One day with Bagas's Genk

6 2 0
                                    

Hari ini adalah hari libur Nasional jadi aku pikir aku bisa bermalas malas ria hingga menunggu pergantian hari. Menyedihkan sekali hidupku. Aku ini adalah tipe gadis mageran. Paling males kalo suruh keluar keluar ga berfaedah. Hingga tarikan di pintu kamarku mengusik tidur cantik ku.

"Heh gadis jam berapa nih belom bangun" suara seorang pria yang terdengar di telingaku. Tanpa membuka mata pun aku tau itu suara siapa.

"Bagunn woyy kiamat sudah dekat" katanya lagi sambil menarik paksa selimutku namun aku masih saja memejamkan mata kali ini aku hanya merubah posisi tidur ku jadi tengkurap.

"Eh busett cewe kalo tidur kaya kebo gini ya"

"BANGUNN WOY! " kali ini dia berteriak kencang tepat disamping telingaku. Tapi aku memang sengaja mau mengerjai lelaki satu ini. Biar aja dia kesel. Siapa suruh coba dia ganggu bobo cantik Salsaa Dzahira.

Kok suaranya udah ngga ada lagi? Apa udah pergi kali ya? Ah bodo amat lah berarti aku bisa lanjutin bobo cantik aku.

Cupp

"SIALANN BAGASS" ya, lelaki yang sedari tadi mengganguku adalah Bagas. Dan sekarang dia membangun kan ku dengan cara mencium pipiku. Oh bagass setannn.

Aku langsung saja terbangun dan meneriaki bagas yang dengan seenak jidatnya mencium pipiku yang gembul ini.

"Gasopan banget sih lo! " kata ku dan hanya di tanggapi cengiran dari bagas.

"Ohh jadi gini ya cara paling ampuh buat bangunin Salsaa Dzahira" aku hanya melotot sambil memandang bagas horor.

"Cepet mandi saa gue mau ngajak lo ke suatu tempat. Mumpung libur ye kann" ucap bagas tanpa rasa salah karna telah mencium ku tanpa izin.

"Gamau gue. Mager" kok aku ga marah ya sama bagas. Harusnya kan aku marah karna pipiku udah dici bagas tanpa izin. Apa karna aku udah anggep bagas kayak kembaran aku ya. Eh ogah banget punya kembaran kek bagas. Mungkin karna bagas sering ngelindungin aku layaknya seorang abang kali ya makanya aku ga marah.

"Ck. Dasar pemalas. Cepet deh saa"

"Nanti dulu lah masih jam 7" ucapku sambil melihat ke arah jam dinding di kamar ku. Eh tadi apa kata ku masih jam 7? " HAH?  GILA LO GAS PAGI BANGET KE RUMAH GUE. MAU NGAPAIN LO KE RUMAH GUE SEPAGI INI. MAU NUMPANG SARAPAN LO?! "
teriaku dengan suara maha dahsyat hingga Bunda menegur ku dari bawah.

"BAGUSS ANAK GADIS PAGI PAGI UDAH TERIAK TERIAK KAYAK TARZAN" kata Bunda dari lantai bawah.

"Mamam pus lo saa. Alias Mapuss" ucap bagas dengan tertawa. Lalu ia menjatuhkan badannya disamping ku ikut membaringkan tubuhnya. Lalu dia mendorong ku hingga aku terjatuh ke bawah.

"Auhh" ringisku "setan lo gas ih"

"Makanya sana mandi"

"Gamau"

"Mandi atau? "

"Atau apa? "

"Mandi atau gue mandiin"

"Ogah!  Emang gue mayitt"

"Atau gue cium lagi saa"

"Gue mandi. PUAS LO! " kata ku lalu aku berjalan ke arah kamar mandi. Yang ku dengar bagas hanya tertawa. Entah masih pagi tapi Bagas sudah tertawa terus dari tadi. Receh banget kan.

15 menit selesai. Aku keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuhku.

Aku tersentak kaget saat ku lihat bagas masih di kamarku yang tengah memainkan game di handphone nya. Terlihat dari posisi handphone nya yang miring.

Abang ku Itu,Mantan Pacarku (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang