#25

10.9K 1.3K 62
                                    


MASI BELOM BERANTEMNYA GAIS. SABAR YAH💚

Hendery masih tetap melanjutkan kegiatannya, sampai bibir Kyra benar-benar terluka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hendery masih tetap melanjutkan kegiatannya, sampai bibir Kyra benar-benar terluka.

"Ah!"

Kyra langsung menjauhkan wajahnya begitu Hendery melepas tautannya. Hendery pun menoleh ke belakang, disana ada Yangyang.

"Lo ngapain anjir? Tuhkan, aneh-aneh aja sih lo?" Gerutu Yangyang.

"Lagian dia ngomong kasar mulu. Kesel gue dengernya, ya gue hukum aja." Kata Hendery, sembari melirik Kyra yang berada di depannya.

"Ga waras. Udah mau jam setengah 3 ini, kuy ah, tidur dulu." Ajak Yangyang, langsung pergi dari depan pintu.

Hendery kembali melihat ke arah Kyra. Gadis itu hanya menunduk, kesal dan marah bukan main. Tapi ia bisa apa?

Tiba-tiba Hendery menarik rambut Kyra ke belakang, membuatnya mengangkat kepala secara paksa.

"A.. Anjingㅡ"

Hendery terkekeh, "gaada takutnya ya lo?"

Lalu ia melepas tangannya dari rambut Kyra dan beranjak dari mejanya. Kemudian berjalan menuju pintu, dan berhenti. Ia melihat ke arah Kyra lagi.

"Lo gatau penderitaan apa yang gue alamin, jadi jangan coba-coba buat balas dendam."

blam.

Kyra hanya terdiam. Terisak, badannya bergetar hebat. Mujur ia bisa menahan air matanya di depan Hendery.

Ia mengira kalau ia takkan bertahan lagi. Kenapa hidupnya jadi begini? Rasanya beberapa hari lalu, ia baik-baik saja.

Sebelum jadwal piket sialan itu.

cklek.

"MAU APA LAGI LO BANGSAT!?"

Hening, namun dihiasi oleh suara geraman Kyra yang diiringi isakan kecil. Terdengar suara pintu tertutup, dan langkah mendekat. Sangat hati-hati dan kini langkah itu berhenti tepat di sebelah Kyra.

Kyra tidak peduli, ia hanya menunduk dan menangis. Sebelum, seseorang berjongkok di bawahnya dan menatap wajahnya.

Itu... Xiaojun.

"Maaf," lirihnya dan memegang pipi Kyra. Lalu menegakkan gadis itu untuk bersandar. Ketika bersandar, Kyra merintih. Rasa memar itu sangat menyakiti.

"Ngapain lo?" Tanya Kyra.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Xiaojun.

"Ask your psycho brother, and i hate you. Leave me," pinta Kyra, dengan nada kesal.

Xiaojun menggeleng, "makan dulu."

"Sodara lu pengen ngebunuh gue, kenapa lo malah ngasi gue makan?" Tanya Kyra, bingung sama arah pemikiran Xiaojun.

[1]✔️The Boys Are Mafia '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang