Part 12

11.3K 528 20
                                    

"Calvin jelasakan berita yang tersebar itu" teriak Graham yang masuk kedalam kantor Calvin tanpa mengetuk seperti biasa.

Calvin mengangkat kepalanya, "Itu berita palsu dan bukankah media-media itu sudah menarik dan meminta maaf."

"Jika itu berita paslu, bagaimana hubunganmu dengan Kay? Mengapa dia tidak menemanimu diacara itu? apakah kamu belum berhasil mendapatkan maaf dari Kay?"

"Grandpa meragukanku, Kay sekarang adalah kekasihku tetapi dia sedang mengurus mutasi kerjanya dan bulan depan baru akan ada di sini"

"Kamu tidak bohong?"

"Menurut grandpa?"

"Bukankah kamu bisa mempercepat mutasinya kenapa harus menunggu?"

"Grandpa seperti tidak paham sifat keras kepala Kay, dia tidak mau aku ikut campur dan aku terpaksa menurutinya karena tidak ingin membuatnya marah dan kembali memusuhiku"

"Kalau begitu kenapa kamu masih disini dan tidak ketempatnya untuk menemaninya?"

"Aku juga ingin melakukan hal itu Kay marah jika aku tidak bekerja disini."

"Baiklah, jika kamu tidak bisa membawanya maka grandpa yang akan merayu dan memaksanya segera pindah kemari. Jika grandpa berhasil maka jangan lupa kamu harus membayar utang ini"

"Lakukanlah, aku akan memenuhi semua permintaan grandpa jika bisa membawa Kay kemari, tetapi jangan paksa dan bohongi dia."

"Kelihatannya kamu yakin sekali grandpa tidak akan berhasil"

"Karena Calvin sudah mengenal Kay"

"Kita lihat saja"

Graham langsung mengunjungi cucunya setelah dia kembali dari perjalanannya, untuk mengkonfirmasi berita yang dibacanya selain itu dia juga ingin mengetahui sejauh mana hubungan cucunya itu dengan Kay.

Dan dia senang karena Calvin berhasil mendapatkan Kay, dan menunjukkan kepedulian dan sayangnya pada wanita itu.

Sekarang misinya adalah membawa calon cucu menantunya supaya bisa selalu mendamping cucunya agar tidak ada wanita genit yang menganggu Calvin lagi.

Kay akan pulang ketika teleponnya berdering dan memintanya menghadap pimpinan rumah sakit, selama Kay bekerja dirumah sakit itu dia tidak pernah sekalipun keruangan pimpinan jadi sekarang dia cukup heran dengan panggilan itu, dia yakin pasti bukan ulah kekasihnya karena kemarin dia baru saja kembali.

Kay mengetuk pintu dihadapannya dan masuk saat mendengar ijin dari dalam, "Kayla cucuku sayangggg" teriak seseorang saat dia baru saja masuk.

Kay terkejut melihat Graham disana berdiri dan merentangkan tangannya, Kay sedikit malu karena disana selain Graham juga ada pimpinan rumah sakit.

"Tidak perlu malu, kemari sayang beri pelukan pada kakek tua yang sangat merindukanmu ini" kata Graham lagi.

"Peluklah dia Kayla, sebelum kakek tua ini menghacurkan ruanganku" kata pimpinan rumah sakit.

Kayla maju dan langsung masuk dalam pelukan Graham, dia merindukan pelukan kakek tua itu, "Aku juga merindukanmu grandpa"

"Jika kamu merindukanku kenapa kamu tidak langsung pindah saja dari sini, apakah dia menghalangimu?" tanya Graham saat pelukan mereka sudah terlepas.

"Bukan grandpa, ini keinginanku sendiri"

"Tuan Walker, apakah kamu telah kehilangan wibawamu, mengapa sikapmu sungguh berbeda?"

"Didepan cucuku tidak perlu menunjukan kewibawaanku, lagian kenapa kamu tidak merawat cucuku sampai dia kurus begini? Apakah kebiasaanmu menyiksa bawahanmu masih belum berubah?"

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang