"Mami, Kay datang mengunjungimu. Maafkan Kay yang baru bisa datang sekarang, Kay sangat merindukanmu" kata Kayla didepan sebuah makam dipemakaman umum. "Kay yakin mami pasti selalu menjaga Kay dari atas sana, dan pasti tahu jika Kay sudah menjadi seorang perawat, Kay sangat menyukai pekerjaan ini, mami jangan mengkuatirkan Kay, Kay sudah berjanji untuk bertahan hidup untuk mami dan sekarang setelah menjadi perawat Kay menyadari banyak orang-orang yang membutuhkan pertolongan Kay dan Kay bahagia sekarang"
Kayla tersenyum dia merasa melihat maminya duduk bersamanya disana dan tersenyum padanya, senyum yang sangat dirundukannya. Kepergian Maggie yang terlalu cepat sangat membuatnya kehilangan satu-satunya orang yang terdekat dalam hidupnya, apalagi dia mendengar penyebab kepergian Maggie karena untuk dirinya. Apakah dia membenci papi dan saudara kembarnya? Sampai sekarang dia belum menemukan jawabannya, yang dia tahu adalah mereka menolaknya jadi dia tidak akan menemui mereka.
Setelah dari makam Maggie, Kayla mengunjugi bibi Paige, "Bibi Paige" sapanya pada seorang wanita paruh baya yang sedang berkebun disebuah halaman rumah kecil. Wanita itu mengangkat kepala dan berteriak, "Kayla? Astaga kamu sudah besar, Bagaimana kabarmu, kamu sehat-sehat saja? Kapan kamu datang? Dimana kamu tinggal?"
"Iya bibi, aku sehat. Dan aku binggung harus menjawab pertanyaan bibi"
"Eh....maaf, bibi terlalu bahagia. Ayo kita masuk kedalam dulu"
Paige tidak menyangka akan mendapat kunjungan dari Kayla, dia bahagia bisa melihat Kay sudah dewasa dan sehat karena perasaan bersalah tidak bisa mendapat hak asuh. Kayla menceritakan apa yang terjadi padanya sejak dia masuk panti asuhan, dan menceritakan jika sekarang dia bekerja sebagai seorang perawat disebuah rumah sakit, dia datang karena mengunjungi makam maminya dan ingin beretemu dengan Paige.
"Bibi masih merasa bersalah karena mendukung mamimu pergi menemui mereka, jika tahu akan terjadi hal mengerikan itu, bibi tidak akan menyetuji keinginan mamimu saat itu. sekain itu bibi juga tidak bisa mengasuhmu." sesal Paige.
"Sudahlah, bi. Semua sudah terjadi dan mungkin sudah memang jalan yang harus aku lewati, sekarang aku sudah bekerja, rekan-rekan kerjaku juga semua baik, bibi tenang saja."
"Oh ya Kay, tidak lama setelah kamu dipindahkan ke panti asuhan ada beberapa orang berjas mencarimu. Karena bibi tidak mengetahui kamu ditempatkan dipanti asuhan mana, dan bibi kuatir mereka adalah orang-orang suruhan dari pria jahat itu maka bibi tidak mengatakan dengan jelas keberadaanmu"
"Siapa mereka? rasanya tidak mungkin jika mereka mencariku karena Papi, rasanya tidak mungkin apalagi jika dari cerita bibi mereka menolak bertemu dengan mami."
"Bibi juga berpikir begitu, tetapi mereka tidak mengatakan keperluan mereka mencarimu, tetapi kelihatan sekali mereka orang-orang kaya."
"Biarlah bi, mungkin hanya kebetulan saja atau mereka mencari orang lain."
"Kapan kamu kembali?"
"Besok sore"
"Kamu tinggal disini saja, biar kita bisa bertukar cerita"
"Maaf ,bi. Kay sudah memesan hotel dan Kay juga masih harus menemui beberapa orang disini untuk melepas rindu. Sekarang Kay pamit dulu, jika nanti Kay datang lagi, Kay akan menemui bibi kembali."
"Oh, baiklah. Dan kamu jangan ragu jika memerlukan bantuan telepon saja, bibi akan berusaha membantumu"
"Terima kasih bibi"
Kayla menyusuri jalan-jalan yang dulu sering dia lewati, saat dia mengantar susu dan koran, saat dia kesekolah dan berangkat kerja, sudah banyak perubahan yang terjadi dikota kecilnya ini, perkembangan kota itu yang awalnya hanya kota industri sekarang sudah menjadi pemukiman yang padat. Dia melihat flat tempat tinggalnya dulu sudah berubah menjadi pusat perbelanjaan mewah dan kompleks apartement mewah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Love
Non-FictionDua gadis kembar dipisahkan karena orangtuanya bercerai, sang adik yang selalu mengalah pada sang kakak, rela bertukar tempat karena sang kakak tidak ingin hidup susah. Sejak kecil Kayla selalu mengalah karena baginya kebahagiaan orang tersayangnya...