Apa ini hanyalah sebuah permainan¿
※※※
Ketika Putry dan devan sedang asyik berjalan menuju parkiran, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menarik Putry. "Put, tunggu!" Panggil dari salah satu suara.
"Kak?" Kaget Putry ketika melihat siapa yang menariknya.
Riyan, itulah adalah Riyan Dewangga. Putry membulatkan matanya dengan apa yang ia lihat. Bagimana mungkin, kak Riyan ada disini, dan tepat ia sedang jalan bersama orang lain.
Devan yang sadar akan hal itu tak kala terkejut. Devan menepis tangan Riyan kasar hingga ia terlonjak kebelakang.
"Gak usah pegang-pegang." Ketus Devan murka.
"Apansih lo," sengit Riyan.
"Lo yang apaan, narik- narik anak orang, emang lo siapa? Haa? " Timpal Devan kembali.
Putry yang menyaksikan mereka berdebat merasa aneh sekaligus bingung. Mereka berdua saling kenal dan yang paling membingungkan mereka berdebat hanya mempermasalahkan hal yang sepele? Oh tidak Putry benar-benar tak mengerti sandiwara apa ini.
"Stop kak Devan, kak Riyan." Sela Putry menghentikannya.
"Put, ikut gue!" Perintah Riyan yang langsung menarik tangan Putry.
Putry langsung terlonjak kaget ketika Riyan menariknya paksa tangannya.
***
Putry mengikuti Riyan dari belakang ia tak mengerti kenapa hari ini orang-orang bersikap aneh kepadanya. Putry setengah berlari mencoba mengimbangi jalan Riyan yang sedikit lebih cepat darinya.
"Kak!" Panggil Putry.
Riyan menghentikan langkahya dan memutarkan tubauhnya kehadapan Putry.
"Kita mau kemana sih, kok buru-buru banget?" Tanya Putry datar.
"Udah ikut aja!" Perintah Riyan tampa menghiraukan pertanyaan Putry.
Devan terdiam di tempat membisu. Ia tak berniat mengejar, kali ini Devan membiarkan Riyan menang tapi besok tak ada kata mengalah bagi Devan.
Devan hanya memberi senyum tipis nya, sambil mencengkram erat ponselnya.
***
"Kak, sebenerya kita mau kemana sih?" Tanya Putry kembali dengan raut wajah kebingunan.
Riyan masih terdiam menatap fokus kedepan. Mereka sekarang sedang berada di dalam mobil. Riyan mengmbil nafas panjang lalu menatap Putry datar.
"Knp lo bareng Devan tadi?" Tanya Riyan terus terang.
"Emangya knp?"
"Gue nanyak yang gue butuh jawaban bukan pertanyaan kembali,"
"Tadi kak Devan kerumah, dan dia ngajak aku buat keluar.."
"Terus lo mau- mau aja," potong Riyan cepat.
"Iya," jawab Putry polos.
"Jadi cewek jangan terlalu lemah. Kita ga tau hal apa yang terjadi kalo loh terlau baik sama orang."
Putry mengerutkan keningya, tak mengerti dengan ucapan Riyan.
" Maksud kakak apa?"
"Put, gue gamau lo kenapa- kenapa! Jadi please jaga diri lo, baik - baik. Paham kan!" Jelas Riyan dengan serius.
***
Putry menatap angkasa yang bertabur bintang. Sama hal nya dengan langit, Putry juga merasa ia memiliki banyak pertanyaan dalam hidupnya. Ada banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada dunia ini. Tapi... ia sadar kalau dia tak akan mendapatkan jawabanya disini. Sekarang putry telah berada di sebuah taman, ya merilekskan otak juga perlu.
Akhir-akhir ini banyak sekali Masalah-masalah baru yang muncul secara tiba-tiba bersamaan. Antara Riyan dan Devan Meraka sekarang telah mengambil alih pikiran Putry, sebenernya siapa meraka?
Putry menghela nafas berat ia memasang earphone ya dan mulai mendengarkan musik. Sambil memainkan gadgetnya, Putry mengkotak Katik sosial medianya ia melihat sebuah akun baru yang mengikutinya, tertera usernamenya DEWANGA01. ' kak Riyan' guamam Putry pelan.
Tak sengaja Putry mala ngepoin akun kakak kelasnya tersebut. Tertera 2 RB lebih pengikut nya, sudah tak heran jika seorang Riyan itu begitu famous di sekolah. Tidak banyak postingan ya hanya 10 postingan namun di banjir komen- komen teman-teman dan fansya. Tak sengaja Putry menangkap sebuah foto yang begitu aneh hanya memperlihatkan tiga orang berjajar rapi, seolah sedang menikmati pemandangan yang di sajikan namun mengarah kebelakang posisi nya jadi Putri tidak tahu jelas siapa 2 orang dalam foto ini 'Apa ini sahabat kak Riyan' lagi-lagi Putri mebatin.
Sangking asik nya mengkotak- Katik ponsel, Putry tak sadar ini sudah larut malam akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan taman itu dan bergegas pulang. Namun ketika Putry hendak bangkit ada seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapan ya. Putry benar-benar terkejut melihat sosok itu, Azzura yah, dia adalah Azzura.
" Sendirian aja Lo?" Tanya Azzura yang memulai pembicaraan.
" Iya kak," jawab Putri
Azzura hanya mengangguk dengan senyum picik, lagi- lagi Putry harus berusan dengan mereka. " Ehh, gue denger- denger lo lagi Deket ya sama Riyan" tanya Azzura to the point.
Putry membuang nafasnya gausar, ia sudah tau bahwa kakak kelasnya ini akan membahas tentang ini. Ini lah sebabnya Putry tidak ingin berurusan dengan Meraka. " Enggk kok, kita ga Deket cuman sekedar kenal aja," bantah Putry.
" Alah gaush munafik Lo, gue tau kok pasti lo ngejer- ngejer Riyan kan, eh denger ya cewek kayak Lo tuh gapantes sama Riyan, ga punya kaca apa Lo, nyadar. " Kini Azzura meluapkan emosi nya kepada Putry.

KAMU SEDANG MEMBACA
DEWANGGA
Teen Fiction[SLOW UPDATE] | Tahap Revisi | Izinkan aku membuka lembraran baru dan kisah manis bersamamu. -Riyan Dewangga- Mungkin bagi Putry hidup nya lebih baik hitam putih, diantara lembaran-lembaran kotor yang jatuh kelumpur dan serpihan yang ha...