11. Jadian gak?

10 1 0
                                    

●Tidak semua yang kita inginkan akan kita dapat. Adakalanya kita harus rela apa yang kita inginkan menjadi milik orang lain●

Tok tok tok

Andre mengetuk pintu kamar  Clarissa.

"Dek, di depan ada Rey tuh"

Tidak ada sahutan dari dalam

"Dek?" akhirnya Andre memutuskan untuk membuka pintunya.

Ceklek

"Eh abang, ada apa?" Ucap Clarissa kaget

Andre pun ikut kaget, ia kira adiknya ini belum bangun tidur.

"Kok dipanggil gak jawab sih?" Kesal Andre

"Ehee sorry bang tadi habis dari kamar mandi. Emang ada apaan bang?" Tanya Clarissa

"Tuh di depan ada Rey mau ngajak jalan katanya" jelas Andre

Clarissa yang mendengar itu terlingat semangat dan langsung berlari keluar kamar meninggalkan Andre. Andre yang melihat itu hanya geleng geleng kepala.

"Haaaaaiiii Rey tumben lo ngajak gue jalan" seru Clarissa dengan semangat sambil menuruni anak tangga.

Clarissa berteriak heboh saat melihat Rey ada ada di ruang tamu.

"Gue gak budek kali Cla, gak usah teriak teriak napa ini bukan di hutan" kesal Rey

"Ehehe, habis lo tumben amat dah ngajak gue jalan" ucap Clarissa sambil menunjukan cengiran khasnya

Rey hanya memutar bola matanya dan berdiri.

"Ayo berangkat"

Clarissa terkejut "elah santai napa, ganti baju dulu gue"

"Yaudah sana cepet" suruh Rey dan kembali duduk lagi di sofa

Clarissa pun bergegas ke kamarnya lagi untuk berganti baju. Setelah beberapa menit ia keluar lagi dengan tampilan yang lebih cantik.

"Ayo" ajak Clarissa

💐💐💐

Mereka menaiki mobil, entah kemana tujuannya karena setiap ditanya Rey pasti menjawab "rahasia". Bahkan mereka sudah 30menit dalam perjalanan namun belum sampai juga.

Clarissa mulai bosan, ia mencebikan bibirnya kesal dan menatap kearah jendela mobil. Rey yang melihat itu hanya tersenyum dan mengacak lembut puncak kepala Clarissa.

"Astagaa Rey, ini mau kemana sih kok gak sampe sampe" kesal Clarissa namun tak ada respon dari Rey

"Ck, sabar bawel" decak Rey

Tak lama sampailah mereka disebuah villa di bukit tinggi.

"Eh? Loh? Kok?, eh ini apaan sih Rey?" Heboh Clarissa bingung

Taman di villa ini sudah dihias sedemikian rupa entah oleh siapa dan untuk apa. Yang membuat bingung adalah disini tak ada seorang pun selain Rey dan Clarissa.

Banyak lampu dan bunga warna warni bahkan ada melodi romantis yang diputar.

Rey menarik tangan Clarissa yang dari tadi berputar putar melihat taman ini.

"Ikut gue" ujarnya lembut

Clarissa pun mengikuti langkah Rey yang membawanya ke meja yang ada di taman itu.

"Ini ada acara apasih Rey? Kok cuma kita berdua doang sih yang disini?" Heran Clarissa.

"Ekhem, Cla" dehem Rey yang tiba tiba sudah ada di depan Clarissa dan memegang kedua tangan Clarissa.

Clarissa benar benar bingung, kenapa suasananya jadi secanggung ini dan...

"Eh lo ngapain sih pake megang tangan gue segala?" Tanya Clarissa sambil berusa melepaskan tangannya dari genggaman Rey namun tidak berhasil.

"Gue minta waktu 5menit buat bicara bisa? Tolong jangan potong omongan gue ya?" Pinta Rey dan Clarissa menyanggupi itu.

"Gue Rey, masih ingatkan kita sahabatan udah dari orok?haha. Semua hal tentang baik dan buruknya lo gue tau dan sebaliknya, kita udah saling kenal satu sama lain. Gue emang gak seganteng Kim Ji Soo, gak sekeren Kim Jong In, dan gak semanis Lee Jong Suk. Tapiii, gue gak sejauh mereka buat lo milikin. Gue sadar emang ini udah telat, tapi bisakan lo beri gue kesempatan buat milikin lo?"

