"Apakah tidak ada kabar tentangnya?" tanya Calvin pada Felix.
"Tidak ada, tuan" jawab Felix.
Calvin kembali ke kota itu 4 bulan setelah pertemuan pertamanya dengan Kayla, dia datang untuk menemui Kayla dan membawa Kayla dan ibunya bersamanya tetapi saat dia tiba disana dia tidak menemukan gadis itu, dan Felix mendapat berita jika gadis itu kehilangan ibunya dalam sebuah kecelakaan dan karena usianya yang belum dewasa, dan teman ibunya gagal menjadi walinya dia dikirim ke panti asuhan yang ada dikota lain, dan sampai sekarang Felix dan timnya belum bisa menemukan jejak gadis itu, apalagi informasi tentang gadis itu sangat sedikit.
Sekarang sudah setahun dia mencari keberadaan gadis itu, penyesalan dalam hatinya membuatnya terlihat lebih dingin dan kejam dari sebelumnya sehingga Graham semakin mengkuatirkannya dan semakin gencar menjodohkannya sehingga dia semakin giat menghindari grandpanya itu.
"Terus cari keberadaannya sampai ketemu" Calvin sebenarnya takut jika sampai Felix membawa kabar bukan tentang keberadaan gadis itu tetapi keberadaan makam gadis itu, dia pasti benar-benar akan menyesal sepanjang sisa hidupnya.
"Baik tuan. Maaf tuan, Tuan besar meminta anda untuk menemuinya besok malam"
"Katakan padanya, aku akan berhenti menemuinya jika dia masih menyodorkan wanita setiap aku menemuinya"
Felix hanya bisa pasrah melihat pertengkarang kedua atasannya itu, keduanya memilki sifat yang sangat keras dan dia yakin tidak akan ada yang akan mengalah sampai kapanpun juga.
Felix mengerti kekuatiran Graham pada cucunya ini, tetapi satu hal yang membuatnya percaya jika hanya satu orang yang akan membuat bosnya itu berubah, dan dia harus menemukan orang itu, sebelum kedua atasannya itu benar-benar bermusuhan.
Dia yakin Graham Walker juga mengetahui hal itu, tetapi Graham kelihatannya masih terus mencoba, dan kuatir jika ternyata gadis yang dicari cucunya tidak ditemukan, yang jika itu terjadi pasti akan membuat cucunya semakin dingin dan kejam.
4 tahun kemudian
"Kay, kamu belum pulang?" tanya Diana rekan kerja sesama perawat di rumah sakit tempat Kayla bekerja setelah dia lulus dari sekolah keperawatan.
"Masih ada laporan yang harus kukerjakan" jawab Kayla santai.
"Astaga, Kayla kamu sudah tidak pulang 2 hari dan hari ini kamu masih tidak akan pulang?"
"Aku hanya tidak pulang, tetapi aku tetap makan 3 kali sehari dan tidur"
"Tapi ini rumah sakit bukan asrama, dan tidur kurang dari 5 jam itu bukan tidur tetapi hanya memejamkan matamu karena lelah."
"Hahaha, iya. Aku tidak bilang ini hotel"
"Dasar, kamu benar-benar tidak pulang lagi hari ini?"
"Aku harus menyelesaikan semua pekerjaanku sebelum mengambil cuti minggu depan, sedangkan laporan semakin menumpuk karena ramainya pasien akhir-akhir ini."
"Selama ini kamu tidak pernah mengambil cuti, mengapa tiba-tiba ingin cuti?"
"Aku ingin mengunjungi makam mamiku, sudah lama sekali aku tidak mengunjunginya"
"Oh....baiklah, tapi ingat jaga kesehatanmu, jangan sampai kamu sakit dan akibatnya aku harus bekerja ektra" gurau Diana pada Kayla yang kembali asyik menekuni pekerjaannya.
"Tenang saja, aku sudah terbiasa lembur dan aku tidak akan membuat tubuhku bekerja diluar kemampuannya"
"Selalu saja alasan itu yang kamu katakan" kata Diana sambil berlalu karena dia yakin percuma saja mengingatkan Kayla untuk pulang, rekannya itu pengila kerja dan alasannya selalu dari pada dia tidak berbuat apa-apa di asrama lebih baik dia bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Non-FictionDua gadis kembar dipisahkan karena orangtuanya bercerai, sang adik yang selalu mengalah pada sang kakak, rela bertukar tempat karena sang kakak tidak ingin hidup susah. Sejak kecil Kayla selalu mengalah karena baginya kebahagiaan orang tersayangnya...