera lupa. Jungkook hanya menganggapnya sebagai musuh. Pengganggu hidup lelaki itu.
Hyera Segera mengganti bajunya dengan gaun tidur. Gaun ini diberikan oleh mertuanya. Berbahan satin, panjangnya hingga batas paha, memiliki dua lapisan. Lapisan dalam agak tipis , tidak menutupi lengannya hanya tali kecil di bagian bahu, sedangkan lapisan luar nya lebih seperti cardigan berbahan tipis namun sudah cukup untuk menghangatkan tubuh Hyera di balik selimut.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam tapi Jungkook tidak kunjung pulang kerumah. Hyera beramsumsi mungkin malam ini Jungkook tidak akan pulang.
Gadis itu lebih milih menutup mata, beristirahat. Kekacauan yang terjadi dikepalanya, butuh ketenangan yang panjang.
...
Jungkook tiba dirumah sekitar pukul satu dini hari, keadaan mansionnya temaram. Jungkook segera naik menuju kamarnya. Saat tiba dikamar keadan kosong. Dia tidak menemukan Hyera.
Jungkook melapas jas dan ikatan dasinya. Lengannya digulung hingga siku. Jendela balkon yang terbuka menarik perhatian. Jungkook berpikir mungkin Hyera ada di balkon. Lelaki itu berjalan pelan menuju balkon. Benar saja. Hyera sedang berdiri disana. Memunggungi nya. Gadis itu mengusap usap lengannya kedinginan.
"Ck. keluar dengan baju setipis ini. Kau ingin sakit?" Tanya Jungkook begitu dia menghampiri Hyera. Jas yang ada ditangannya di sampirkan untuk menutupi punggung gadis itu.
Hyera berbalik.
Mereka Berhadapan. Tangan Jungkook masih setia bertengger di bahu Hyera.
1...
2...
3...
4 detik Jungkook menatap Hyera. Jungkook menatap dalam manik coklat itu. Angin malam menghembus menerpa rambut Panjang Hyera. Lampu balkon menyorot tepat di wajahnya yang mulus tanpa noda. Bulu mata lentik itu mengerjap menatap Jungkook. Lelaki itu terpana. Hingga tatapannya turun pada dada Hyera yang sedikit terbuka. Lalu kembali ke wajah gadis itu lagi.
Hyera menarik ujung jas yang ada dibahunya . Gadis itu tau kemana arah pandang Jungkook berada.
Jungkook berdehem menyadari kelakukaannya. Lengan lelaki itu turun dari bahu Hyera.
"Masuklah. Angin sangat kencang." Ucap Jungkook mendahului Hyera meninggalkan balkon.
Hyera segera mengambil tempat begitu dia sampai di kasur . sebelum itu dia meletakkan Jas milik Jungkook di tempat pakaian kotor.
Ketika akan berbaring Hyera disodorkan secarik kertas berbentuk tiket. Jungkook yang memberikannya.
"Jungkook. Apa ini?" tanyanya.
"Hadiah pernikahan."
"Ke Bali? Lusa?" Tanya Hyera saat meneliti tiket pesawat itu.
"Iya."
![](https://img.wattpad.com/cover/109993221-288-k760196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemies Become A Couple
FanfictionJungkook dan Hyera, mereka rival sejak kecil. akhirnya mereka tumbuh dewasa dan bertemu kembali setelah beberapa tahun. Hyera salah mengira Jungkook adalah Mingyu calon suaminya. Hal ini menciptakan serangkaian kesalahpahaman dan akhirnya Jungkoo...