22

235 20 0
                                    

Lie POV

 
Tengah malem gue ke bangun, entah ada apa gue tiba² bangun.

And then gue mencoba untuk menutup mata tetapi nihil. Tidak bisa.

"Oh shit! Kenapa gue gak bisa tidur lagi sih" ~ gumam gue sendiri.

Saat itu gue menatap dinding² langit kamar gue.

Tiba2 handphone gue berbunyi menandakan ada panggilan masuk lagi, lagi & lagi.

Gue bergegas mengangkat telfon itu, ya walaupun number unknown, tapi siapa tau penting. & ketika gue angkat....

"Halo?" ~ Suara pria disebrang telfon.

Suaranya sih familiar banget di kuping gue, kayak nya gue kenal ni cowok tapi siapa ya?

"Halo?"~ ujar pria itu lagi.

"Ehh iya halo, siapa ya?"

"Gue Manu, Lie"

"Manu? Manurios?"

"ya ampun masa lupa, parah lo Lie"

Yaapp! karena gue sama Manu sudah lama gak bertemu, makanyaa... Gue agak agak lupa suara nya dia gitu.

🌞🌞🌞

Semalem gue telfonan sama Manu sampai gue ketiduran.

Katanya sih Manu ngajak gue ketemu gitu di cafe gue nanti. Yaudah gue iyain aja deh.

Bay the way.... Akhir akhir ini pasukan gue selalu lapor ke gue kalo ada orang yang selalu mata mata ke markas gue. entah siapa, but... kayak nya dia ingin bermain bersama saya...

Tapi gue gak perlu mikirin itu dulu sih, itu urusan gampang. Kita liat tanggal mainnya.

🕘🕘🕘

09.00AM.

~~~

Gue pergi menuju cafe gue, karena sesuai janji gue akan menemui Manurios.

💒💒💒

Dari gue keluar rumah sampai gue tiba di cafe, gue emang ngerasa ada yang mata mata in gue dari tadi.

Tapi gue selalu mencoba untuk tetap tenang & pura pura bego.

~~~

Masuk ke cafe gue disambut oleh 2 penjaga cafe, barista2 yang lain dan juga para pembeli di sana.

Gue jalan memutari cafe tersebut, dan mata gue langsung tertuju pada salah satu pria yang memakai sweater black yang disana terdapat tulisan "MANURIOS" (wahh klo di Indonesia sih sweater2 kek gini di bordir ya nama nya wkwk)

"Hi manu" ~ sapa gue ramah.

"Hi Lie, Long time no see baby"

"Ohh yaa sure, how are u?" ~ tanya gue sesekalo tersenyum.

Bisa dilihat dari situ, seberapa usaha nya gue bersikap ramah (lagi) ya walaupun sebenernya ramah itu gak susah banget, tapi tetep di diri gue, yang namanya ramah dan baik sama orang itu susah & gak ada artinya.

Gue berbincang kurang lebih 2 jam dengan Manu. Tiba2 Manu mengatakan...

"Apa ada pasukan yang nyerang lo lagi?"

"Pasukan gue bilang kemarin, katanya ada yang mata2 in markas gue, tadi juga sih di jalan kaya ada yang ngikutin gue dari belakang gitu" ~ jawab gue tak peduli.

"Lo udah tau orang nya?"

"Ya belom lah, gue sih masih mau santai santai, tangan gue masih mau bersih, gak mau kotor" ~ ucap gue santai.

"Lie... Come on... kalo lo santai dengan keadaan seperti ini pasti mereka dengan cepat mudah ngehancurin lo lagi, apa perlu lo bantuan gue?" ~ ucap Manu.

Yaa! memang perkataan Manu baru saja benar. Gue gak boleh seperti ini, gue gak mau di tindas & di bodohi Lagi. Walaupun gue udah di anggap seperti ratu psycho oleh warga negara LA, tapi tetep aja yang namanya manusia pasti bego juga lah.

"Ok.. Gue jalanin semua nya (lagi)" ~ ucap gue sambil memutarkan bola mata.

"You need my help?" ~ tawar Manu.

"Selagi gue bisa, gue bakal jalanin semuanya sendiri." ~ ujar gue Sinis.

Memang dari dulu gue selalu sendiri kan, sejak gue di tinggal kedua orang tua gue, gue mulai ngerasa sendirian. Tapi itu gak masalah... Toh gak selama nya juga gue bergantung sama orang lain.

🏡🕖🏡

07.00PM.

Gue pamit dari cafe, sehabis ngecek semua cafe dan gue langsung bergegas pergi ke markas.

Sengaja gue gak pulang ke rumah, karena udah lama gue gak ngecek markas.

~~~

Sesampainya gue di markas.

gue melihat seluruh isi markas masih sama. Tak ada kejanggalan apapun yang membuat gue geram.

tetapi memang sedari tadi pagi gue ke cafe sampai di markas ini gue masih saja merasa bahwa ada orang lain yang menguntit gue sedari tadi.

Gue duduk di ruang kerja gue.

"To my room now!" ~ perintah gue.

~~~

"Ada apa non" ~ ucap salah satu pasukan.

"Bagaimana keadaan di markas?"

"seperti yang nona lihat"

"Fine? tapi mengapa kemarin kau bilang ada yang memata matai markas ini?" ~ tanya gue bingung.

"itu masalah nya non"

"Tell me everything." ~ suruh gue.

"Ok non. Kemarin malam sekitar jam 11 malam saya keluar dari markas, dan kebetulan tugas saya untuk menjaga markas ini sudah selesai. Ketika saya ingin memasuki mobil, saya melihat ada mata di balik pohon dekat hutan non."

"hanya mata saja yang kau lihat?" ~ tanya gue tegas.

"Sekilas pakaian nya juga non"

"Seperti apa?"

"Memakai jubah hitam"

Next? jangan lupa tinggalkan jejaakk sayangkuu😚 jangan jadi readers aja ya beb😘

BILLIE EILISH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang