¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
Tugas Matematika telah dikumpulkan ke Ketua kelas dan diserahkan ke Guru piket. Mereka mendapatkan jam kosong selama 3 jam dipelajaran Matematika tersebut. Risya hanya duduk terdiam dibangkunya dan membuka Novel. Iya, Risya sangat suka membaca Novel.
Gubrakk!
Hentakkan tangan dimeja Risya yang cukup keras hingga membuat seisi kelas menoleh ke arah gaduhan tersebut. Risya tersentak dan menatap tajam ke arah pelaku itu.
"Syaa, jalan jalan yokk. Gue bosan di kelas." Ucap Tina.
"Bodo." Sahut Risya, membuang pandangannya dari Tatapan Tina.
"Yaela Risy. Ke Perpustakaan kek, ke Kantin gih. Bosan gue dikelas." Ajak Tina sedikit heboh.
Entah kenapa Risya mendapatkan teman yang seheboh Tina dan sifat mereka jauh 100%.
Tina sedikit kesal karena sahabatnya tidak menghiraukannya. Sedari tadi dia mengoceh, hanya tanggapan tadi saja yang di respon olehnya. Tina pun merebut Novel Risya dan memayunkan bibirnya.
"Herani gue kek. Daritadi gue ngomong. Respon Lo mana?" Ucap Tina memainkan nada suaranya.
"Gue juga gak nyuruh Lo ngoceh sedari tadikan?" Sahut Risya dengan santai.
"Ayok keliling sekolah kek. Cuci mata, siapa tau ada cogan Risyaaa." Ucap Tina dengan cempreng.
"Gak. Novel gue sini!?" Tolak Risya. Risya berusaha menggambil novel di dekapan lengan Tina.
"Enggak gue kasih. Kecuali Lo mau jalan jalann!!" Ancam Tina.
"Tinaaa." Panggil Risya.
"Gue budekk. Gue budekk~" sahut Tina.
"Yaudah." Sahut Risya, sedikit pasrah akan kemauan sahabatnya.
"Gue gak dengerr. Nyaringin kek." Ucap Tina cukup nyaring.
Salah satu siswa kelas pun menegur mereka terutama menegur Tina. "Ehh, buset dah. Pelanin volume suara Lo Tin. Auto budeg massal kitaa."
"Iyaa, lagian kayak orang banyak aja lo Tinn."ucap Sebangku siswa tersebut.
"Iyaaa maaff. Ayok Risyaa!" Meletakkan Novel Risya di mejanya. Menarik lengan Risya dari Kelas mereka.
Mereka sedari tadi bekeliling tanpa henti. Risya hanya terdiam tak berkutit saat itu. Hanya berdehem pelan disetiap ocehan Tina. Saat Tina mengajak Risya untuk duduk dibangku halaman. Risya tersentak karena tiba-tiba seseorang melintas didepannya. Hingga membuatnya menabrak orang tersebut.
Risya memundurkan dirinya saat itu dan hanya tersenyum tak suka.
"Kalau jalan liat-liat napa. Gue kan lewat."Tegurnya pada Risya. Risya hanya berdehem nyaring pada orang tersebut."Lo gak bisa ngomong apa? Minta maaf kek. Gue ni Kakel Lo!"Sembari menatap Risya dengan penuh emosi dan melirik simbol kelas di lengan kiri seragamnya.
"Lebay Lo!" Sahut Risya tanpa rasa takut sedikitpun.
"Eh Lo kurang ajar banget ya sama kakel sendirii..." mulai naik pitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Silent {Mìnì Sęŗies} ✔
Teen FictionRisya Sunny Dewi. Gadis remaja yang berusia 16 tahun dan bersekolah di SMK 1 Magelang. Sekarang, ia menduduki bangku kelas 2. Memiliki sifat amat pendiam dan tak mudah dipahami, hingga membuat orang-orang ragu dan takut menyapanya. Cara berbicara ya...