Rey menjeda omongannya dan mengambil sesuatu yang ada disaku celananya.

"Gue bukan cowo romantis seperti yang ada di drakor yang sering lo liat. Gue gini adanya, cowo cuek yang gak pernah peka, pernah nyakitin perasaan lo yang tulus ama gue dan gue malah milih cewe lain dan ninggalin lo. Tapi kali ini gue gak mau ngulain kesalahan yang kedua kali-"

Rey mengeluarkan sesuatu dari dalam kotak beludru yang diambilnya dari saku tadi.

"Aku sayang sama kamu" Ucap Rey dan maju satu langkah ke depan

"Aku jatuh cinta dengan mu Clarissa Megania Nasution. Maukah kamu membuat cerita indah dengan ku?" Setelah itu Rey memasangkan sebuah kalung dengan liontin berbentuk love.

"Eh?" Clarissa bingung, ia masih mencerna kata kata yang diucapkan Rey padanya tadi.

"Rey? Ma-maksud ka-kamu ini a-aapa?" Ucap Clarissa dengan terbata bata.

"Kamu mau kan jadi pacar aku?" Jelas Rey menegaskan inti dari ucapannya tadi.

Setelah mendengar itu Clarissa bergegas melepaskan kalung itu namun ditahan Rey.

"Jangan dilepas oke?" Pinta Rey

"Tapi gue gak bisa jawab sekarang, gue butuh waktu Rey. Ini terlalu mendadak" ujar Clarissa gusar

"Cla.. dengerin aku. Mau kamu terima ataupun tolak aku sekalipun tolong jangan lepas kalung itu. Aku beli itu emang buat kamu bukan lambang atas dasar apa yang aku lakuin ini" jelas Rey

Clarissa hanya terdiam tidak menjawab lagi. Ia masih bingung, ini terlalu tiba tiba.

Rey menarik Clarissa menuju meja makan yang ada di taman itu. Di sana sudah ada steak dan makanan lainnya.

"Rey, kenapa?" Ucap Clarissa sambil meneteskan air mata tanpa disadarinya

"Kenapa baru bilang sekarang? KENAPA GAK DARI DULU HAH?" Teriak Clarissa sambil menangis dan memukul dada Rey.

Rey menahan tangan Clarissa. "Cla.. hei udah jangan nangis" dan memeluk Clarissa erat

"Kenapa Rey... hiks-hiks-, ke-kenapa, KENAPA LO BARU NGUNGKAPIN SEKARANG SAAT GUE UDAH GAK BISA BALES PERASAAN LO LAGI.. kenapa hiks-hiks..." teriak Clarissa histeris

Rey terkejut mendengar apa yang diucapakan Clarissa. Apakah artinya ia tidak bisa memiliki Clarissa. Rey pun mengurai pelukannya dan menatap Clarissa menuntut penjelasan.

"Gue udah gak bisa Rey, gue ingkar janji, udah ada orang lain yang ngambil alih debaran jantung gue" jelas Clarissa sambil menujuk dadanya.

"Andai lo datang lebih cepat" ucap Clarissa penuh penyesalan.

"Cla.. satu kesempatan pun gak bisa buat aku?"

"Gue udah gak ada rasa ama lo Rey, udah lama sejak lo ngenalin Juan ke gue"

Rey tersadar.. "jangan bilang kalo orang yang kamu maksud saat main ToD minggu lalu, pandangan pertama?" Ucapnya heboh tidak percaya

"Iya Rey" jawabnya sambil menunduk tak berani menatap mata Rey.

Rey mengacak rambutnya frustasi "aaaakhhhh shit"

"Maaf Rey, maaf" gumam Clarissa sambil menangis.

Rey langsung membawa Clarissa ke dalam pelukannya dan memeluknya erat.

Acara indah yang direncanakan Rey pun berakhir dengan tragis. Tidak ada canda tawa setelahnya namun tangis sakit yang ada.

This Is FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang