(8)

278 16 0
                                    

Author POV

󾠴󾠴󾠴

Sudah seminggu mama nya seperti ini, tak ada tanda2 apa pun. Kondisi nya masih sama. Tak membaik sedikit pun.

Lie terus berdoa minta sama tuhan agar mama nya di beri kesembuhan. Jika mama nya itu bersama tuhan sekarang, bagaimana nasib nya? Lihatlah sekarang, ia seperti ini saja mereka tak ada yang mau menjenguk atau sekedar nengok lalu menenangkan.

"Lie..."

"Hm?"

"Are u ok?" ~ tanya finneas

"Hmm"

"Kenapa? Masih khawatir? Ada gue disini, gue yakin harus yakin mama pasti baik² aja" ~ ucap finneas menenangkan.

"Iyaa Amien... Pasti, cuma..."

"Kenapa?" ~ tanya finneas

"Brent?"

"Kenapa sama dia? Heyy, Lo masih ada gue disini.."

Lalu lie tbtb memeluk finneas, ternyata lie hanya mempunyai finneas saat ini.

~~~

Lie izin lagi untuk tidak pergi ke sekolah. Ia ingin menemani mama nya,

Ia tak nafsu makan. Tapi ia memikirkan bagaimana mama nya tau kalau ia sangat rapuh seperti ini? Bagaimana jika ia jatuh sakit mama nya pasti sangat khawatir dan sedih, dia juga semakin menambah suasana semakin rusak. Lie juga tidak mau finneas sampai memikirkan lie khawatir.

Ia kembali duduk di sebelah ranjang mama nya itu. Ia terus kembali mengajak nya bicara. Tak henti2nya ia berbicara sambil menahan nangis.

Sampai tiba2 mulut nya berhenti melihat jari telunjuk mama nya bergerak pelan.

"Mah, mama ini Lie... Wakeup" ~ ujar nya senang.

"Lie... Mama kangen... Kamu... Finneas...~ ujar mama nya berbicara pelan seperti masih berat.

"Iya Lie sama ka finneas juga kangen sama mama, mama cepet sembuh yaa" ~ jawab Lie menahan nangis lagi.

"Mama baik baik aja kok, kamu jangan khawatir ya sayang" ~ ujar mama nya menenangkan anak nya itu.

Finneas yang ada pekerjaan di kampusnya dan tidak bisa ditinggal, ia hanya menitipkan mamanya ke lie.

~~~

Lie merasa senang melihat mama nya membuka mata dan berbicara pada nya. Walaupun ia sangat khawatir terhadap mama nya untuk kedepan nya nanti.

🌞🌞🌞

Ia kembali sekolah karena mama nya yang memaksa nya untuk kembali bersekolah.

🏨🏨🏨

Lie pagi ini sekolah bareng dengan finneas karena finneas pun ke kampus.

Sampai nya di sekolah seperti biasa.

Tapi ia melihat Carly yang duduk diam di sebelah bangku Lie.

"Hay lie gue kangen sama lo" ~ ujar nya sambil memeluk Lie.

Lie hanya diam tak menghiraukan nya, ia malas. Bete karena temannya itu tak memberi kabar apapun untuk nya.

"Maaf gue kabur sebentar, ada problem penting, jadi ga sempet buka hp" ~ jawab nya lagi dengan memelas.

"Oh " ~ jawab Lie datar & dingin.

"Eh iya bokap lo meninggal ya? Turut berduka cita yaa, nyokap lo juga sakit, maaf gue gak bisa nemenin lo di samping lo" ~ ujar nya memegang 1 tangan Lie dan mengelus nya.

Tanpa berbicara Lie hanya diam dan tersenyum paksa. Ia masih rapuh sama keadaan nya ini.

Carly sudah berada di samping nya, tapi ia yang mengingat Brent tak memikirkan nya lagi. Ia sudah sangat muakk dengan pacar nya itu, bisa2 nya ia pergi tanpa pamit,apalagi keadaan kacau Lie yang seperti ini, membuat nya rapuh.

📣📣📣

Bel istirahat berbunyi.

"Lo kantin Lie?" ~ tanya Carly.

Lie hanya mengangguk mengiyakan.

"Lo duluan aja ya gue pengen ke toilet" ~ ujar nya langsung ngibrit.

Lie dibuat penasaran dengan nya. Kenapa ia menghilang tiba2 lalu muncul dengan berbeda seperti ini?

Memang semenjak pelajaran Carly tidak mengobrol dengan nya, ia hanya melirik2 Lie dengan tatapan tajam sesekali tersenyum.

Lie bisa melihat Carly seperti itu karena Lie juga melirik dengan hati2 agar Carly tidak tau kalo Lie sedang mengamati nya sedari tadi.

Entah Lie bingung dan penasaran, ia langsung mengikuti Carly dari belakang tetapi Carly tidak menuju toilet melainkan menuju belakang sekolah yang sepi tak ada siapapun selainnya, jarak yang tidak jauh Lie melihat...

*BRENT? ITU BRENT?" ~ batin Lie berteriak.

Bagaimana bisa? Brent menghilang dengan Carly bersamaan dan Carly bersama Brent muncul dengan waktu yang bersamaan juga? Ada apa ini?

Dari jauh ia terus mengamati Brent dan Carly, mereka seperti sudah kenal lama satu sama lain, mereka bercanda dan tertawa.

Hati Lie panas melihat nya dan tiba2 Lie mendengar kan perbincangan serius di antara ke dua nya.

"Akhir nya misi kita selesai" ~ ujar Carly bangga.

"Eitsss belum, ada 1 orang lagi yang harus kita lenyapkan" ~ ujar Brent tersenyum bangga.

"Rencana selanjutnya tenang aja gue udah atur semuanya gampang" ~ ujar carly tersenyum sumringah bangga.

🔚🔚🔚

RENCANA? RENCANA APA? ENTAHLAH.

NEXT!👇 HAPPY READING!💕💕

BILLIE EILISH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang