~4~

25 14 6
                                    

Kita bertemu lagi※
-Riyan Dewangga-

Putry masih terdiam diruang tunggu pasien luar. Putry sudah mencoba menghubungi pihak keluarganya agar datang kesini. Untungnya ia bisa tau dari handphone yang ada di kantong laki-laki tersebut Ketika satu titik ia melihat tiga orang yang tergesa-gesah mencari ruangan. Putry sudah tau sepertinya dia adalah keluarga laki-laki tersebut.

" Ini Buk, pak kamar anak ibu. Silahkan jika ingin menjenguk!" Kata seorang suster yang menemani. Mereka langsung masuk dengan keadaan Khawatir.

Putry sudah lega sepertinya keluarganya sudah datang. Putry buru-buru meninggalkan tempat itu karna sudah mulai larut malam. Pasti ibunya akan khawatir nanti.

" Kamu gak papa nak?" Tanya seorang perempuan sambil menangis itu adalah ibu lelaki itu.

" Anak gak guna kamu!" Kata seorang laki-laki yang menatap benci cowok itu.

Cowok itu masih terdiam dan membisu ia tak membalas ucapan yang di lontarkan.

" Pa, udah dong!"

" Dari dulu kamu gak bisa di andalkan, dasar berandalan." kata sesorang laki-laki parubaya yang sudah semakin kesel dengan kelakuan anaknya.

Cowok itu mulai terasa panas ia ingin rasanya meledak. Lagi-lagi kedua orang tuanya menyalakan tak ada yang perduli denganya. Menjijikan, itu lah kata yang tepet untuk dirinya.

★★★

Suasana sekolah masih sama di sini sudah jam istirahat berlangusng. Anak-anak menjalani aktifitasnya seperti biasa. Ada yang makan, ngobrol, belajar, dan yang lainya.

Putry masih seperti biasa ia duduk di taman belakang sekolah seperti biasa menjalani ritualnya. Membaca buku dan mendengarkan musik sudah cukup tidak lebih.

Anak-anak SMA pelita di gemparkan dengan kedatangan seorang siswa pindahan. Banyak pasang mata yang menilai anak itu pindah karna bermasalah dan banyak juga yang berkata bahwa anak itu bener- benar seperti pangeran benarkah? Jika emang begitu sepertinya Riyan memiliki saingan.

Putry masih dalam ritualnya ia tak mengiraukan topik pembicaraan yang lagi hangat-hangatnya di SMA pelita.

" Woii,,loe tau berita gak?" Teriak seorang murid kepada mereka.
Itu adalah Edo, jangan di tanya gimana sifat kepribadiannya  seperti wanita suka bergosip.

" Apaan? Jangan bilang janda sebelah rumah lo dah nikah," Jawab rangga asal cetus.

" Bukan, kalo itu sih masih aman bosku!" Sambung Edo tak kalahh menyebalkan." Masa lo ga pada tau sih,"

Rangga dan Ario sama-sama menatap bingung sementara Riyan Asyik sedari tadi memainkan ponselnya.Tak menghiraukan teman-temanya.

" Itu, di kelas XII ips 1 ada anak baru."

" Terus apa hubunganya sama kita?" Tanya Rangga menandakan kebingungan.

"Ya, gak ada sih. Tapi cewek-cewek pada klepek-klepek sama dia."

"Emang namaya siapa? Tanya Riyan santai masih tetep dengan aktifitasnya.

"EMMM, siapa ya. Aye lupa pulak, namayanya kebule- bulen gitu." Edo berfikir keras mengingat nama anak baru tersebut.

" Aa,,gue inget. Devan Davidson!" Jawab Edo sambil  menganggukan kepalanya.

Riyan yang mendengar nama itu, tubuhnya seolah tersentak. Tak asing bagianya nama tersebut, ia lagi-lagi mencoba menahan diri berharap itu bukan dia.

DEWANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang