Kayla tiba di kompleks gedung tempat tinggalnya setelah pulang bekerja malam itu dan melihat beberapa orang berkerumun, yang dikenalinya sebagai tetangganya, seperti biasa dengan sopan dia menyapa saat melewati mereka.
"Malam paman-paman"
"Kamu baru pulang Kay?" tanya salah seorang dari mereka.
"Iya"
"Artinya kamu tidak mengetahui berita terkini"
"Berita apa paman?"
"Tempat kita akan dirubuhkan dan dibangun sebuah pusat perbelanjaan"
"Apa?"
"Iya, tadi perwakilan pemilik baru datang dan meminta kita segera meninggalkan tempat ini paling lambat bulan depan"
"Bagaimana bisa begitu? Bagaimana dengan uang sewa yang telah kita bayarkan?"
"Itulah yang sedang kami rundingkan, tadi kami bertanya pada pemilik baru dan di katakan jika itu bukan urusan mereka, melaikan urusan pemilik lama. Kita berusaha menghubungi pemilik lama tetapi tidak berhasil, kelihatannya dia sudah kabur"
"Apakah pemilik baru tidak bisa membantu?"
"Pemilik baru adalah perusahaan besar, tadi utusannya yang datang membawa semua kontrak dan perjanjian dan memang disana tertulis jika bukan tanggung jawab mereka"
"Labih baik sekarang kita mulai mencari tempat tinggal baru sebelum gedung ini diruntuhkan, dan kita harus berusaha untuk menemui pemilik lama"
Kay hanya menatap dan mendengarkan perdebatan tetangganya, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi, seingatnya maminya baru saja membayar uang perpanjangan sewa flat mereka, dan tentu saja dengan uang tabungan mereka, jika sekarang mereka harus mencari tempat tinggal lain bagaimana mereka bisa membayarnya.
Kayla belum tidur saat maminya pulang,"Belum tidur Kay? Kamu harus bangun pagi-pagi."
"Kay menunggu mami, ada yang perlu Kay sampaikan"
"Ada apa, sayang?" Maggie menatap sayang pada putrinya, putri yang membuatnya bertahan menghadapi semua kesulitan hidup.
"Tadi Kay mendengar percakapan para tetangga, jika gedung ini akan dirubuhkan oleh pemilik baru, dan pemilik lama kabur tanpa membayar kembali uang kita"
"Apa? kamu yakin dengan berita itu?" Maggie benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Kayla.
Kayla hanya mengangguk, dia bisa melihat kilas kepanikan dalam mata maminya dan dia tahu apa yang menyebabkannya.
"Mami tidak perlu kuatir, Kay masih ada uang ditabungan bisa dipergunakan untuk membayar sewa sambil kita menunggu pemilik lama ditemukan."
Maggie melihat kearah putrinya, "Uang itu untuk biaya melanjutkan sekolahmu, mami tidak akan mempergunakannya. Mami masih ada sedikit simpanan, kapan kamu dengar mereka akan merubuhkan tempat ini?"
"Bulan depan. Kayla masih bisa menunda untuk melanjutkan sekolah, lagian masih ada waktu untuk Kay menabung kembali untuk keperluan itu."
Maggie menatap terharu pada putrinya, dengan umurnya yang masih 16 tahun dia sudah mengalami beratnya hidup, bekerja untuk membantu biaya hidup mereka, "Kay, maafkan mami yang membuatmu hidup menderita seperti ini"
"Siapa bilang Kay menderita? Kay bahagia bisa tinggal dengan mami dalam keadaan apapun"
"Terima kasih sayang....sudah malam tidurlah, besok pagi-pagi kamu harus bekerja"
"Besok pagi Kay akan mulai mencari beberapa flat disekitar sini yang disewakan sambil mengantar koran dan susu."
"Kamu jangan terlalu memaksa, mami besok juga akan mulai mencari dan bertanya pada tetangga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Non-FictionDua gadis kembar dipisahkan karena orangtuanya bercerai, sang adik yang selalu mengalah pada sang kakak, rela bertukar tempat karena sang kakak tidak ingin hidup susah. Sejak kecil Kayla selalu mengalah karena baginya kebahagiaan orang tersayangnya...