#26

10.2K 1.3K 194
                                    

oq. siap-siap genk. triple up ni :"^

 triple up ni :"^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kyra... cewek sendiri, 'kan?" Tanya Taeyong, Yuta mengangguk.

Taeyong langsung bergerak menyiapkan senjatanya. Kepanikannya akan ucapan Sehun yang mengatakan kalau salah seorang disana bermental psikopat cukup membuatnya was-was. Kemudian melihat ke arah Sehun, pria itu seperti menunggu perintahnya.

"Gue masih penasaran lo tau semua itu darimana?" Tanya Taeyong.

"Itu informasi orang dalem, partner kerjasama ga mungkin berurusan sama hal kayak begitu. Juga, Keluarga Huang menyembunyikan identitas anaknya dari publik," sambung Taeyong.

"Lo harus berterima kasih sama seorang pria tampan yang punya banyak fans." Cengir Sehun.

Taeyong malah mencibir, "hubungannya apaan anjir?" Tanyanya.

Sehun menghela nafas, "para bocah itu selalu gonta-ganti asisten, dan semuanya cewek. Terus, asisten-asisten itu kebanyakan di pekerjakan di bar akhirnya, dan lo taulah, gue hobi kesana. Jadi, mereka curcol deh." Jawab Sehun dengan entengnya.

Kini Taeyong mendengus, "terus perihal lo tau tentang Hendery yang bermental psikopat?"

Sehun memasang bibirnya yang melengkung ke bawah atau bisa di sebut frown, sambil bergidik, "gue pernah jadi salah satu targetnya sih. Pas itu horror abis, lo bayangin diteror sama anak usia 13 tahun."

"13 tahun? Dia neror lo gimana?"

"Kayaknya itu juga semacam salah satu latihan mereka gituloh. Lo taulah, mereka latihan jadi pembunuh setelah itu mafia, mereka gak pernah sekolah. Gue kala itu kayaknya dijadiin kelinci percobaan," kata Sehun.

"Lo luka?"

"Iyalah, dia kalo gasalah nembakin 3 peluru, satu berhasil ngegesek lengen gue. Terus dia bawa pisau, dan ngegores pipi gue. Teruuuus.... gue tonjok-tonjokan ama dia. Tapi dia curang! Dia pake sarung tangan kasar! Yakan pipi mulusqu lecet," kata Sehun sambil memegangi pipinya yang jelas terlihat mulus itu.

Taeyong mengerenyitkan dahinya, "sembuh? Apa lo oplas?"

"Oplas??? Sorry ye, gak lepel ew. Holkay mah ada aja obatnya," kata Sehun sambil menaruh kedua telapak tangannya di kedua pipinya.

Taeyong hanya bergidik.

•••

Jam menunjukkan pukul 7 pagi, Kyra melihat ke arah jendela. Matahari muncul dari timur sungai. Kyra sadar, kalau bom-bom di sekitarnya ini mulai aktif.

Terlihat dari warna merah menyala yang tadi sejak ia tiba disini, tidak menyala. Ia mendesah, resah dan cukup putus asa. Kata-kata terakhir Xiaojun pun cukup membuatnya memikirkannya terlalu larut.

"Jaga diri lo, karena entah lo yang bakal mati... atau gue."

Kyra menghela nafasnya. Kemudian ia bersandar dengan perlahan di sandaran kursi. Memerhatikan setiap rinci ruangan ayahnya itu.

[1]✔️The Boys Are Mafia '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang